Kesehatan bisnis ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya lewat penentuan margin. Margin adalah persentase keuntungan dari sebuah produk (barang/jasa) yang dijual dan metriks dari kesehatan bisnis yang kamu jalani.

Dengan menghitung persentase keuntungan, kamu bisa tahu, apakah bisnismu dalam kondisi sehat atau tidak. Dalam prakteknya, margin dihitung berdasarkan 3 aspek yang turut menentukan kesehatan sebuah bisnis seperti laba kotor, laba bersih & laba operasional.

Setiap formula membuahkan persentase keuntungan yang menjadi penentu akan keberhasilan bisnismu. Penasaran formulanya seperti apa? Cek di bawah!

Kenalan dengan margin laba kotor & formula menghitungnya

Sebelum masuk ke formula margin laba kotor, ada baiknya kamu mengetahui definisinya dulu. Margin laba kotor /gross profit margin adalah ukuran keuntungan yang diperoleh dari aktivitas perusahaan sebelum memasukkan biaya operasional lainnya, seperti biaya penjualan, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.

Perlu diketahui bahwa margin laba kotor perusahaan dapat berbeda-beda ya, tergantung sektor bisnis yang kamu jalani. Misalnya, bisnis manufaktur mungkin memiliki margin laba kotor yang lebih tinggi daripada bisnis jasa karena melibatkan biaya produksi yang lebih tinggi. Formula untuk menghitung margin laba kotor sebagai berikut:

Terkait Harga Pokok Penjualan (HPP) & total pendapatan, cara untuk menghitungnya adalah:

  • Kalkulasi HPP
    Singkatnya HPP adalah jumlah pengeluaran & beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk & jasa setelah dikurangi dengan modal/invetasi awal. Rumus HPP adalah
    (Pembelian bersih + persediaan awal) – persediaan akhir
    Untuk mendapatkan angka dari ketiga faktor di atas bisa dilakukan dengan formula beriku
    • Pembelian bersih barang dagang
      (Pembelian + ongkos angkut pembelian) – (Retur pembelian + potongan pembelian).
    • Persediaan awal barang dagang
      (Persediaan barang terakhir di suatu periode + jumlah barang yang dibeli) – jumlah penjualan yang terjadi di suatu periode
      Perlu diingat, kamu perlu mengambil angka-angka di atas berdasarkan periode yang sama (bulanan/tahunan/per-kuartal).
    • Persediaan akhir
      (Jumlah awal dari barang + jumlah barang yang dibeli) – Jumlah barang yang terjual.
      Sama seperti di atas, angka yang diambil perlu disesuaikan dalam kurun waktu tertentu. Jika kamu ingin menghitung HPP dalam 3 bulan terakhir, maka kamu perlu mengambilnya sesuai periode tersebut.
    • Kalkulasi total pendapatan
      Kamu hanya perlu menghitung total pendapatan yang kamu dapatkan dalam suatu periode tertentu.

Setelah menemukan keduanya, kamu bisa mulai menghitungnya dengan formula margin laba kotor di atas.

Baca juga: Bisnis Kamu Profit atau Tidak? Cek Cara Mudah Hitungnya di Sini!

Formula margin laba bersih

Margin laba bersih (net profit margin) adalah rasio yang mengukur efisiensi dan keuntungan suatu perusahaan dengan membandingkan laba bersih dengan pendapatan bersih.

Margin laba bersih memberikan gambaran tentang seberapa besar persentase pendapatan yang menghasilkan keuntungan bersih setelah dikurangi semua biaya dan beban perusahaan. Cara untuk menghitungnya adalah:

Untuk angka laba bersih & penjualan bersih, cara menghitungnya adalah:

  • Laba bersih = Hasil penjualan – (Biaya operasional + biaya produksi + biaya penjualan + biaya pemasaran + biaya administrasi + pajak + beban lainnya.
  • Penjualan bersih = Hasil penjualan – Biaya yang dikeluarkan untuk diskon atau mengatasi barang defect/rusak.

Formula margin laba operasional

Terakhir, margin laba operasional adalah rasio yang mengukur profitabilitas operasional suatu perusahaan dengan membandingkan laba operasional dengan pendapatan operasional. Margin operasional menggambarkan efisiensi operasional perusahaan dan seberapa efektif perusahaan menghasilkan keuntungan dari kegiatan intinya. Rumusnya adalah:

Cara untuk mendapatkan pendapatan operasional & total pendapatan adalah:
Pendapatan Operasional = Pendapatan Kotor – Biaya yang dikeluarkan untuk diskon atau barang defect/rusak.
Total Pendapatan = Pendapatan Penjualan + Pendapatan Lainnya

Mengukur keuntungan bisnis berdasarkan persentase margin

Setelah mengetahui 3 formula di atas, saatnya kamu mengetahui tentang bagaimana mengukur kesehatan bisnismu berdasarkan persentase keuntungan yang sudah kamu dapatkan. Sebagai contoh, perhitungan untuk menghitung laba kotor dari ceritabisnis ibu Dini.

Ibu Dini adalah seorang pelaku usaha yang menjual flat shoes asal Yogyakarta. Di bulan April 2023 kemarin, ia berhasil menjual 10.000 pasang sepatu dengan harga Rp200.000 per-pasang. Sementara itu, biaya produksi sepatu per-pasang menghabiskan Rp150.000.

Margin laba kotor Ibu Dini : (Rp 200.000 – Rp150.000): Rp150.000 x 100% = 33.3%. Terus, Bu Dini untung atau enggak? Kita harus melihatnya dari banyak faktor, salah satunya break event point (BEP).

Jika Bu Dini sudah mendapatkan keuntungan, maka bisnismu sudah bisa dikategorikan untung. Jika belum, maka Bu Dini perlu mencari cara untuk meningkatkan keuntungannya agar meraih BEP.

Baca juga: Cash Flow yang Sehat dan Tidak, Dinilai dari Mana?

Kesimpulan

Demikian informasi mengenai cara untuk menghitung margin dari bisnismu. Tentunya, ini hanya menjadi salah satu dari sekian faktor yang menentukan keberhasilan bisnismu. Selain itu, masih ada faktor penagihan invoice.

Agar invoice-mu cepat dibayar oleh customer, gunakan invoice digital dari Paper.id. Buatnya mudah bisa dari HP & bisa dikirim via WhatsApp/Email/SMS. Selain itu, ada e-Meterai asli dari PERURI yang bisa ditempel langsung di Invoice, anti ribet & tidak perlu scan dokumen.

Dengan menggunakan invoice digital, proses pembayaran akan lebih cepat 70%. Belum pakai invoice digital, beralihlah sekarang ke Paper.id, sudah ada yang digital kenapa masih manual?