Dalam berbisnis, hanya berfokus terhadap mendapatkan pelanggan baru terus menerus bukanlah hal yang bijak. Sebagai pebisnis cerdas, kamu perlu juga memahami tentang CLV (customer lifetime value) yang justru bisa membuat bisnismu terus bertahan dan bahkan berkembang.
Yuk, simak penjelasan detailnya berikut ini.
Definisi CLV
CLV adalah perkiraan total pendapatan yang dapat dihasilkan oleh seorang pelanggan selama hubungan mereka dengan bisnis. Metrik ini sangat penting untuk memahami berapa nilai seorang pelanggan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Rumus CLV:
CLV = Rata-Rata Nilai Transaksi x Frekensi Pembelian x Rata-Rata Masa Berlanggan
Menghitung CLV penting untuk membantumu menyusun strategi marketing yang tepat sehingga bisnis makin berkembang dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar lagi di waktu mendatang.
Contoh CLV
Misalnya, kamu punya bisnis yang menjual produk kecantikan. Salah satu pelangganmu punya data transaksi seperti berikut ini:
- Rata-rata Nilai Transaksi: Rp300.000
- Frekuensi Pembelian per Tahun: 8 kali
- Rata-rata Umur Pelanggan: 5 tahun
Berdasarkan rumus perhitungan, maka kalkulasi nilai CLV-nya adalah:
CLV = 300.000 x 8 x 5 = Rp12.000.000
Jadi, pelanggan ini diperkirakan akan memberikan total pendapatan untuk bisnis sebesar Rp12 juta selama menjadi pelanggan, asalkan bola belanjanya sama.
Nah, itulah penjelasan tentanga CLV untuk bisnis. Coba terapkan untuk bisnismu, yuk!
Jangan lupa, untuk mewujudkan bisnis yang lebih optimal dan cuan, kamu juga bisa menggunakan Paper.id untuk mendukung sistem invoicing dan pembayaran bisnismu jadi makin praktis dan otomatis.
Di Paper.id, kamu bisa buat invoice online dalam 5 menit dan langsung terhubung dengan 30+ opsi pembayaran, sehingga rekonsiliasinya pun otomatis. Jadi, kamu tidak perlu lagi cek mutasi dan bukti pembayaran secara manual yang merepotkan.
Daftar Paper.id secara gratis sekarang!