Metode pembayaran cash on delivery (COD) semakin tren di tengah tingginya aktivitas belanja online. Ini memungkinkan pelaku bisnis turut mengaktifkan COD untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sayangnya, penerapan pembayaran COD di Indonesia masih memunculkan pro dan kontra karena banyak kasus pembeli menolak membayar pesanannya. Hal ini tentu merugikan kurir atau kamu sebagai pelaku bisnis.
Di sisi lain, pembeli merasa lebih aman dengan COD karena mereka melakukan pembayaran setelah paket sampai. Lalu, apa itu pembayaran COD beserta pro dan kontranya?
Cash on Delivery (COD) dan Cara Kerjanya
Melansir U.S. Chamber of Commerce, pembayaran cash on delivery (COD) adalah metode pengumpulan pembayaran dari pembeli ketika pesanan tiba. COD banyak disediakan oleh marketplace di Indonesia.
Cara kerja COD secara umum adalah pembeli membayar secara tunai melalui kurir sesuai dengan harga suatu pesanan. Metode COD bayar di tempat ini dilakukan sebelum paket dibuka.
Dengan adanya COD, kamu dapat membangun reputasi brand dan menghilangkan kekhawatiran pembeli tentang kualitas produk yang dijual. Sehingga, meningkatkan kepercayaan pembeli pula.
Baca Juga: Tak Perhatikan Tempo Pembayaran, Bisa Jadi Alasan Cash Flow Berantakan
Kelebihan Pembayaran Cash on Delivery (COD)
Kamu perlu mengetahui dahulu pro atau kelebihan dengan menggunakan pembayaran COD. Selain menguntungkan untuk reputasi bisnis bagi pelaku usaha, ada keuntungan lain dengan menggunakan pembayaran COD, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan pembeli
Mengaktifkan pembayaran COD juga membantu kamu dalam meningkatkan kepercayaan pembeli. Ini menunjukkan keyakinan penjual pada kualitas produknya dan bersedia menunggu pembayaran sampai barang diterima oleh pembeli.
Penjual juga memenuhi kebutuhan pembeli yang tidak dapat membayar secara online karena alasan tertentu. Dengan demikian, memberi waktu untuk pembeli memenuhi pembayaran saat pesanan tiba.
Pembeli dapat berbelanja secara online di usaha milik kamu tanpa khawatir ditipu. Tentunya, ini memberikan keuntungan positif saat berbelanja online.
2. Fleksibilitas pembayaran dan pengiriman
Dengan COD, kamu dapat menjangkau konsumen yang tidak memiliki kartu kredit, m-banking, atau meragukan pembayaran online saat berbelanja. Tak dapat dipungkiri, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami hal tersebut. Dengan begitu, meningkatkan peluang produkmu terjual.
Pembayaran COD juga menguntungkan konsumen untuk mengatur waktu dan opsi pengiriman antara reguler, express, atau di hari yang sama (sameday). Aktivitas ini tentu meningkatkan kepuasan pembeli.
3. Meminimalisir pencurian data pribadi
Dalam pembayaran COD, pembeli tidak perlu memasukkan informasi kartu kredit, debit, atau melakukan transaksi online. Hal ini mengurangi risiko pencurian data finansial pribadi secara online.
Pasalnya, platform marketplace bisa menjadi target peretasan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, pembayaran COD secara langsung kepada kurir dapat menjadi opsi pilihan untuk mencegah permasalahan tersebut.
4. Kemampuan untuk memperoleh uang tunai
Dengan menerima pembayaran tunai secara langsung saat pengiriman, penjual dapat dengan cepat mengakses dana yang diperlukan untuk operasional bisnis. Ini mengurangi keterlambatan yang mungkin terjadi karena masalah transaksi online.
Tentunya, hal ini tidak hanya membantu meningkatkan cash flow dan likuiditas bisnis kamu, tetapi juga memberikan dana dengan cepat dalam situasi kebutuhan mendesak.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Buat QR Code Gratis di Google Sheets Untuk UMKM
Kekurangan Pembayaran Cash on Delivery (COD)
Meskipun pembayaran COD memiliki banyak kelebihan, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan. Selain risiko pembeli yang menolak membayar pesanannya, ada risiko lain yang perlu kamu pahami, yaitu sebagai berikut:
1. Risiko penolakan barang COD
Salah satu kekurangan COD adalah risiko pembeli menolak barang setelah pesanan sampai. Penolakan dan pengembalian barang ini biasanya dikenakan biaya tambahan dari pihak ekspedisi.
Keadaan tersebut tentu memberatkan kamu sebagai penjual dari segi biaya, waktu, dan reputasi brand. Kasus ekstrem yang berkaitan dengan pembayaran COD juga bisa terjadi.
Melansir CNN Indonesia, pada Januari 2023, terjadi kasus penusukan kurir akibat pembeli yang menolak membayar paket COD di Banyuasin. Namun, tanggung jawab pengembalian ke pihak ekspedisi tetap ada di pelanggan.
2. Risiko penipuan COD
Metode pembayaran COD ternyata rentan terhadap risiko penipuan. Pasalnya, modus penipuan COD juga mulai marak terjadi di Indonesia.
Melansir detikjogja, baru-baru ini adanya laporan modus kiriman paket dari Tiongkok ke Jogja yang beredar di WhatsApp. Sementara, penerima tidak merasa memesan paket dari Tiongkok
Pembeli juga bisa melakukan penipuan dengan memalsukan alamat, sehingga berdampak negatif bagi bisnis kamu. Tentunya, ini meningkatkan kekhawatiran bagi kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli.
3. Beban biaya tambahan COD
Beberapa marketplace tidak mengenakan biaya tambahan kepada penjual yang menggunakan COD. Namun, pihak ekspedisi terkadang membebankan biaya tambahan.
Penambahan biaya ini tentu membebankan dana yang kamu keluarkan sebagai penjual. Sementara itu, pembeli juga harus membayar ongkos kirim tambahan, terutama untuk wilayah pengiriman di luar kesepakatan.
Oleh karena itu, kamu perlu menimbang berbagai faktor, baik risiko maupun keuntungan, sebelum memutuskan menggunakan metode COD dalam bisnis di Indonesia. Hal ini penting untuk mengatur keberlangsungan bisnis dan cash flow.
Pembayaran COD juga bisa menjadi pilihan umum dalam bisnis B2B. Kamu dapat menggunakan Paper.id untuk transaksi cepat dengan satu klik. Integrasi dengan Paper.id juga membantu distributor memantau penjualan dengan metode COD.
Seiring kemajuan teknologi, banyak bisnis beralih ke metode pembayaran elektronik, seperti yang bisa kamu rasakan manfaatnya lewat Paper.id. Di Paper.id, terdapat lebih dari 30 metode transaksi bisnis untuk mempermudah kamu dan mitra bisnismu.
Sebagai contoh, kamu dapat menagih customer dengan cara yang sangat mudah, yaitu menggunakan QRIS khusus bisnis dari Paper.id. Lewat aplikasi Paper.id, kamu dapat membuat QRIS yang langsung aktif dalam 1 menit. Customer hanya perlu melakukan pemindaian dan pembayaran langsung diselesaikan secara digital tanpa repot.
Selain itu, masih banyak opsi pembayaran di Paper.id yang sangat memudahkan bisnismu, mulai dari transfer bank, marketplace, hingga pembayaran dengan kartu kredit yang bisa memperpanjang tempo bisnismu tanpa perlu negosiasi.
Yuk, daftar gratis sekarang di sini dan optimalkan pembayaran bisnismu!
- 5 Alternatif KUR yang Mudah Didapat, Solusi Pendanaan Usaha! - Oktober 10, 2024
- 5 Alasan Tupperware Bangkrut, Pelajaran Bagi Business Owner! - Oktober 3, 2024
- Account Receivable Turnover: Pengertian, Rumus, & Contoh Kasus - Oktober 1, 2024