Setiap tanggal 11 November, para pecinta belanja online tengah disibukkan dengan gadget mereka masing-masing. Pasalnya, mereka sedang mengikuti pesta diskon 11 November yang setiap tahunnya dilakukan oleh banyak marketplace, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pesta Diskon 11 November selalu dirayakan dengan tawaran menarik, mulai dari cashback, diskon besar-besaran hingga grand prize hadiah tambahan yang menarik.

Salah satu marketplace yang selalu sukses dengan perayaan yang juga biasa disebut sebagai single’s day ini adalah Alibaba. Raksasa E-Commerce dari China ini meraup keuntungan besar mencapai Rp. 149 triliun. Raihan ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Alibaba berdiri. Bukan hanya Alibaba, beberapa raksasa marketplace lainnya juga meraih keuntungan namun mereka tidak mau membuka berapa besar keuntungannya.

Diskon bertajuk single’s day sudah ada sejak tahun 2009 lalu yang mana dipopulerkan oleh Alibaba. Semula pesta ini hanya berada di China. Namun, seiring berjalannya waktu, ‘virus’ tersebut menyebar ke seluruh dunia, termasuk mewabah ke Indonesia. Walaupun diskon memberikan sebuah kegembiraan, faktanya single’s day memiliki latar belakang cerita yang cukup memilukan. Apa itu?

Baca juga : Spesial untuk Pengguna Setia Paper.id, Promo dengan Cashback Menarik!

Single’s Day, Perayaan Si Patah Hati

China Girl
China Girl

Pesta Diskon 11 November baru ada sejak tahun 2009. Namun, tanggal tersebut sejatinya telah dikenal sejak awal 90-an sebagai single’s day atau harinya para jomblo. Para mahasiswa di Universitas di Nanjiang, China disebut-sebut sebagai salah satu pencetusnya. Mereka sengaja memperkenalkan harinya para jomblo itu sebagai bentuk perlawanan atas valentine’s day yang biasa dirayakan pada setiap pertengahan bulan Februari.

Single’s day atau hari para jomblo dirayakan sebagai harinya anti patah hati. Untuk menanggulangi rasa kesepian, mereka menggunakan setiap tanggal 11 November untuk rehat dari segala jenis aktivitas dan melakukan apapun yang mereka suka, baik menonton film, makan bersama teman, berkumpul hingga belanja barang yang mereka sukai. Semuanya dilakukan agar bisa melupakan tag bahwa mereka itu jomblo.

Hari Jomblo mulai terkenal dan menyebar ke seluruh wilayah di dunia, tak terkecuali di Amerika Serikat. Setiap angka 1 dari padanan 11 November (1-1-1-1) merepresentasikan kehidupan manusia secara sendiri. Angka 1 dianggap sebagai bentuk numerik yang pas untuk mengatakan jika seseorang tengah berstatus lajang alias tidak memiliki pacar.

Pesta Diskon 11 November: Kejelian dari Alibaba

Daniel Zhang, CEO Baru Alibaba
Daniel Zhang, CEO Baru Alibaba

Popularitas dari single’s day membuat Daniel Zhang, CEO baru Alibaba, memiliki sebuah terobosan yang sangat menarik. Ia menetapkan tanggal tersebut sebagai ajang untuk memperkenalkan salah satu marketplace-nya, yakni Tmall. E-Commerce andalan Alibaba itu pun menjadi pionir terciptanya diskon 11 November yang kini menjalar ke seluruh dunia.

Pada 11 November 2009, TMall memulai kampanye tersebut dengan memberikan diskon besar terhadap setiap produk yang dimiliki. Selain itu, mereka juga memberikan gratis ongkir terhadap seluruh produk sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk mereka. Pada tahun pertama, TMall langsung mengungkapkan jika mereka mampu meraup keuntungan mencapai 7,8 juta dollar.

Hingga saat ini, di perayaan ke-10 diskon single’s day tersebut, TMall mencatatkan rekor penjualan mencapai 30,8 miliar dollar. Jika ditelisik, dalam satu dasawarsa, mereka bisa menaikkan laba atau keuntungan mencapai 30 kali lipat lebih banyak. Jumlah itu bisa dibilang akan terus bertambah setiap tahunnya lantaran pengguna gadget yang semakin hari semakin banyak. Produk yang ditawarkan oleh TMall juga semakin beragam, buktinya ada empat produk Indonesia yang berhasil menembus pasar mereka.

Black Friday, Diskon Besar yang Terkenal di Eropa

Keriuhan Black Friday
Keriuhan Black Friday

Jika single’s day terkenal di China, lain halnya dengan yang ada di Eropa dan Amerika Serikat. Kedua wilayah tersebut memiliki sebuah momen berbelanja yang bertajuk black friday. Biasanya, momen ini dirayakan setiap hari Jumat setelah perayaan thanksgiving. Bedanya, black friday tidak hanya digunakan oleh toko online saja sebab semua toko offline juga memberikan diskon besar. Tak heran, setiap hari jadi tersebut, semua pusat perbelanjaan pasti akan ramai diserbu kaum ‘hedonisme’.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? perayaannya juga cukup besar. Akan tetapi, black friday hanya digunakan oleh para toko online yang ingin memperkenalkan produk mereka ke pangsa pasar yang lebih luas. Terlepas dari kehebohan belanja online tersebut, banyak masyarakat masih merasa awam mempertanyakan kenapa dimanakan sebagai black friday?

Faktanya, black friday itu bukan berarti jumat hitam. Black, dalam bahasa Indonesia, berarti hitam. Di dalam buku akuntansi, warna hitam mengindikasikan sebuah keuntungan berbeda dengan warna merah yang merepresentasikan kerugian. Atas dasar itulah, perayaan diskon besar-besaran di sana diberi nama black friday.

Baca juga : Diperpanjang! Promo Cashback Spesial Dari Bank BNI

Tren Belanja Online di Indonesia

Tren Belanja Online
Tren Belanja Online

Dibandingkan toko online di luar negeri, marketplace di Indonesia terbilang cukup jor-joran dalam memberikan penawaran diskon. Selain itu, tren belanja online di tanah air juga sangat banyak. Selain mengikuti single’s day yang diperkenalkan China, Indonesia juga masih memiliki 5 hari belanja online nasional lainnya yang membuat para pecinta belanja semakin terpesona, semisal:

Single’s Day: Setiap 11 November (Dimulai sejak tahun 2016).

Online Revolution: Dirayakan Setiap 11 November dan 12 Desember (Berawal dari Tahun 2012).

Festival Belanja Online: Beredar Setiap Tanggal 23-30 November (Diawali Pada 2014).

Black Friday: Setiap 24 November (Pertama Ada di Indonesia Pada 2016).

Cyber Monday: Setiap 27 November.

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas): Setiap Tanggal 12 Desember.

Bagi para pemilik bisnis, tren belanja online tentunya membuat mereka sedikit kelimpungan mengirim bisnisnya, terutama di bagian invoicing atau penagihan. Jika Anda kesulitan dalam mengurus aktivitas tersebut, Paper.id bisa menjadi solusinya. Mudahkan usahamu hanya dalam satu klik di bawah sini.

 

Daniel Nugraha