Viral tidak selalu baik, apalagi untuk bisnis. Pasalnya, viral kadang-kadang bisa membawa bencana juga, lho! Kok bisa? Terkadang, ada banyak bisnis yang menghadapi keadaan sulit. Dimana, mereka menghadapi komentar-komentar pedas tentang apa saja akan bisnismu.

Bisa saja, produk yang bermasalah, kasus yang menimpa petinggi perusahaan dan sebagainya. Semuanya menjadi santapan nikmat bagi netizen yang mencemoohmu. Tentunya, ini bisa membuatmu pusing kan?

Tenang saja, dengan penanganan yang tepat, kamu bisa memadamkan kebakaran di media sosial. Berikut ini, contoh-contoh brand terkenal yang berhasil membalikkan keadaan, dari yang awalnya viral karena jelek jadi bagus. 

Diam Seribu Bahasa = Jurus Coca Cola Karena Insiden Ronaldo

Ada insiden kecil yang terjadi saat Ronaldo melakukan konferensi pers untuk timnas Portugal. Saat itu, ia memindahkan 2 botol coca cola di hadapannya, dan bilang “Minum air!”

Secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa Coca Cola tidak baik untuk kesehatan.

Hasilnya? Saham Coca Cola sempat anjlok untuk beberapa saat di hari tersebut. Tidak hanya itu, mereka viral di beberapa media sosial. Tapi apa yang mereka lakukan? Mereka hanya diam saja.

Tapi, apakah diam mereka membiarkannya? Tentu tidak, Coca Cola paham bahwa apa yang terjadi justru bisa memberikan mereka spotlight gratis. Banyak orang turut membicarakannya, terlebih, pelatih timnas Rusia juga ikut-ikutan dengan kebalikannya, langsung menenggak satu botol habis. 

Sempat turun, tapi sahamnya kembali naik

Perlahan tapi pasti, saham Coca Cola naik kembali dan stabil. Yang bisa kita pelajari, tidak semuanya perlu ditangani dengan cepat. Justru, dengan diam sambil mengarungi ombak di tengah badai bisa membawamu ke laut yang tenang, seperti yang dilakukan Coca Cola. 

Baca Juga: Dikomplain Buyer di Sosmed, Atasi dengan 3 Cara Tepat Ini

Dinilai Tidak Aman, Facebook for Business Langsung Berbenah

Facebook menghadapi serangkaian kontroversi terkait privasi data dan kebijakan keamanan, khususnya setelah terungkapnya beberapa skandal, seperti kasus Cambridge Analytica pada tahun 2018. Skandal tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terkait bagaimana data pengguna Facebook digunakan tanpa izin dan bagaimana platform tersebut mengelola privasi pengguna.

Untuk mengatasi masalah privasi dan keamanan, Facebook mengambil berbagai langkah, termasuk:

  1. Perbaikan Kebijakan Privasi: Facebook meningkatkan kebijakan privasi dan memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna terkait dengan cara data mereka digunakan.
  2. Audit dan Pembaruan Keamanan: Platform melakukan audit internal dan memperbarui langkah-langkah keamanan untuk melindungi data pengguna.
  3. Transparansi: Facebook berkomitmen untuk menjadi lebih transparan dalam hal bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan dibagikan. Mereka menyediakan alat-alat untuk memahami dan mengontrol pengaturan privasi.

Facebook berhasil membalikkan citra negatifnya melalui platform mereka. Facebook for Business menyediakan berbagai solusi iklan dan pemasaran yang kuat bagi perusahaan. Ini termasuk alat targeting iklan yang canggih, analisis data yang mendalam, dan kemampuan untuk membuat kampanye yang disesuaikan.

Dengan meningkatnya transparansi dan perbaikan dalam privasi pengguna, Facebook dapat membangun kembali kepercayaan perusahaan-perusahaan yang mungkin meragukan keberlanjutan beriklan di platform ini.

Dikritik Netizen, CEO Eiger Minta Maaf Akibat Tingkah Sombongnya

Eiger, sebuah brand produk outdoor Indonesia, pernah mengalami krisis reputasi karena mengirimkan surat keberatan kepada Dian Widiyanarko, seorang Youtuber yang mereview produk kacamata Eiger Kerato. 

Surat tersebut meminta Dian untuk memperbaiki atau menghapus video reviewnya, karena dianggap kurang baik dari segi pengambilan gambar, suara, dan latar belakang. Dian merasa tidak terima dan membagikan surat tersebut di Twitter, yang kemudian viral dan mendapat banyak kritik dari netizen, selebriti, dan influencer

Eiger akhirnya meminta maaf secara resmi dan mengakui bahwa surat tersebut adalah kesalahan internal. Eiger juga mengapresiasi karya Dian dan mengundangnya untuk berdiskusi langsung. Dian menerima permintaan maaf tersebut dan menghapus video reviewnya. 

Baca Juga: 10 Perusahaan dengan Customer Service Terbaik, yuk, Pelajari Strateginya!

Dia juga berharap agar Eiger bisa lebih terbuka dan menghargai kritik dan saran dari konsumen dan komunitas. Eiger berusaha memperbaiki hubungan dengan konsumen dan komunitas dengan melakukan beberapa langkah, seperti mengadakan diskusi online dengan para kreator konten, menggelar kompetisi video review produk, dan memberikan diskon khusus untuk produk kacamata. Dengan demikian, Eiger berhasil membalikkan keadaan dan mendapatkan simpati kembali dari netizen.

Invoice Penjualan

Lewat 3 kasus di atas, kita belajar bahwa, perlu membaca situasi yang ada sebelum membuat keputusan. Yang terpenting, kita perlu mengambil simpati dulu, agar dapat membalikkan keadaan.

Ini dilakukan oleh Facebook for Business dan Eiger. Keduanya berhasil mengambil simpati dengan mendengarkan kritikan dan memperbaiki diri mereka. Terus, kenapa Coca Cola diam saja? Karena mereka tahu, tidak semua orang menyukai minuman mereka.

Hanya, ini terjadi saat Ronaldo melakukannya, sehingga saham mereka turun. Apakah mereka melakukan sesuatu? Tidak, mereka mendiamkannya, dan saham mereka perlahan naik lagi. 

Nah, itulah dia kasus-kasus menarik di mana bisnis jadi terkenal meski sempat dapat hujatan. Cerdiknya brand-brand ini dalam menghadapi situasi yang pelik harapannya bisa kamu contoh dalam berbagai situasi berbisnis.

Untuk lebih banyak insight menarik tentang dunia bisnis, simak terus blog Paper.id, ya! Tak lupa, gunakan Paper.id untuk kelola invoicing dan pembayaran bisnismu secara digital, bahkan dari genggaman dengan aplikasi iOS maupun Android. Yuk, daftar sekarang dan download aplikasinya!

Daniel Nugraha