Crazy Rich Asian merupakan salah satu film yang cukup fenomenal akhir-akhir ini. Film tersebut mengisahkan seorang pengusaha sukses asal Singapura yang memiliki pacar wanita biasa. Well, kisah tersebut memang merupakan cerita fiktif yang diadaptasi dari novel karya Kevin kwan. Akan tetapi, ada banyak pelajaran yang kalian dapat ambil dari seorang Nick Young, pemeran utama, yang berperan menjadi pengusaha sejak di usia muda.

Jika Nick Young hanyalah tokoh buatan, lain halnya dengan beberapa orang di bawah ini. Para pengusaha di bawah ini mampu membangun dinasti bisnis ketika usia mereka masih sangat muda. Siapa saja mereka? kali ini, Paper.id akan menjelaskan 5 profil wirausahawan sukses yang mampu menjadi milyuner di usia muda. Kira-kira, ada yang berasal dari Indonesia gak ya?

1. Profil Wirausahawan Sukses: Cheng Wei

Cheng Wei- Paper.id

Cheng Wei- Paper.id

Cheng Wei merupakan seorang founder dari DiDi, sebuah platform transportasi berbasis daring (dalam jaringan) yang sangat terkenal di China. Semacam Gojek dan Grab namun DiDi lebih berfokus kepada transportasi beroda empat semacam taksi dan mobil. Siapa sangka, dari perusahaan tersebut, Cheng mempunyai kekayaan bersih mencapai 1,2 miliar dollar dan sempat masuk ke dalam 1 dari 20 orang berpengaruh di dunia dalam bidang teknologi versi majalah TIME.

Jalan terjal Cheng Wei  untuk menjadi pengusaha muda tidaklah gampang. Sebab, pria berusia 34 tahun ini sempat bekerja sebagai asisten ketua di sebuah perusahaan pijat kaki terkemuka. Karena dinilai tidak memiliki masa depan yang jelas, pria lulusan Administrasi dan Bisnis ini akhirnya dapat bergabung dengan Alibaba sebagai staff penjualan. Karirnya yang cukup cemerlang, membuat dirinya naik pangkat menjadi manajer penjualan.

Hanya bertahan enam tahun di Alibaba, Cheng akhirnya memutuskan untuk pindah ke raksasa Financial Technology (fintech), yakni Alipay. Di sana, karirnya semakin cemerlang dan mampu menjadi satu-satunya manajer termuda sepanjang sejarah perusahaan. Lagi-lagi, Cheng memilih keluar dengan alasan tidak mau berada di zona nyaman. Di tengah kegundahan mencari jati diri, ia memberanikan diri membuka perusahaan start up bernama DiDi.

Didirikan sejak tahun 2012, DiDi langsung mampu meraih banyak sekali pelanggan bahkan mereka mampu mengalahkan kompetitor utama mereka, Uber. Karena tak mampu bersaing, DiDi akhirnya mengakuisisi seluruh perusahaan Uber di wilayah China. Hingga saat ini, dominasi DiDi semakin tidak terkejar oleh aplikasi lainnya.

2. Frank Wang

Frank Wang- Paper.id

Frank Wang- Paper.id

Profil wirausahawan sukses selanjutnya masih berasal dari China yang bernama Frank Wang. Pria kelahiran 1980 ini memiliki kekayaan bersih mencapai 9,1 miliar dollar dan termasuk ke dalam salah satu dari 100 orang paling kaya di dalam dunia teknologi. Bahkan, pada tahun 2017 lalu, kekayaannya di China hanya kalah dari pemilik Alibaba, yakni Jack Ma yang memutuskan pensiun dari raksasa e-commerce, Alibaba.

Aset harta yang dimiliki oleh Wang diraih dari perusahaan yang ia buat, yaitu DJI Technologi. Perusahaan tersebut berfokus di bidang teknologi, tepatnya pesawat tanpa awak atau biasa dikenal sebagai drone. Kecintaannya terhadap benda tersebut bermula sejak ia berusia 16 tahun. Kala itu, Frank mendapatkan kado pesawat terbang remote control dari kedua orang tuanya karena ia berhasil meraih nilai memuaskan ketika berada di bangku sekolah.

Semenjak saat itu, ia langsung tertarik dan mendalami bidang teknologi. Salah satu bentuk ketertarikannya adalah dengan mengambil jurusan science and technology dan master of science di universitas terkemuka di Hongkong. Dalam salah satu tugas, pria yang kini telah berusia 38 tahun tersebut membuat projek pesawat tanpa awak. Walaupun tidak mendapatkan nilai yang bagus, faktanya drone tersebut malah laku terjual dengan harga yang besar.

Frank menceritakan jika modal dari pembuatan drone pertama itu hanya sekitar 2000 dollar namun ia mampu menjualnya tiga kali lipat lebih mahal atau sekitar 6000 dollar. Selepas produk pertamanya tersebut terjual, Frank mendirikan JDI Technology dan merebut pangsa pasar 70% di seluruh dunia hingga saat ini.

3. Bangxin Zhang

Banxing Zhang - Paper.id Forbes

Banxing Zhang – Paper.id Forbes

Bangxin Zhang merupakan seorang wirausahawan yang bergerak di bidang pendidikan. Ia mendirikan sebuah perusahaan start up bernama TAL Education Grup yang mana memberikan bimbingan belajar online kepada seluruh peserta didik di China. Hingga saat ini, TAL Education Grup bisa dibilang sebagai satu-satunya perusahaan di bidang edukasi tersukses di sana dengan total siswa mencapai lebih dari 2 juta siswa offline dan 31 juta siswa online.

