Membangun bisnis dari nol memang memuaskan, tapi juga penuh tantangan. Mulai dari merancang konsep, mencari pasar, membangun merek, sampai menyusun sistem operasional, semuanya butuh waktu dan pengalaman yang tidak mudah didapatkan.

Itulah mengapa banyak pelaku usaha tertarik dengan franchise, yakni model bisnis yang memungkinkan kamu menjalankan usaha dengan sistem yang sudah jadi dan terbukti berhasil.

Tapi sebelum memutuskan terjun ke dunia franchise, ada baiknya kamu memahami seperti apa bentuknya dalam praktik, apa saja contohnya, dan bagaimana mengelolanya dengan baik.

Apa Itu Franchise?

Franchise, atau waralaba, adalah kerja sama bisnis di mana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan usaha dengan merek, sistem, dan standar operasional yang telah ditentukan. 

Sebagai imbalannya, franchisee membayar biaya awal dan/atau royalti secara berkala.

Model bisnis ini banyak diminati karena bisa mengurangi risiko kegagalan usaha. 

Kamu tidak perlu membangun dari nol, cukup mengikuti sistem yang sudah terbukti dan menjalankan operasional dengan standar yang telah ditetapkan.

Baca Juga: 7 Bisnis Franchise Paling Sukses di Indonesia

Contoh Franchise Populer di Indonesia

Berikut beberapa contoh franchise yang sudah dikenal luas di pasar Indonesia:

1. Kebab Turki Baba Rafi

Dimulai dari bisnis kecil di Surabaya, kini franchise ini sudah memiliki ratusan outlet di berbagai negara. 

Modelnya fleksibel dan bisa dijalankan dalam bentuk gerobak, kios, atau toko permanen.

2. Indomaret dan Alfamart

Dua minimarket besar ini membuka peluang kemitraan bagi masyarakat untuk membuka gerai di wilayah tertentu. 

Meskipun modal awalnya cukup besar, dukungan sistem dan manajemen yang kuat menjadikannya salah satu franchise ritel paling stabil.

3. Kopi Kenangan & Janji Jiwa

Bisnis minuman kekinian seperti kopi juga banyak menawarkan model kemitraan atau semifranchise

Mereka menyediakan pelatihan, pasokan bahan baku, hingga sistem pemasaran digital yang terintegrasi.

4. Laundry kiloan dan cuci mobil

Jenis usaha seperti laundry dan cuci kendaraan juga banyak membuka peluang franchise. Keuntungannya terletak pada kebutuhan pasar yang konsisten dan bisa dijalankan di area pemukiman.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa hampir semua sektor bisnis bisa dijalankan dengan model franchise, asal sistem dan mereknya sudah terbukti kuat.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Franchise

Sebelum memilih franchise tertentu, pastikan kamu sudah mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Reputasi dan kredibilitas franchisor
  • Skema investasi dan potensi balik modal
  • Dukungan pelatihan, operasional, dan pemasaran
  • Kesesuaian produk dengan pasar di lokasi kamu
  • Kontrak kerja sama dan kewajiban jangka panjang

Memilih franchise yang tepat bukan hanya soal mengikuti tren, tapi juga soal bagaimana kamu bisa mengelolanya dengan efisien dan berkelanjutan.

Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Franchise Makanan? Pelajari Dulu Ilmunya Disini

Mengelola Franchise Perlu Sistem yang Teratur

Meskipun sistem bisnisnya sudah tersedia, bukan berarti operasional franchise bisa berjalan otomatis tanpa kendala. 

Kamu tetap perlu mengatur keuangan, mencatat penjualan, mengelola stok, dan tentu saja, menagih pembayaran ke pelanggan atau mitra, jika ada.

Jika semua itu masih kamu lakukan secara manual, risikonya cukup besar, dari pencatatan yang tidak akurat hingga keterlambatan pembayaran.

Untuk itu, banyak pemilik franchise kini mulai menggunakan sistem digital untuk mendukung proses bisnis mereka. 

Salah satunya dengan menggunakan platform invoicing digital yang bisa membantu kamu membuat, mengirim, dan melacak invoice secara otomatis.

Paper.id untuk Kelola Invoice dan Pembayaran Bisnis Franchise

Dengan Paper.id, kamu bisa membuat invoice profesional dengan cepat, mengirimnya lewat email, WhatsApp, atau SMS, dan memantau status pembayarannya secara real-time dengan rekonsiliasi otomatis. 

Bagi kamu yang menjalankan franchise, baik sebagai franchisor yang menagih royalti, maupun sebagai franchisee yang mengelola penjualan harian, sistem ini bisa menghemat waktu dan memperkecil risiko kesalahan pencatatan.

Dengan sistem penagihan yang rapi dan efisien, kamu bisa lebih fokus pada pengembangan outlet dan pelayanan pelanggan, bukan?

Yuk, mulai pakai Paper.id sekarang untuk invoice digital yang rapi dan teratur. Registrasi bisnismu, gratis!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia