Bukan hal aneh bagi seorang marketer untuk menjajaki berbagai channel pemasaran. Pasalnya, kita tidak akan benar-benar tahu sampai kita mencobanya. So, untuk kamu yang belum pernah menggunakan strategi email marketing, artikel ini bisa menjadi tanda bahwa kamu harus segera memulainya. Sementara itu, untuk kamu yang sudah menggunakan email, membaca artikel ini akan membantumu dalam meningkatkan performa penjualan bisnismu.

Memangnya apa sih yang sangat spesial dari email? Bukankah ini hanya satu pilihan strategi marketing yang tidak jauh berbeda dengan channel lainnya, seperti WhatsApp dan social media? Untuk menjawab pertanyaan ini, yuk kita masuk ke pembahasan mengenai karakteristik email marketing terlebih dahulu. Karena hanya dengan begitu, kita bisa menerapkan strategi yang tepat ke depannya.

Karakteristik Email Marketing

Apa yang akan ditampilkan di bawah ini adalah ciri-ciri yang membedakan email marketing dari jenis komunikasi digital lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik email marketing:

  • Personalisasi: Email marketing dapat dipersonalisasi untuk penerima tertentu, sehingga pesannya lebih relevan dan menarik. Bahkan untuk pengiriman email dalam jumlah besar, kamu bisa menggunakan personalisasi panggilan (seperti {firstname} atau {fullname}) di bagian subjek dan pembuka email.
  • Bertarget: Email marketing dapat ditargetkan ke audiens tertentu, sehingga pesannya lebih tepat sasaran. Ini didukung dengan contact labeling dan automation yang akan dibahas lebih lanjut di bagian selanjutnya.
  • Terhubung: Email marketing dapat membangun hubungan antara bisnis dan pelanggannya secara lebih intens, misalnya melalui nurturing.
  • Mudah diukur: Efektivitas email marketing dapat diukur dengan mudah, sehingga bisnis dapat mengetahui apa yang berhasil dan apa yang tidak. Adapun metrik-metrik yang biasa diukur dalam email antara lain ada open rate, click-through rate, dan conversion rate.

Baca juga: Email Marketing dan Tips Dalam Membuatnya

Strategi Email Marketing untuk Tingkatkan Penjualan

Nah, berdasarkan karakteristik email di atas, kini kamu bisa menyusun strategi email marketing yang tepat. Berikut ini adalah beberapa dasar strategi yang bisa kamu jadikan acuan untuk bisnismu.

1. Bangun daftar email yang berkualitas

Daftar email atau email list yang berkualitas adalah kunci keberhasilan email marketing campaign. Daftar ini haruslah berisi email dari orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan kamu. Pastikan juga bahwa semua alamat email yang tercantum di situ valid dan aktif. Jika tidak, kamu justru akan membuang-buang kuota pengiriman email untuk hasil yang tidak sepadan.

Ada beberapa cara untuk membangun daftar email yang berkualitas, seperti:

  • Meminta alamat email saat orang melakukan pembelian di situs web kamu. Kamu bisa menggunakan online form yang diintegrasikan langsung ke website atau halaman online-mu.
  • Menawarkan konten atau produk gratis sebagai lead magnet agar pengunjung mau menukarnya dengan alamat email mereka. Misalnya, dengan menyediakan e-book gratis, melaksanakan event webinar, dan lain sebagainya.
  • Periksa validitas email sebelum menambahkannya ke database email list kamu atau lakukan bulk email cleansing secara berkala. Kamu bisa memanfaatkan bantuan email validator untuk ini.

2. Buat email yang menarik dan relevan

Email yang menarik dan relevan akan lebih cenderung dibuka dan dibaca oleh penerima. Saat membuat email, pastikan untuk menggunakan bahasa yang jelas dan singkat. Gunakan gambar dan video untuk membuat email lebih menarik. Dan pastikan email yang kamu kirim relevan dengan minat penerima.