TAL Education Grup didirikan pada tahun 2003 silam di tanah kelahiran Bangxin Zhang di Beijing, China. Hingga saat ini, bisnis bimbel tersebut telah menyebar hingga ke-500 lokasi di seluruh China. Keberhasilan perusahaan tersebut melakukan ekspansi besar ke seluruh negeri adalah berkat dari kecerdikan sang CEO. Bagaimana tidak, Pria berusia 37 tahun tersebut merupakan lulusan Master of Bussines di Sichuan University, China pada tahun 2009 silam.

Bangxin Zhang sengaja mendirikan TAL Education Grup karena dulunya ia pernah berprofesi sebagai seorang guru. Uniknya, cara ia melakukan pemasaran bimbel online ini cukup tradisional. Sebab, Zhang masih memberikan garansi uang kembali ke setiap orang tua yang merasa tidak ada kemajuan terhadap anaknya. Untuk itu, setiap orang tua bisa melakukan audit terhadap perkembangan anaknya sendiri melalui fitur yang sudah tersedia di dalam website bimbel online tersebut.

4. Kim Dae Il

Kim Dae Il - Paper.id

Kim Dae Il – Paper.id

Jaman dulu, seseorang yang bermain games selalu dicap bodoh dan tidak mau belajar. Namun, anggapan tersebut dipatahkan oleh pria asal Korea Selatan bernama Kim Dae Il. Seorang pecandu game ini mampu memperoleh keuntungan bersih mencapai 1,1 miliar dollar setelah mendirikan vendor game bernama Pearl Abyss pada tahun 2010. Pertama kali berdiri, perusahaan itu hanya mempunyai 7 pegawai.

Setelah tujuh tahun berselang, Kim Dae Il membuat sebuah terobosan dengan menciptakan game unik berjudul Black Dessert Online. Semenjak diluncurkan, game tersebut langsung didownload oleh dua juta user di kurang lebih 100 negara di seluruh dunia. Pencapaian tersebut meningkatkan nilai saham perusahaan sehingga Kim Dae Il dapat bekerja sama dengan Microsoft dalam mengembangkan dua game terbarunya.

Mendapatkan suntikan dana melimpah dari perusahaan teknologi asal Amerika, Pearl Abyss melakukan reformasi besar-besaran, terutama dengan meningkatkan jumlah pegawainya hingga hampir 30 kali lipat. Kini, Kim Dae Il membawahi sekitar lebih dari 200 pegawai. Seluruh kesuksesan tersebut langsung menempatkannya ke peringkat 10 besar orang paling berpengaruh di dunia teknologi, khususnya dunia hiburan.

Fyi, demi membuat Pearl Abyss, Kim Dae Il harus mengorbankan kuliahnya dan memilh drop out agar dapat fokus membesarkan usahanya tersebut. Kini, ia tengah mencapai kesuksesan tersebut dan bersanding dengan beberapa nama besar dari dunia hiburan, seperti Bang Jun Hyuk (pemilik Netmarble Company) dan Kwon Hyuk Bin (pemilik Smilegate Holdings).

5. Evan Spiegel

 Evan Spiegel - Paper.id

Evan Spiegel – Paper.id

Berbicara mengenai profil wirausahawan sukses berbisnis yang paling cemerlang adalah Evan Spiegel. Pria yang lahir di Los Angeles ini bisa menjadi milyuner muda ketika usianya baru menginjak 21 tahun. Kala itu, ia bersama dengan Bobby Murphie dan Reggie Brown menciptakan sebuah aplikasi sosial media bernama Snapchat. Dirilis tahun 2011 silam, aplikasi berbagai foto dan video tersebut langsung dibanjiri  para pengguna baru.

Dalam sekejap, Snapchat merajai media sosial dan sempat mengalahkan ketenaran Facebook dan Instagram. Kesuksesan tersebut bahkan membuat Mark Zuckerberg sedikit iri dan akhirnya memberikan tawaran terhadap Spiegel terkait dengan Snapchat. Penolakan dari Snapchat berbuah sedikit blunder lantaran Mark membuat fitur insta story yang memungkinkan seseorang mengirim gambar ataupun video seperti Snapchat tersebut.

Walaupun mendapatkan tekanan besar, Spiegel membuktikan jika Snapchat masih dapat eksis di dunia maya. Menurut sebuah situs bernama statista.com, Snapchat mampu bertahan dengan pengguna 188 juta user setiap harinya. Jumlah di bulan Agustus tersebut menurun 3 juta user dibandingkan bulan Juli 2018. Namun, hal itu sepertinya bukan masalah besar bagi keberlangsungan Snapchat untuk ke depannya.

Pantas Spiegel menolak dana besar dari Mark yang ingin mengakuisisinya sebab ia membangun Snapchat dari nol. Lebih lanjut, pria yang kini berusia 28 tahun tersebut dulu rela drop out dari kampusnya demi menciptakan media sosial tersebut walaupun pada akhirnya ia kembali lagi dan menyelesaikan studinya di bidang product design di Universitas Stanford, salah satu kampus bergengsi di Amerika Serikat.

Itu dia beberapa profil wirausahawan sukses yang berhasil membesarkan bisnisnya di usia muda. Semua orang bisa membuat bisnis namun tidak semua orang mampu mengembangkan bisnis tersebut hingga memiliki ratusan atau bahkan ribuan pegawai.