Salah satu tantangan utama dalam menjaga kesehatan cash flow bisnis adalah mengelola jatuh tempo pembayaran dari supplier. Jatuh tempo adalah batas waktu terakhir untuk melakukan pembayaran atau pelunasan suatu transaksi.

Jatuh tempo pembayaran yang terlalu pendek dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam cash flow yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Namun, dengan strategi yang tepat kamu dapat mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kesehatan finansial bisnis.

Mengatasi Jatuh Tempo Pembayaran Pendek

Dalam sebuah bisnis, supplier berperan penting sebagai pemasok kebutuhan barang atau jasa. Misalnya, saat kamu memiliki bisnis restoran ayam maka kamu membutuhkan pasokan ayam dari supplier. Transaksi antara pelaku bisnis dengan supplier menghasilkan kesepakatan pembayaran dalam kurun waktu tertentu, yang disebut jatuh tempo.

Namun, jika jatuh tempo pembayaran terlalu pendek tentu akan membuat cash flow bisnis kamu menjadi tidak sehat, karena kamu harus segera mengeluarkan uang untuk melunasi pembayaran tanpa mampu punya cukup waktu untuk memutarkan kas. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut adalah cara mengatasi jatuh tempo pembayaran yang terlalu pendek dari supplier.

1. Negosiasi jatuh tempo pembayaran dengan supplier

Salah satu langkah pertama yang dapat kamu ambil adalah melakukan negosiasi dengan supplier. Kamu dapat menegosiasikan syarat pembayaran yang lebih lama atau syarat pembayaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis. Kamu bisa saja menegosiasikan tempo pembayaran 45 hari atau 60 hari. Atau mungkin kamu bisa menjaga cash flow dengan cara menegosiasikan pembayaran secara bulanan atau triwulan daripada pembayaran tunai di awal.

2. Membuat daftar prioritas

Jika tidak mencapai kesepakatan dalam negosiasi tempo pembayaran, pelaku bisnis perlu membuat strategi lain. Kamu bisa membuat daftar pembayaran agar tahu mana yang lebih prioritas untuk dibayar. Misalnya, kamu mempunyai sebuah bisnis restoran ayam. Buatlah daftar supplier yang jatuh temponya berdekatan, lalu kamu bisa membayar supplier tersebut sesuai dengan prioritas kebutuhan restoran kamu.  Hal ini dapat membantu memastikan bahwa supplier penting dibayar tepat waktu, sehingga bisnismu tetap bisa beroperasi seperti biasanya.

3. Pembayaran cicilan

Pembayaran kepada supplier bisa dilakukan dengan berbagai skema, salah satunya adalah dengan cicilan. Beberapa layanan bank, e-commerce, dan perusahaan pembayaran digital lainnya sudah menyediakan pembayaran cicilan. Salah satu perusahaan digital yang menyediakan pembayaran cicilan adalah Paper.id. Kamu bisa memenuhi kebutuhan kamu melalui skema pembayaran cicilan dengan mudah melalui website atau aplikasi Paper.id.

Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu membuat tagihan di Paper.id dan memilih metode pembayaran kartu kredit. Setelah itu, kamu akan diminta memasukan data kartu kredit dan pilih pembayaran cicilan yang diinginkan.

Setelah transaksi berhasil kamu dapat mengecek transaksi tersebut masuk di Pembayaran diproses yang dapat dilihat melalui menu Pembayaran Digital > PaperPay Out > Riwayat Transaksi.  

Melalui pembayaran cicilan Paper.id, kamu bisa memilih jangka waktu 3, 6, hingga 6 bulan dengan cicilan 0% dan hanya dikenakan biaya layanan satu kali. Biaya layanan ini ditentukan dari jangka waktu cicilan dan jenis layanan yang digunakan. Terdapat dua jenis layanan yaitu secara gratis (PAPER FREE) dan berlangganan (PAPER+).

Seperti dalam tabel tersebut, kamu bisa memilih jangka waktu cicilan dan jenis layanan yang digunakan. Tentu saja dengan berlangganan Paper+ kamu bisa mendapatkan diskon biaya layanan 0,5%. 

Jika kamu melakukan transaksi senilai Rp20 juta dan kamu mencicil dengan tenor 3 bulan sebagai pengguna Paper.id secara gratis, maka yang harus kamu bayarkan adalah:

Rp20 juta + (Rp20 juta x 3%)= Rp20.600.000

Namun, jika kamu berlangganan Paper+, kamu hanya akan membayar senilai Rp20.500.000 karena biaya layanan untuk tenor 3 bulan hanya 2,5%.

4. Menggunakan kartu kredit

Menggunakan kartu kredit untuk membayar supplier bisa menjadi solusi jika kamu memiliki kondisi cash flow yang kurang baik. Dengan kartu kredit kamu tetap bisa memastikan bisnismu bayar tagihan tepat waktu, namun punya tempo yang lebih panjang untuk melunasi pembayarannya. Dengan begitu, kamu memiliki lebih banyak waktu untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain dalam bisnis kamu.

Saat ini, hampir setiap bank menerbitkan berbagai jenis kartu kartu kredit dengan fasilitas yang beragam. Salah satu kartu kredit dengan fitur terbaik adalah kartu kredit PAPERCARD. Kartu kredit ini diterbitkan oleh Bank BRI dan Visa  yang bekerjasama dengan Paper.id.

Dengan menggunakan kartu kredit PAPERCARD kamu dapat memperpanjang tempo pembayaran hingga 55 hari. 

Sebagai contoh, pada 1 Agustus kamu menerima invoice sebesar Rp5.000.000 untuk pembelian 100 ekor ayam untuk restoran yang kamu kelola. Pada pembelian tersebut tertera jatuh tempo pembayaran pada tanggal 20 Agustus. Kemudian, pada tanggal 20 Agustus kamu membayar tagihan tersebut dengan kartu PAPERCARD dan mendapatkan tambahan tempo secara otomatis dengan rincian sebagai berikut:

  • Tanggal jatuh tempo = 20 Agustus
  • Tagihan kartu kredit keluar 1 bulan kemudian = 20 September
  • Jatuh tempo setelah tanggal cetak tagihan (25 hari) = 15 Oktober

Tanggal bayar tagihan = 20 Agustus + 55 hari = 15 Oktober.

Dengan cara ini, kamu tidak perlu membayar tagihan bisnis sesuai jatuh tempo invoice, melainkan jatuh tempo tagihan kartu kredit PAPERCARD kamu.
Itulah beberapa cara mengatasi jatuh tempo pendek dari supplier. Sekarang kamu bisa mengatur cash flow menjadi lebih sehat tanpa takut telat bayar.

Nadiyah Rahmalia