Kamu tidak perlu terlalu khawatir di awal, karena strategi ini sangat personal, termasuk dalam pembuatan pesan di dalamnya. Dengan berjalannya waktu, kamu akan semakin tahu bagaimana karakteristik pelangganmu dan jenis email seperti apa yang mereka sukai. Namun, sebagai bekal di awal, kamu bisa bermain dengan subjek email terlebih dahulu. Pastikan bagian ini mengandung pesan yang mencolok dan tidak bisa dilewatkan. Tujuannya jelas untuk meningkatkan open rate email yang tinggi.

Tips: Lakukan personalisasi dengan selalu menyertakan nama depan pelangganmu pada bagian subjek email. Ini akan menjadi pancingan yang kuat agar pelanggan mau membuka emailmu di antara tumpukan email lain di inbox-nya.

3. Kirimkan email secara berkala

Jangan terlalu sering mengirim email, karena bisa membuat penerima merasa terganggu. Namun, jangan juga terlalu jarang mengirim email, karena bisa membuat kamu lupa diingat oleh penerima.

Tidak ada aturan baku untuk frekuensi pengiriman email, kamu bisa sesuaikan sendiri dengan kebutuhan bisnis dan karakteristik para pelangganmu. Jika harus memberi saran, kamu sebaiknya tidak mengirimkan lebih dari satu email promosi per minggunya. Sementara itu, untuk newsletter, kamu bisa melakukan pengiriman setiap hari ke segmen pelanggan yang berbeda-beda.

Satu hal yang pantang kamu lewatkan adalah metode nurturing email. Ini adalah pengiriman email berkala kepada daftar subscriber email atau leads bisnismu. Tujuannya adalah untuk menjaga mereka agar tetap menjalin kontak dengan bisnismu dan akhirnya melakukan konversi.

4. Gunakan CTA yang jelas

Pastikan email kamu memiliki call-to-action (CTA) yang jelas. Ini adalah instruksi yang kamu berikan kepada penerima untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mengunjungi website, atau mengikuti akun media sosial kamu.

CTA yang jelas akan membantu kamu mencapai tujuan email marketing kamu. Kuncinya adalah menggunakan kalimat pendek yang powerful, dipadukan dengan desain CTA button dan penempatan yang tidak mengganggu namun terpampang jelas baik dilihat melalui desktop maupun mobile devices.

5. Atur pengiriman email secara otomatis

Kamu bisa menggunakan fitur email marketing automation untuk menghemat waktu dan tenaga. Fitur otomatisasi ini memungkinkan kamu untuk mengirim email secara otomatis berdasarkan peristiwa atau trigger tertentu, seperti pembelian, pendaftaran, atau kunjungan ke situs web.

Misalnya saja, ketika sistem mendeteksi seorang pengunjung baru saja mendaftar ke situs web kamu, kirimkanlah welcome email yang berisi sambutan dan onboarding untuk langkah lanjutan yang harus mereka Ambil. Atau jika kamu melihat ada pelanggan yang lama tidak terlihat aktivitasnya lagi, cobalah kirimkan email follow-up untuk menanyakan kabar. Hal-hal seperti ini, alih-alih dilakukan secara manual, akan lebih efektif jika memanfaatkan jasa email marketing yang menyediakan fitur automasi.

Baca juga: Apa itu Community Marketing?: Marketing untuk Startup

6. Ukur performa email marketing

Terakhir, ukur performa email marketing kamu untuk melihat apakah strategi kamu berhasil. Kamu bisa menggunakan analytic tool, atau lebih bagus lagi jika layanan email marketing yang kamu gunakan sudah menyediakan analytic dashboard. Kamu bisa melacak data seperti jumlah email yang dibuka, jumlah email yang diklik, dan jumlah konversi secara langsung melalui dashboard tersebut.

Itu dia beberapa strategi email marketing yang bisa coba kamu terapkan mulai saat ini demi meningkatkan statistik penjualan bisnismu.

*Artikel ini hasil kerja sama antara MTARGET dan Paper.id

Muhamad Dika Wahyudi