Negosiasi bisnis di B2B adalah salah satu kunci sukses untuk mencapai kesepakatan dan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Namun, sayangnya hal ini bisa jadi sulit, terutama ketika berhadapan dengan banyak pengambil keputusan, solusi yang kompleks, dan risiko yang tinggi.
Meski begitu, pebisnis sukses tentu memiliki keterampilan negosiasi yang sangat baik, hingga membantu mereka mencapai tujuan dan membangun hubungan bisnis jangka panjang.
Namun sebetulnya, apa saja strategi sukses yang mereka lakukan dalam melakukan negosiasi bisnis tersebut?
Baca Juga: Tips Negosiasi Tempo Pembayaran dengan Supplier Efektif
Negosiasi dalam Bisnis
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang strateginya, mari kita pahami terlebih dahulu definisi dari negosiasi itu sendiri.
Melansir halaman Entrepreneur, negosiasi adalah keseimbangan antara memberi dan menerima. Hal tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis dan memiliki dampak besar bagi kesuksesannya, apalagi dalam membangun hubungan profesional yang kuat antar perusahaan. Bagi para pengusaha, memahami keseimbangan ini adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan bisnis mereka.
Selain itu, dibutuhkan waktu dan latihan serta memperbanyak kesabaran dalam mengasah strategi untuk mencapai kesepakatan negosiasi bisnis ini.
Strategi Negosiasi Bisnis agar Cepat Saling Sepakat
Negosiasi bisnis bukanlah soal menang atau kalah. Tujuan utama yang hendak dicapai dalam negosiasi ini yaitu menjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu perlu menerapkan strategi yang tepat dalam prosesnya. Adapun strategi negosiasi bisnis yang dikuasai pengusaha sukses dan bisa kamu terapkan untuk membangun bisnis lebih berkembang, di antaranya:
1. Lakukan persiapan yang matang
Langkah penting yang dilakukan oleh pebisnis sukses sebelum melakukan negosiasi adalah persiapan yang teliti. Ini mencakup penelitian yang mendalam tentang pihak yang terlibat, tujuan mereka, dan riwayat negosiasi sebelumnya.
Dengan pemahaman yang kuat tentang target bisnis yang ingin dicapai, kamu bisa mengidentifikasi peluang dan risiko, serta menyusun strategi yang tepat.
2. Pertimbangkan setiap detail penawaran di awal
Biasanya tawaran awal menjadi kesempatan bagi kamu untuk menentukan detail penawaran yang akan memengaruhi proses berjalannya negosiasi, jadi lakukan dengan hati-hati.
Penawaran dasar tersebut mencakup harga, pekerjaan yang akan dilakukan, barang atau jasa yang disertakan, pengiriman, insentif, jaminan, dan persyaratan. Tentunya harga menjadi elemen penting, namun detail lain juga berpengaruh untuk jangka panjang.
Saat kamu pertama kali memberikan tawaran, cobalah mulai dengan hal-hal dasar yang nantinya bisa kamu gunakan untuk bernegosiasi lebih lanjut. Jangan takut untuk meminta apa yang kamu inginkan.
Bagi pihak lain, penawaran ini juga penting untuk menilai sejauh mana kamu bisa berkomunikasi dan bernegosiasi.
3. Mainkan permainan, jangan biarkan permainan memainkanmu
Jika kamu sedang melakukan negosiasi dengan risiko tinggi, pertimbangkan untuk berbicara dengan teman atau kolega tentang kemungkinan hasil yang akan didapatkan. Hal ini bisa membantu meredakan kecemasan dan membantu kamu melihat berbagai hal yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Misalnya, sering berlatih dengan membayangkan skenario di dalam pikiran, dapat membuat kamu merasa lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda.
Kamu harus tetap netral dan usahakan untuk selalu mengontrol emosi selama melakukan negosiasi bisnis. Semakin sering berlatih, semakin baik juga kamu melakukan negosiasi.
4. Bersiaplah untuk adanya keberatan dari prospek klien
Melansir halaman LinkedIn, salah satu tantangan paling umum dalam penjualan B2B adalah menangani keberatan dari prospek. Keberatan ini bisa berupa masalah harga, anggaran, waktu, wewenang, maupun persaingan.
Untuk menghadapi masalah tersebut, kamu harus bersiap dengan memperkirakan kemungkinan keberatan yang bisa saja muncul saat bernegosiasi dan siapkan strategi untuk mengatasinya.
Kamu bisa menggunakan berbagai metode, seperti merubah penawaran, bertanya lebih lanjut, menunjukkan empati, atau memberikan bukti. Dengan cara ini, kamu bisa mengatasi kekhawatiran calon pelanggan dan mendorong mereka membuat keputusan yang lebih baik untuk bisnismu.
5. Tahu kapan kamu harus menjauh
Memahami bahwa kamu siap untuk meninggalkan negosiasi jika prosesnya tidak sesuai dengan rencana akan memberikanmu kekuatan. Yang terpenting adalah tetap objektif selama bernegosiasi.
Dengan menyadari bahwa kamu memiliki opsi untuk tidak melakukannya, kamu tidak akan merasa terjebak saat menerima tawaran yang buruk hanya karena merasa terikat. Sebab terkadang, kita terlalu banyak membiarkan emosi memengaruhi kesepakatan yang bisa merugikan posisi kita.
Jadi, sangat penting memiliki mentalitas yang fleksibel. Percayalah, jika kesepakatan ini tidak berhasil, kamu masih akan memiliki peluang lain di masa yang akan datang, dan ini membuat kamu tetap terbuka dengan peluang yang lebih baik.
6. Bernegosiasi dengan itikad baik
Ketika terlibat dalam negosiasi bisnis, entah itu jangka panjang atau pendek, wajar jika merasa waspada. Setiap pengusaha tentu ingin mendapatkan kesepakatan yang terbaik.
Untuk menjaga reputasi kamu, praktikkan negosiasi dengan empati dan niat yang baik. Dengarkan keinginan pihak lain dan cari tahu apa yang membuat mereka ragu, kemudian sampaikan juga apa yang menjadi prioritas kamu.
Hal itu merupakan inti dari pendekatan win-win solution, di mana kedua belah pihak berusaha memahami satu sama lain dan mencapai kesepakatan yang membuat mereka merasa didengarkan dan puas.
Terkadang, meskipun awalnya terlihat sulit, kamu bisa mencoba menemukan kesepakatan yang menguntungkan dengan mencari titik temunya. Meski pihak lain mungkin memiliki tujuan atau pandangan yang berbeda, dengan mencari solusi yang tepat, seringkali ada manfaat yang bisa didapatkan oleh kedua belah pihak.
Itulah beberapa teknik negosiasi bisnis yang sering dilakukan oleh pengusaha sukses. Intinya, negosiasi menjadi keterampilan yang penting dalam dunia bisnis, dan para pengusaha sukses tentu memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal ini.
Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk memahami kepentingan pihak lain, mereka berhasil membuat kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Selain itu, pebisnis sukses akan selalu mempertimbangkan nilai tambah jangka panjang dan dampak dari kesepakatan mereka. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu dapat meningkatkan keterampilan negosiasi dan meraih kesuksesan dalam dunia bisnis yang kompetitif ini.
Baca Juga: Tips Negosiasi Tempo Pembayaran dengan Supplier yang Efektif
Perlu kamu ketahui, salah satu negosiasi bisnis yang juga sering dilakukan dalam B2B adalah meminta perpanjangan tempo pembayaran. Pasalnya, setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan kemampuan finansial yang berbeda-beda.
Untuk itu, kamu perlu menggunakan platform yang bisa memberikan dan menerima perpanjangan tempo pembayaran dengan mudah. Misalnya, Paper.id!
Paper.id merupakan platform invoicing yang bisa membantu bisnis untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran bagi mitra yang belum memiliki kemampuan untuk membayar tepat waktu dengan cepat dan ringkas.
Dengan Paper.id, kamu bisa membuat, mengirim, hingga melakukan pelacakan invoice secara otomatis. Bahkan, platform ini juga memungkinkan mitra bisnis untuk membayar invoice dengan metode apapun, misalnya QRIS, VA, hingga kartu kredit meskipun tanpa mesin EDC.
Untuk itu, gunakan Paper.id sekarang dan dapatkan berbagai manfaatnya untuk bisnis. Gratis!
- Perbedaan Nota dan Kwitansi, Serupa Tapi Tak Sama! - Oktober 7, 2024
- 5 Rekomendasi Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha Jasa - Oktober 4, 2024
- 6 Rekomendasi Software HR Terbaik dengan Fitur Mumpuni - Oktober 4, 2024