Saat ini masih banyak para pelaku usaha yang hanya menerima atau menyediakan metode pembayaran tunai saja. Tentu ini ada plus minus buat bisnis kamu, kenapa? Dengan metode pembayaran tunai kamu dapat menghemat dari biaya yang lainnya seperti fee biaya transaksi. 

Tentu jika kamu hanya menerima pembayaran tunai saja, banyak keterbatasan-keterbatasan yang dapat merugikan bisnis, seperti pelanggan tidak akan puas dengan pelayanan bisnismu. 

PaperPay In

Dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi beberapa alasan mengapa pembayaran tunai tidak lagi lagi jadi fokus utama untuk bisnis UMKM atau bisnis kecil.  

Baca Juga: Tunai vs. Pembayaran Digital: Kenapa Digital Payment Lebih Baik?

Metode Pembayaran Tunai Hanya Membatasi Penjualan Bisnis 

Bayangkan jika bisnis  sedang ramai dengan pembeli dan siap melakukan pembayaran tetapi saat transaksi dilakukan , hanya menerima pembayaran tunai. Tentu hal ini sangat merepotkan, biasanya pembeli tidak jadi melakukan pembelian dikarenakan hal tersebut, dan kamu kehilangan banyak peluang penjualan. 

Berdasarkan penelitian dari Pew Research di tahun 2022, 41% orang tidak menggunakan uang tunai untuk pembelian dalam periode satu minggu. Bahkan, persentase ini lebih tinggi di kalangan generasi muda dan individu dengan penghasilan tinggi.

Ada beberapa alasan mengapa banyak yang tidak menggunakan uang tunai. Banyak pelanggan yang tidak menggunakan uang tunai karena berbagai alasan, seperti ribet, repot dalam membawa uang, hingga ada potensi terhadap uang palsu juga

Metode Pembayaran Tunai Hanya Membuat Kesan Bisnismu Kuno

Kita hidup di era dimana teknologi tersebar di segala penjuru dan perkembangan teknologi terjadi dengan pesat. 

Selain kartu kredit, pelanggan cenderung mengadopsi digitalisasi pembayaran berupa e-wallet seperti Apple Pay dan mengharapkan opsi pembayaran yang terintegrasi. Jika bisnis kamu masih menggunakan mesin kasir konvensional dan hanya menerima uang tunai, kemungkinan besar pelanggan kamu akan beralih ke pesaing yang lebih modern yang bisa menyediakan pilihan yang lebih nyaman.

Rata-Rata Transaksi yang Didapat dari Pembayaran Tunai Jauh Lebih Rendah

Studi yang sering dikutip dari Dun & Bradstreet menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per transaksi meningkat sebesar 12% hingga 18% ketika pelanggan membayar dengan kartu kredit dibandingkan dengan menggunakan uang tunai. 

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh MIT Sloan School of Management juga menemukan bahwa orang cenderung menghabiskan dua kali lipat lebih banyak saat menggunakan kartu kredit daripada uang tunai.

Hal ini menunjukan bahwa jika pelanggan kamu terbatas pada pembelian yang sesuai dengan jumlah uang tunai yang mereka miliki saat ini,, mereka tidak akan melakukan pembelian sebanyak itu dari kamu. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan opsi pembayaran lainnya jika kamu ingin meningkatkan jumlah transaksi yang lebih besar.

Transaksi Tunai Memakan Banyak Waktu

Seringkali pelanggan akan merasa frustasi ketika mereka berada di antrian pembayaran yang cukup panjang. Kemudian orang yang ada di depannya sangat lama dalam melakukan pembayaran dikarenakan mereka menghitung uang tunai mereka secara manual. 

Sebaliknya, jika bisnis kamu menyediakan beragam metode pembayaran, maka proses transaksi tidak akan memakan banyak waktu. Hanya dengan scan, dan tap transaksi akan selesai dan ini memungkinkan bisnismu melakukan proses transaksi dengan cepat. 

Terima Lebih Banyak Beragam Metode Pembayaran untuk Bisnismu

Nah itulah penjelasan singkat mengenai Alasan mengapa hanya menyediakan metode pembayaran tunai tidak cocok untuk UMKM atau bisnis kecil. 

Untuk mempermudah kamu dalam menyediakan beragam metode pembayaran, kamu bisa menggunakan aplikasi pembayaran digital dari Paper.id.

Dengan Paper.id, kamu bisa menyediakan beragam metode pembayaran untuk transaksi bisnis. Selain itu, kamu bisa membuat dan mengirim invoice digital yang sudah terhubung dengan pembayaran digital dari Paper.id.Yuk, pakai Paper.id sekarang juga dengan klik tombol di bawah ini!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi