Kalau kamu lagi cari strategi pemasaran yang benar-benar memberikan hasil, performance marketing bisa jadi jawabannya. Di era digital seperti sekarang, bisnis perlu strategi yang bisa diukur, dioptimasi, dan yang paling penting bisa memberikan impact langsung ke penjualan atau leads. Nah, itulah esensinya performance marketing.
Di artikel ini, berikut pembahasan tentang apa itu performance marketing, cara kerjanya, manfaatnya untuk bisnis, jenis-jenis utamanya, sampai langkah-langkah buat mulai menjalankannya. Yuk, kita mulai!
Apa Itu Performance Marketing?
Secara sederhana, performance marketing adalah strategi pemasaran digital di mana pengiklan hanya membayar ketika ada aksi tertentu yang berhasil dicapai. Aksi ini bisa berupa klik, lead, penjualan, pendaftaran, bahkan instalasi aplikasi.
Artinya, budget iklan kamu akan benar-benar bekerja untuk hasil. Bukan cuma sekedar tampil, tapi perform. Itulah kenapa disebut “performance” marketing.
Berbeda dari iklan tradisional (kayak iklan TV atau billboard) yang susah diukur hasilnya, performance marketing bersifat measurable dan data-driven. Cocok sekali buat kamu yang ini tahu secara pasti: apakah kampanye yang dijalankan memang menghasilkan atau cuma buang-buang budget.
Baca Juga: Panduan SEO untuk UMKM: Potensi Mendominasi Google
Bagaimana Cara Kerja Performance Marketing?
Cara kerja performance marketing sebenarnya cukup sederhana dan efisien. Berbeda dengan metode iklan tradisional yang mengandalkan exposure semata, pendekatan ini berfokus pada hasil nyata yang bisa diukur seperti klik, konversi, atau pembelian.
Tapi bagaimana alur prosesnya dari awal hingga hasilnya bisa kamu lihat? Berikut langkah-langkahnya:
1. Advertiser (pengiklan)
Bisnis yang mau mempromosikan produk atau jasanya biasanya akan mencari jasa performance marketing.
2. Publisher (penayang)
Kemudian, penyedia jasa performance marketing akan mencari beberapa channel marketing (dalam hal ini publisher) yang tepat sesuai goals. Hal ini bisa berupa influencer, media, blog, atau platform digital lain yang mempromosikan iklan dari advertiser.
3. Platform pihak ketiga
Ada juga bisnis yang lebih memilih jasa iklan Google untuk menerapkan marketing platform lainnya seperti Google Ads, Meta Ads (Facebook & Instagram), atau jaringan afiliasi yang membantu menyalurkan iklan dan tracking performanya.
Cara kerjanya cukup simpel:
- Kamu membuat kampanye iklan.
- Menentukan objektif yang diinginkan (misalnya: klik, lead, atau pembelian).
- Iklan akan ditampilkan ke audiens target.
- Kamu hanya membayar jika aksi tersebut benar-benar terjadi.
Setiap aksi yang terjadi akan tercatat melalui sistem tracking dan analytics dari platform iklan yang digunakan. Jadi kamu bisa tahu channel mana yang paling efektif dan bisa terus dioptimasi.
Baca Juga: WhatsApp Marketing: Ketahui Cara Dapatkan Lead
Manfaat Performance Marketing
Performance marketing bukan cuma soal iklan berbayar tapi tentang hasil yang bisa langsung kamu ukur dan evaluasi. Strategi ini punya banyak manfaat yang bisa membantu bisnis kamu tumbuh lebih cepat dan efisien.
Nah, apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari performance marketing? Mari kita bahas satu per satu.
1. Biaya iklan lebih efisien
Karena kamu cuma bayar kalau ada aksi nyata, anggaran iklan jadi lebih minim dan efisien. Tentunya lebih hemat juga!
2. Hasil yang bisa diukur
Semua aktivitas bisa di-track: dari klik sampai pembelian. Kamu bisa lihat metrik seperti Cost Per Lead (CPL), Return On Ad Spend (ROAS), dan lainnya.
3. Fleksibel & scalable
Kamu bisa mulai dari budget kecil, dan scale up kalau hasilnya bagus. Sangat mudah diatur sesuai kapasitas bisnis.
4. Targeting lebih tepat
Platform digital marketing punya fitur targeting yang canggih. Jadi kamu bisa menjangkau audiens yang benar-benar potensial.
5. Optimasi real-time
Kalau ada iklan yang performanya buruk, kamu bisa stop atau ubah secara langsung. Sebaliknya, yang perform-nya bagus bisa ditingkatkan.
4 Tipe Utama Performance Marketing
Performance marketing punya banyak channel. Tapi, secara umum bisa dibagi jadi empat tipe utama yang sering dipakai:
1. Affiliate marketing
Kamu kerja sama dengan publisher (affiliate) yang mempromosikan produk kamu, dan mereka dapat komisi dari setiap transaksi atau lead yang terjadi. Contoh platform: Tokopedia Affiliate, Shopee Affiliate, atau Amazon Associates.
2. Search Engine Marketing (SEM)
Iklan berbayar yang muncul di hasil pencarian Google. Contohnya Google Ads. Kamu bisa bayar per klik (PPC) dan tampil di posisi teratas untuk kata kunci tertentu.
3. Social media advertising
Iklan di platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, atau LinkedIn. Kamu bisa bayar per klik, per tayangan, atau per konversi, tergantung objektif kampanye.
4. Native advertising
Iklan yang tampil secara “alami” di dalam konten (seperti artikel di blog atau media). Biasanya dipakai untuk awareness atau konten edukasi, tapi tetap bisa dioptimasi untuk performa tertentu.
Cara Memulai Performance Marketing untuk Bisnis
Kalau kamu ingin mulai menjalankan performance marketing, berikut langkah-langkah sederhananya:
1. Tentukan tujuan utama
Tentukan dulu tujuan utama bisnis kamu. Seperti: Apa yang mau kamu capai? Apakah ingin mendapatkan leads, meningkatkan penjualan, atau download aplikasi? Tujuan ini akan menentukan jenis kampanye yang dipilih.
2. Pilih channel yang tepat
Kalau kamu jualan produk fisik, mungkin Facebook atau Instagram Ads cocok. Kalau produk digital, Google Ads atau afiliasi bisa jadi pilihan.
3. Siapkan landing page atau formulir
Pastikan halaman tempat pengunjung diarahkan bisa konversi dengan baik. Desain menarik, loading cepat, dan ajakan bertindak (CTA) yang jelas.
4. Pasang tracking & pixel
Jangan lupa pasang Facebook Pixel, Google Tag, atau tracking tools lainnya untuk mencatat setiap aksi pengguna. Ini penting sekali untuk analisis dan retargeting.
5. Buat konten iklan yang menarik
Gunakan visual yang eye-catching, copywriting yang persuasif, dan CTA yang mengajak pengguna untuk bertindak.
6. Pantau & optimasi secara berkala
Lihat data performa setiap hari atau setiap minggu. Kalau ada iklan yang perform-nya buruk, segera optimasi atau matikan. Fokuskan budget ke iklan yang konversinya tinggi.
Baca Juga: Optimalkan WhatsApp Bisnis dengan Kalimat Balasan Otomatis yang Efektif
Sudah Mengaplikasikan Performance Marketing?
Performance marketing adalah kunci untuk mengedepankan hasil nyata, baik itu klik, lead, maupun pembelian dan memungkinkan kamu memantau serta mengoptimasi kampanye secara langsung.
Kalau kamu ingin menjalankan kampanye yang benar-benar efektif, kamu bisa juga memanfaatkan jasa SEO dari Whello. Kenapa harus Whello?
Karena Whello sudah berpengalaman dalam menangani berbagai strategi performance marketing, dengan tim ahli yang mengerti cara mengoptimalkan setiap rupiah dari anggaran iklanmu agar tidak terbuang sia-sia.
Whello juga menggabungkan pendekatan data-driven dan kreativitas untuk menciptakan strategi digital yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu.
Banyak bisnis, baik startup maupun perusahaan besar, telah mempercayakan strategi performance marketing mereka ke Whello. Jadi, kalau kamu ingin hasil yang terukur, leads berkualitas, dan peningkatan penjualan yang signifikan, Whello adalah partner yang tepat!
*Artikel ini hasil kerja sama Paper.id dan Whello
- Biaya Overhead Adalah: Pengertian, Jenis, Rumus dan Cara Perhitungannya - Agustus 1, 2025
- 4 Cara Mencari Supplier Tangan Pertama dan Terpercaya untuk Bisnis - Agustus 1, 2025
- Impor Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya untuk Bisnis - Agustus 1, 2025