Dalam dunia bisnis, pendapatan seperti nadi keberlangsungan perusahaan yang mengalir dari berbagai aktivitas dan operasi. Secara umum, pendapatan dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih.

Pendapatan kotor adalah hasil langsung dari penjualan barang atau jasa tanpa mempertimbangkan potongan biaya lainnya. Ini merupakan pendapatan “mentah” yang mencerminkan arus kas masuk sebelum adanya pengurangan biaya operasional atau pengeluaran lainnya.

Di sisi lain, pendapatan bersih mewakili pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa, namun setelah dikurangi dengan semua biaya yang terkait dengan proses bisnis, mencakup biaya produksi, biaya operasional, dan segala jenis pengeluaran lain yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Nah, berikut ini cara menghitung pendapatan bersih dengan mudah untuk bisnis kamu dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan bersih. Simak penjelasannya di bawah!

Baca Juga: Omset Bisnis, Istilah Penting Yang Harus Dipahami Pebisnis!

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Pendapatan Bersih?

Pendapatan bersih suatu perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Salah satunya adalah pendapatan dari aktivitas usaha atau bisnis, seperti penjualan produk atau jasa.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang berhasil menjual produk-produk populer seperti ponsel pintar atau perangkat elektronik lainnya biasanya akan memiliki pendapatan bersih yang tinggi.

Namun, pendapatan bersih tidak hanya bergantung pada pendapatan usaha semata, tetapi juga dipengaruhi oleh biaya produksi. Ini mencakup berbagai pengeluaran, mulai dari bahan baku dan tenaga kerja hingga biaya overhead pabrik.

Pada akhirnya, jika biaya produksi tinggi, hal ini bisa mengurangi margin laba dan memengaruhi pendapatan bersih.

Tidak hanya itu, persaingan di pasar juga memiliki peran penting. Jika industri bersifat kompetitif, perusahaan mungkin harus menyesuaikan harga produknya untuk tetap bersaing dengan ekspektasi tingkat penjualan yang tinggi.

Terakhir, efisiensi operasional juga memengaruhi pendapatan bersih. Dengan mengelola sumber daya secara efisien dan mengoptimalkan proses bisnis, biaya operasional bisa ditekan, yang pada gilirannya meningkatkan laba bersih.

Contonya, perusahaan manufaktur dengan proses produksi yang kurang efisien sering kali menghadapi biaya penyimpanan yang tinggi akibat kelebihan persediaan bahan baku.

PaperPay In

Cara Mudah Menghitung Pendapatan Bersih

Berikut ini adalah rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung pendapatan laba bersih:

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

Kamu juga dapat menggunakan rumus berikut:

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban

Jika kamu ingin menghitung margin pendapatan bersih, caranya adalah dengan membagi laba bersih dengan total pendapatan, lalu hasilnya dikalikan dengan 100. Berikut rumusnya:

Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Total Pendapatan) X 100

Berikut adalah contoh cara menghitung pendapatan bersih suatu bisnis:

Misalkan kamu punya sebuah bisnis retail pakaian dengan informasi berikut:

  • Pendapatan Penjualan: Rp 500.000.000
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp 200.000.000 (biaya untuk membeli pakaian dari supplier)
  •  Biaya Operasional:
    • Gaji Karyawan: Rp 50.000.000
    • Sewa Toko: Rp 20.000.000
    • Listrik dan Air: Rp 5.000.000
    • Promosi dan Iklan: Rp 15.000.000
    • Lain-lain: Rp 10.000.000
  • Pajak: Rp 30.000.000

Kemudian kamu bisa menghitung pendapatan bersih dengan langkah berikut ini:

Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – HPP

Laba Kotor = Rp 500.000.000 – Rp 200.000.000 = Rp 300.000.000

Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Kotor – Total Biaya Operasional

Laba Bersih Sebelum Pajak = Rp 300.000.000 – (Rp 50.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 15.000.000 + Rp 10.000.000) = Rp 200.000.000

Pendapatan Bersih = Laba Bersih Sebelum Pajak – Pajak

Pendapatan Bersih = Rp 200.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 170.000.000


Jadi, pendapatan bersih dari bisnis retail pakaian kamu ini adalah Rp 170.000.000. Dan jika dihitung juga marginnya menggunakan rumus yang di atas, maka didapatkan margin sebesar 34%.

Setelah menghitung laba bersih, kamu bisa langsung mengetahui margin laba bersih perusahaan, yang merupakan inti dari profitabilitas. Laba bersih mencerminkan uang yang tersisa setelah pengeluaran, sementara margin laba bersih mengungkapkan efisiensi dalam mengubah penjualan menjadi laba.

Margin laba bersih, yang diukur dalam persentase, menunjukkan tingkat profitabilitas. Semakin tinggi margin tersebut, semakin baik. Margin yang tinggi menandakan penetapan harga yang baik dan pengendalian biaya yang efektif oleh perusahaan.

Baca Juga: Cara Menghitung Pendapatan Operasional Suatu Bisnis

Demikianlah cara menghitung pendapatan bersih. Pada akhirnya, pendapatan bersih ini menjadi faktor penting untuk suatu bisnis, semakin tinggi margin keuntungan, semakin baik keuntungan atau profit suatu bisnis.

Selain pendapatan bersih sebagai faktor penting, ada hal yang harus diperhatikan, yaitu dari sisi operasional. Untuk mempermudah operasional bisnis, terutama pembuatan dan pengiriman invoice, kamu bisa menggunakan aplikasi invoice digital dari Paper.id.

Kamu bisa dengan mudah membuat, mengirim, dan melacak invoice, serta langsung rekonsiliasi otamatis dengan metode pembayaran digital, sehingga kamu tidak perlu repot lagi menyediakan metode pembayaran satu per satu. Yuk coba sekarang juga dengan klik tombol dibawah ini. Gratis!

Muhamad Dika Wahyudi