Indonesia hampir dipastikan selamat dari jurang resesi, keadaan melemahnya aktivitas ekonomi secara eksponensial. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus yakni US$ 2,01 miliar per Januari 2024. Di sisi lain, dilansir dari Center of Economic and Law Studies (Celios), lanskap pertumbuhan angka transaksi B2B terutama industri e-commerce pun terus menunjukkan tren positif, yakni persisten mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir. Ke depannya, kondisi ini diprediksi akan terus bertumbuh sebesar 25% dari 21,3 miliar dolar AS yang berhasil diraih pada tahun 2023.

Kabar baik ini tidak serta-merta membuat kamu sebagai pelaku bisnis berdiam diri, justru menjadi motivasi untuk konsisten mencari peluang yang menjanjikan. Namun, patut diingat, memahami tantangan dan risiko bisnis, rencana strategi pemasaran yang tepat guna, inovasi pengembangan produk yang fit dengan market, serta pengambilan keputusan strategis lainnya di dunia bisnis perlu berdasarkan data. 

Ada banyak brand dalam negeri maupun luar negeri yang gagal saat meluncurkan varian produk baru. Salah satu diantaranya adalah Indomie Goreng rasa kuah. Penolakan pelik di pasaran tidak hanya bersumber dari kegagalan Indofood dalam menciptakan diferensiasi rasa dengan produk lainnya, namun juga ketidaktepatan penamaan produk itu sendiri.

Itulah sebabnya, riset ataupun analisa pasar menjadi pondasi awal agar kita bisa terus melek akan kebutuhan pasar di berbagai tantangan bisnis yang beragam dan sulit diprediksi. Dengan perkembangan teknologi, riset pasar tidaklah sulit. Kamu bisa melakukannya secara online alias tidak perlu terjun ke lapangan. 

Lantas, bagaimana cara melakukan analisa pasar dengan mudah? Temukan penjelasannya dibawah ini!

Langkah-Langkah Riset Pasar

Informasi yang mendalam mengenai peta persaingan pasar, perilaku konsumen, hingga penerimaan produk dalam bentuk penilaian merek, hanya bisa kita dapatkan jika proses riset pasar yang kita lakukan sudah tepat. Untuk itu, kita perlu secara serius mendesain riset pasar kita agar optimal. 

Baca Juga: 5 Pentingnya Riset Kompetitor untuk Bisnis dan Cara Melakukannya

Berikut langkah-langkah yang perlu kamu perhatikan ketika hendak melakukan riset pasar:

1. Ketahui objektif ataupun tujuan riset pasar

Identifikasi tujuan riset dengan jelas dan spesifik. Hal ini tidak hanya akan membantu dalam menentukan metode riset yang tepat, namun juga menyusun pertanyaan riset yang relevan. Selain itu, di fase ini kamu juga harus sudah mengetahui tahap dan situasi bisnismu saat ini, apakah masih dalam tahap awareness, targeting, acquisition, atau retention. Setiap tahap akan memiliki tujuan riset pasar yang berbeda-beda.

2. Tentukan metode riset

Pemilihan metode riset akan sangat disesuaikan dengan tujuan riset kita. Pada dasarnya, metode riset dibagi menjadi dua jenis yakni kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif lebih cocok untuk tujuan survei yang mengarah pada observasi fenomena serta menganalisis sebuah pola bisnis, sementara kuantitatif sering diterapkan untuk menguji sebuah asumsi.

3. Kenali target responden

Demografi responden adalah hal krusial berikutnya setelah mempertimbangkan tujuan dan metode riset. Jika demografi yang dituju tidak tepat, maka hasil riset pasar pun berpotensi bias. Maka pelajari secara detail demografi responden seperti apa yang kamu butuhkan, mulai dari hal mendasar seperti jenis kelamin, usia, domisili, status ekonomi sosial, hingga sesuatu yang lebih kompleks seperti kepemilikan ataupun ketertarikan tertentu. 

4. Kumpulkan data sekunder

Secara sederhana, data sekunder adalah bahan rujukan yang telah disusun oleh pihak lain berbentuk laporan industri ataupun publikasi dari berbagai instansi. Keberadaan data sekunder juga memberikan referensi tambahan insight bagi kita sebelum melaksanakan riset.

Setelah keempat langkah diatas sudah terpenuhi, maka kamu sudah siap melakukan riset pasar. Sebagai tambahan, jangan lupa pula untuk meminimalisir bias seperti menghindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban, serta perkuat metode analisis yang tepat dan pastikan data yang akan diinterpretasikan juga dengan konteks yang tepat.

Baca Juga: 5 Manfaat Riset Produk untuk Bisnis dan Tips Melakukannya

Para Raksasa Dengan Kisah Suksesnya

Memasuki masa sulit, resesi yang terjadi di tahun 2009, ada begitu banyak perusahaan yang malah berhasil menunjukkan taringnya berkat keseriusan mereka dalam menerapkan riset pasar. Dua diantaranya adalah perusahaan Starbucks dan Toyota. 

Konsisten Starbucks akan analisis pasar berbuah hasil. Survei brand health tracking yang rutin dilaksanakan saat itu mendorong mereka untuk fokus pengarusutamaan digitalisasi dan keterlibatan konsumen yakni berupa memperbanyak opsi pembayaran melalui mobile dan penguatan loyalty programs. Selain itu, mereka juga berhasil membaca market share dan berani mengambil resiko untuk membuka kantor cabang di luar negara asal seperti China, dimana ini adalah salah satu langkah bagian mereka untuk semakin go-international. 

Perusahaan raksasa Jepang yang bergerak di industri otomotif, Toyota, juga tidak mau ketinggalan. Di tengah sulitnya keadaan ekonomi, Toyota justru menjadi salah satu inisiator pengembangan kendaraan hybrid roda empat nan irit bahan bakar.

Setelah memastikan bisnism telah melakukan riset pasar yang mendalam, jangan lupa juga untuk jaga operasional, khususnya terkait invoicing dan payment yang sering jadi urusan ribet untuk bisnis. Namun, dengan Paper.id, proses ini bisa jadi lebih cepat, mudah, dan menyenangkan.

Rasakan nikmatnya buat invoice digital hanya 5 menit, bisa langsung dikirim lewat email, WhatsApp, dan SMS, serta pembayaran dengan berbagai opsi bahkan kartu kredit sekalipun.

Yuk, daftar Paper.id sekarang!

Nadiyah Rahmalia