Mungkin, pemahaman yang kamu miliki saat ini tentang BEP adalah bahwa ini merupakan titik impas di mana pengeluaran bisnismu sama dengan pendapatan. Sehingga, mulai titik ini, kamu mulai mendapatkan keuntungan.

Secara sederhana, ini memang benar. Namun, sebetulnya perhitungan BEP tidak semudah itu. Mungkin saja, dalam memperkirakan BEP bisnismu, ada hal yang terlewat.

Gagal melihat aspek-aspek kecil ini bisa jadi titik kerugian bisnismu alih-alih sebaliknya, lho. Maka dari itu, yuk, coba hitung dengan teliti lewat panduan perhitungan dan template dari Paper.id yang bisa kamu dapatkan dalam artikel ini.

Sebelum itu, tahukah kamu kalau kamu bisa buat invoice secara digital, dan bayar mitra bisnis dengan berbagai opsi lewat Paper.id? Efektivitas bisins yang makin meningkat bisa lebih cepat bawa kamu mencapai BEP, lho.

Yuk, coba Paper.id sekarang!

Break Even Point, Tidak Sesederhana yang Diduga

Menurut Investopedia, Break Even point sebenarnya bukan hanya istilah yang bisa digunakan dalam konteks bisnis. Namun, pada umumnya, BEP juga bisa digunakan untuk investasi apa pun. Dalam bisnis, modal dan lainnya juga merupakan investasi, bukan?

Secara definisi, BEP adalah titik impas di mana perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Artinya, pendapatan perusahaan sama dengan biaya produksi dan operasional yang dikeluarkan.

Apakah ini hal yang buruk? Tidak juga. Mengetahui kapan suatu bisnis mencapai BEP dapat digunakan untuk meperkirakan penjualan yang harus dilakukan sehingga perusahaan tidak rugi.

Selain itu, BEP juga membuatmu tahu kapan perusahaan bisa balik modal.

Saat mencapai titik ini, The Accountancy Partnership menyebutkan bahwa artinya bisnismu sebentar lagi menghasilkan keuntungan. Ini merupakan informasi yang begitu penting dan berpengaruh dalam bagaimana kamu mengelola bisnismu ke depannya. 

Sebagai wawasan, mengutip Small Business Administration lewat SimplyPayMe, 20% bisnis kecil gagal di tahun pertama, 50% gagal setelah 5 tahun, dan hanya 33% mencapai 10 tahun saja akibat kegagalan menganalisis dan membuat rencana bisnis berdasarkan BEP. Jadi, jangan anggap remeh perhitungan ini, ya.

Nah, bagaimana cara menghitungnya? Yuk, pelajari rumus dasarnya terlebih dahulu agar kamu paham apa komponen-komponen dalam perhitungannya.

Rumus BEP

Ada 2 jenis rumus BEP, yaitu:

1. BEP dalam jumlah unit

BEP dalam jumlah unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

2. BEP dalam Pendapatan

BEP dalam Pendapatan = Biaya Tetap / Kontribusi Margin Ratio

Di mana untuk mencari kontribusi margin ratio, kamu dalam menggunakan rumus berikut ini:

Kontribusi Margin Ratio = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) / Harga Jual per Unit

Nah, menghitung BEP dengan rumus ini mungkin sedikit memakan waktu dan bisa jadi cukup memusingkan, apalagi jika kamu punya banyak elemen untuk dihitung.

Oleh karena itu, Paper.id sudah menyediakan template yang bisa kamu pakai untuk menghitung BEP bisnismu langsung di Excel.

Template Excel Hitung Break Even Point

Dengan template Excel untuk hitung break even point dari Paper.id, kamu tinggal memasukkan angka-angka sesuai dengan kolom yang sudah disediakan. Tentu saja, hal-hal seperti variable cost dan lainnya bisa kamu tambah atau kurangi sendiri, sesuai dengan situasi bisnismu.

Untuk mendapatkan template-nya, klik tombol di bawah ini. Lalu, lihat pada bagian atas kanan dan klik tombol biru bertuliskan “Use Template”. Template akan secara otomatis ter-download ke laptop atau smartphone-mu dan siap digunakan.

Yuk, segera download template-nya!

Nadiyah Rahmalia