Jenis Stock Opname- Sudah menjalankan bisnis berbulan-bulan tapi bingung kenapa penghasilan yang didapatkan tidak sesuai dengan stok produk yang dimiliki? Tenang, masalah tersebut ternyata juga dialami banyak pemilik usaha lainnya. Perbedaan hasil dari omset yang didapatkan dengan produk yang dimiliki dalam gudang mungkin dikarenakan ada produk yang rusak atau tidak layak jual.
Penggunaan Software Online yang berfokus terhadap pengelolaan stok juga tidak serta merta membuat pekerjaan kamu lebih mudah. Sebab, ada kalanya, kamu harus turun tangan dan menghitungan produk secara manual. Di dalam bisnis, melakukan penghitungan stok secara manual biasa disebut sebagai Stock Opname (stocktaking).
Umumnya, Stock Opname akan lebih akurat apabila dihitung secara manual. Sebab, kamu bisa melihat sendiri produk yang akan dijual dalam gudang. Biasanya, Software Online hanya bisa mendeteksi pengurangan ataupun penambahan produk berdasarkan penjualan. Lantas, bagaimana jika ada produk yang rusak atau masa expire telah habis? Hal itu tentunya tidak bisa diubah.
Jika kamu bingung bagaimana cara menentukan penghitungan stok, kamu bisa menerapkan salah satu dari ketiga jenis Stock Opname yang tertera di bawah ini. Gunakan teknis Stock Opname sesuai dengan usaha kamu agar semua produk yang kamu miliki bisa terjual tanpa ada yang mengalami kerusakan ataupun hal lainnya.
Periodic Stock Verification
Jenis penghitungan Stock Opname ini dilakukan setiap satu quarter ataupun setengah tahun sekali. Dengan kata lain, Periodic Stock Verification menganjurkan setiap pemilik usaha untuk melakukan penghitungan stok manual setiap 3 bulan sekali ataupun 6 bulan. Waktu yang digunakan 1-2 hari tergantung seberapa banyak stok di gudang yang kamu miliki.
Penggunaan metode ini biasanya diperuntukkan untuk pemilik usaha yang menjual produk-produk berharga ataupun mahal. Produk fisik nantinya akan dicatat ke dalam inventory serta keterangannya, baik itu dalam keadaan baik, rusak ataupun sedikit lecet. Namun, ada keuntungan dan kerugian dalam menggunakan metode ini, yaitu:
Keuntungan
1. Pencatatan di dalam inventory semakin akurat.
2. Tidak memerlukan banyak staff untuk melakukan penghitungan.
3. Cocok untuk pemilik usaha kecil ataupun mikro.
Kerugian
1. Hanya bisa digunakan untuk pemilik usaha mikro karena produk tidak terlalu banyak.
2. Menghambat penjualan apabila penghitungan tidak selesai tepat waktu.
3. Terlalu menghabiskan banyak waktu.
Annual Stock Opname
Apabila produk yang dijual merupakan barang yang tahan lama dan tidak mudah rusak, penghitungan stok secara manual sejatinya bisa dilakukan dalam waktu setahun sekali. Namun, tidak semua produk bisa menggunakan metode ini, terutama untuk produk yang harus terjual dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, minuman ataupun makanan cepat saji.
Waktu yang tepat untuk melakukan Annual Stock Opname adalah ketika menjelang bulan akhir penutupan Laporan Keuangan tahunan. Karena dilaporkan secara tahunan, pengecekan stok harus dilakukan secara menyeluruh sehingga bisa memberikan kesimpulan. Sebab, penghitungan tersebut bisa juga dijadikan antisipasi untuk menyambut periode baru penjualan.
Maksudnya, di tahun pertama melakukan Stock Opname, kamu akan menemukan banyak isu dan masalah mengenai produk, entah itu rusak ataupun tidak layak digunakan. Di periode selanjutnya, kamu bisa menyiasati hal tersebut dengan tujuan untuk meminimalisasi atau bahkan menghapuskan hal buruk terjadi lagi ke depannya.
Baca Juga: Apa Itu Stock Opname dan Kenapa Sangat Penting Untuk Bisnismu?
Jenis Stock Opname: Daily Stocktaking
Jenis Stock Opname yang terakhir dan paling banyak dilakukan adalah Daily Stocktaking. Singkatnya, penghitungan ini dilakukan setiap harinya agar bisa memastikan stok yang terdapat di dalam gudang dan di Laporan sama. Dengan begitu, pemilik usaha dapat mengetahui berapa jumlah produk secara akurat setiap waktu. Metode ini lazim dipakai oleh minimarket.
Bahkan, ada juga beberapa pemilik usaha yang melakukan Stock Opname sehari dua kali, yakni ketika pagi hari dan sore hari sebelum tokonya ditutup. Dengan ini, produk akan terus bisa diperhatikan dan kerusakan ataupun kerugian bisa diminimalisir. Namun biasanya, jenis ini hanya digunakan apabila usaha yang kamu jalani masih berskala mikro atau kecil.
Untuk bisnis minimarket atau pasar swalayan, penggunaan metode Daily Stocktaking juga bisa membantu mereka untuk menerapkan metode FIFO (First In First Out). Jika kamu ingin mengerti Metode FIFO lebih lanjut, silahkan klik link yang tertera di bawah ini.
Baca Juga: Perbedaan Metode FIFO, FEFO, LIFO dan Average di Pengelolaan Bisnis
Pastikan dengan Aplikasi Stok
Jika kamu kesulitan untuk melakukan Stock Opname perhari, itu artinya kamu membutuhkan bantuan dari Aplikasi Stok secara otomatis. Kamu bisa menggunakan Paper.id, sebab Software Akunting #1 di Indonesia tersebut bisa membantu kamu menyelesaikan masalah tersebut. Lantas, apalagi fitur yang bisa didapatkan apabila memulai pengelolaan bisnis yang lebih mudah di Paper.id?
Selain mengelola stok, kamu juga bisa mengirim Invoice secara digital dan juga melakukan penghitungan Laporan Keuangan secara otomatis. Tersedia lengkap dengan grafik sehingga kamu bisa melihat perkembangan bisnis kamu dalam jangka waktu perhari, perbulan ataupun pertahun. Mau pakai Paper.id? Gunakan Gratis dengan cara menekan tombol yang tertera di bawah ini.
- Kelebihan dan Kekurangan Virtual Credit Card Dibandingkan Kartu Kredit Fisik - Oktober 3, 2024
- AP Automation Cost dan Dampaknya Dalam Mengurangi Anggaran Bisnis - September 24, 2024
- Cashback s.d Rp250 Ribu Dengan Visa Commercial Card! - September 20, 2024