Sebagai business owner, pernahkah kamu bertanya-tanya, “Sebenarnya tugas vendor ngapain aja, ‘sih?” Sebagai mitra yang mendukung operasional perusahaan, vendor punya peran penting yang lebih dari sekadar memasok barang atau jasa, lho.
Tugas vendor bukan hanya mengirim tepat waktu, tetapi juga memastikan kualitas produk, memberikan layanan after sales, hingga membantu menciptakan solusi dan inovasi untuk mendukung kelancaran bisnis kamu.
Nah, mau tahu apa saja sebenarnya tugas yang dilakukan oleh vendor untuk bisnis agar kerja sama berjalan sukses? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!
1. Memastikan Procurement dan Pengiriman Tepat Waktu
Tugas utama vendor adalah menyediakan barang atau jasa sesuai dengan yang disepakati dan memastikan pesanan sampai tempat waktu. Pasalnya, keterlambatan pengiriman bisa mengganggu supply chain dan operasional bisnis.
Misalnya, dalam bisnis manufaktur, keterlambatan supply bahan baku bisa menghentikan proses produksi yang mengakibatkan cash flow menjadi tidak lancar dan merugikan perusahaan. Maka dari itu, vendor perlu mengatur pengiriman dengan efisien.
Baca Juga: Vendor Proyek: Pengertian, Jenis, & Cara Memilihnya untuk Bisnis
2. Menjamin Kualitas Produk dan Layanan
Selain menyediakan barang atau jasa memastikan pesanan tepat waktu, vendor juga harus menjamin produk yang dikirim sesuai dengan standar yang telah disepakati bersama.
Sebagai contoh, jika vendor memasok bahan baku untuk pabrik, maka mereka harus memastikan bahwa bahan tersebut tidak rusak atau cacat, karena hal tersebut bisa memangaruhi kualitas produk akhir.
Dalam kasus tersebut, vendor harus bertanggung jawab mengganti atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi kualitas yang dijanjikan.
3. Memberikan After Sales Service
Siapa bilang tugas vendor hanya fokus pada pengiriman barang saja? Tidak hanya itu, mereka juga memiliki tugas memberikan dukungan after sales jika produk mengalami kerusakan atau ketidaksesuaian.
Vendor yang baik akan memberikan garansi, pengembalian barang, atau penggantian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. After sales service ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan buyer dan meningkatkan kepercayaan mereka.
Baca Juga: Perbedaan Vendor dan Supplier, Apa Saja?
4. Menawarkan Solusi dan Inovasi
Maksudnya, vendor tidak hanya sebagai penyedia dan pengirim barang, tetapi juga sebagai mitra yang bisa memberikan solusi bagi bisnis, termasuk kepada para buyer.
Misalnya, jika ada metode pengadaan yang lebih efisien atau produk dengan harga lebih murah namun kualitas tetap terjaga, vendor yang proaktif akan memberi saran untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
5. Menjaga Komunikasi yang Baik
Komunikasi transparan dan lancar antara vendor dan buyer sangat penting untuk menghindari miskomunikasi. Vendor perlu responsif terhadap pertanyaan dan perubahan dalam pesanan untuk menjaga transaksi agar berjalan lancar.
Jika ada masalah atau ketidaksesuaian, vendor yang mudah dihubungi dan bisa menyelesaikan masalah dengan cepat akan sangat membantu kelancaran operasional bisnis dan tentunya menjadi nilai plus bagi buyer.
6. Memenuhi Standar Legal dan Etika yang Berlaku
Vendor juga memiliki tanggung jawab untuk mematuhi standar legal dan etika yang berlaku dalam industri, mencakup memastikan produk yang dikirim aman digunakan, memenuhi regulasi yang ada, dan diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Vendor yang mematuhi hukum dan regulasi akan memberikan rasa aman bagi buyer yang bekerja sama dengannya.
Baca Juga: Lebih Baik Cari Vendor Terpercaya atau Belanja Acak di Pasar?
Demikianlah serba-serbi tugas vendor yang perlu kamu ketahui sebagai business owner. Secara keseluruhan, tugas vendor lebih dari sekadar menyediakan barang atau jasa, tetapi juga ikut andil dalam menjaga kelancaran operasional bisnis buyer, dari pengiriman hingga memberikan layanan after sales.
Memiliki vendor yang dapat dipercaya dan profesional, tentu akan membantu kamu dalam memastikan bahwa bisnis berjalan lancar dan efisien. Maka dari itu, pastikan memilih vendor berkualitas yang bisa memenuhi semua kriteria di atas, ya!
Namun, perlu diingat, seperti pepatah mengatakan, “treat others as you want to be treated” juga berlaku saat kamu bekerja sama dengan vendor. Jika kamu ingin vendor bersikap profesional, kamu juga perlu menunjukkan sikap profesional dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan, termasuk soal melakukan pembayaran.
Pembayaran yang tepat waktu menunjukkan komitmen bisnismu dan membantu membangun kepercayaan yang lebih baik. Agar pembayaran ke vendor selalu lancar tanpa terlambat, solusinya gunakan fitur PaperPay Out dari Paper.id!
Dengan fitur PaperPay Out, kamu bisa menggunakan berbagai metode pembayaran, termasuk kartu kredit, untuk mendapatkan tambahan tempo pembayaran 30-45 hari sesuai dengan jenis kartu kredit yang digunakan.
Menariknya, jika vendor kamu menagih melalui Paper.id dan akunmu sudah terhubung sebagai mitra, kamu berkesempatan mendapatkan cashback hingga 0,4% atau maksimal Rp50 ribu.
Klik tombol di bawah untuk tahu lebih lanjut tentang fitur PaperPay Out dan manfaatkan keuntungannya!
- Level Up Bisnismu dengan Analisis Rasio Keuangan - Desember 12, 2024
- Debit Card: Pengertian, Cara Menggunakan, dan Perbedaannya dengan Credit Card - Desember 11, 2024
- 5 Rekomendasi Software CRM dengan Harga Terjangkau - Desember 9, 2024