Industri minuman di Indonesia sedang tumbuh pesat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia mencapai 4,85 juta unit, naik lebih dari 21% dibandingkan tahun 2016, dengan total nilai penjualan mencapai Rp998 triliun.
Pertumbuhan ini juga tercermin pada industri waralaba (franchise) yang terus berkembang rata-rata 10–15% per tahun, dan lebih dari 58% di antaranya berasal dari sektor makanan dan minuman, menurut Liputan6.
Di tengah ramainya tren bisnis F&B, minuman tetap menjadi kategori yang paling mudah dimulai. Pasalnya, bisnis ini cepat balik modal, tidak butuh dapur besar, dan mudah dijalankan sendiri. Jika kamu mencari franchise minuman di bawah 10 juta, kini banyak pilihan yang sudah teruji dengan sistem kemitraan jelas dan dukungan operasional dari pusat yang bisa kamu simak di bawah ini.
1. Es Teh Poci
Sebagai salah satu pemain legendaris di industri teh celup dan minuman siap saji, Es Teh Poci menawarkan paket franchise hemat yang stabil peminatnya.
Kisaran modalnya Rp7–9,2 juta, termasuk booth, bahan baku awal, dan peralatan standar. Keunggulannya terletak pada brand awareness tinggi dan dukungan promosi nasional.
Tak sulit juga mencari tempat berjualan karena tidak butuh space yang terlalu luas. Lokasi paling potensial biasanya di depan sekolah, kampus, atau area transportasi publik dengan traffic tinggi.
2. Es Teh Desa
Paket kemitraan Es Teh Desa dikenal sangat terjangkau, dengan modal mulai Rp1,999–2,499 juta untuk paket starter. Biaya tersebut sudah termasuk bahan baku awal dan perlengkapan dasar.
Franchise minuman di bawah 10 juta rupiah ini cocok bagi pebisnis pemula yang ingin mencoba usaha minuman di area perumahan atau bazar.
Hanya saja, booth biasanya tidak termasuk di paket ini sehingga kamu perlu menyiapkannya secara terpisah.
Baca Juga: 10 Franchise Minuman di Bawah 5 Juta, Murah Tapi Nggak Murahan!
3. Teh Pinggir
Masih dalam kategori teh, Teh Pinggir menjadi alternatif menarik untuk segmen low budget dengan produk yang simpel tapi berpotensi laku keras.
Modal kemitraan berkisar Rp1,99–2,89 juta, tergantung tipe booth. Target pasarnya luas, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran.
Agar menarik perhatian, penting menyesuaikan desain booth dengan preferensi lokal karena visual outlet berpengaruh besar terhadap penjualan.
4. Cokelat Goceng
Jika ingin opsi lain selain teh, Cokelat Goceng bisa jadi opsi. Franchise ini mengusung konsep minuman cokelat harga lima ribuan yang populer di area pelajar. Modal awalnya sekitar Rp2,5–3,5 juta, sudah termasuk bahan awal dan perlengkapan.
Keunggulannya adalah positioning harga yang pas di tengah daya beli masyarakat menengah ke bawah, dengan margin yang cukup tinggi. Cokelat Goceng juga dikenal dengan bahan baku konsisten dan promosi nasional yang aktif.
5. Bobacha
Untuk penggemar minuman boba yang tak redup peminatnya, Bobacha menjadi opsi menarik karena menawarkan paket kemitraan sekitar Rp4,5–6 juta. Paketnya biasanya mencakup booth, bahan baku awal, dan training dasar.
Bobacha dikenal dengan branding modern dan cita rasa yang relatif stabil di tiap gerai. Cocok ditempatkan di area ramai seperti food court, rest area, atau sekitar kampus dengan demografi usia muda.
6. Aku Cendol Kamu
Franchise ini memadukan konsep tradisional dan tampilan kekinian. Dengan modal mulai Rp3,9–4,5 juta, mitra sudah mendapatkan booth, bahan baku awal, dan perlengkapan jualan.
Produk berbasis cendol selalu punya pasar yang kuat, terutama di wilayah beriklim panas.
Strategi terbaik adalah menjual di area dengan traffic tinggi pada siang hari, seperti area perkantoran atau ruko kuliner.
Baca Juga: 8 Ide Usaha Franchise Minuman Modal Kecil Untung Besar, Cocok untuk Pemula
7. Kini Cheese Tea
Kini Cheese Tea membawa minuman berbasis teh dengan topping keju yang sedang naik daun di berbagai kota. Kisaran modal Rp4,5–6,8 juta, mencakup perlengkapan dasar dan training pembuatan minuman.
Dengan positioning rasa yang unik, franchise ini ideal untuk pasar urban. Tantangan utamanya adalah menjaga konsistensi rasa dan edukasi konsumen di kota kecil yang belum familiar dengan varian cheese tea.
8. Smuky (Paket Bronze)
Smuky menawarkan paket kemitraan dengan modal hampir menyentuh batas maksimal, yaitu sekitar Rp9,9 juta. Namun fasilitasnya lengkap: booth standar, mesin sealer, bahan baku ±100 porsi, dan perlengkapan awal.
Produk utama Smuky adalah minuman kekinian berbasis susu dan teh yang dikemas modern. Dengan standar ini, Smuky cocok untuk kamu yang ingin langsung buka outlet semi-permanen.
9. Cokelat Kocok Kuwentel
Konsepnya sederhana namun potensial: minuman cokelat shake dengan berbagai topping. Modal awal sekitar Rp3,5 juta, sudah termasuk perlengkapan dasar dan bahan baku.
Kelebihannya, franchise ini tidak mengenakan royalti, sehingga seluruh laba bersih menjadi milik mitra. Cokelat Kocok Kuwentel cocok untuk area wisata atau sekolah dengan traffic tinggi di sore hari.
10. Nyoklat Super
Brand lokal yang juga banyak diminati ini menawarkan paket kemitraan mulai Rp8–9 juta, termasuk booth dan peralatan dasar. Produk cokelatnya dikombinasikan dengan topping dan varian rasa yang kekinian.
Selain itu, sistem supply bahan baku pusatnya sudah rapi, sehingga risiko operasional cukup rendah. Nyoklat Super dapat menjadi pilihan aman untuk kamu yang ingin bisnis langsung siap jual dengan reputasi brand yang kuat.
Baca Juga: 7 Ide Usaha Franchise Minuman Modal 2 Juta Terpopuler, Cocok jadi Side Hustle!
Hitung BEP dengan Pendekatan Realistis untuk Franchise Minuman di Bawah 10 Juta
Rata-rata franchise minuman seperti di atas menargetkan penjualan 30–60 cup per hari.
Misal harga jual Rp8.000 dan biaya bahan & kemasan Rp3.500. Maka kamu punya margin Rp4.500/cup.
Jika terjual 45 cup × 26 hari = 1.170 cup/bulan, laba kotor ±Rp5,26 juta.
Dengan biaya operasional sekitar Rp2,5 juta, modal Rp7 juta akan balik dalam ±2,5 bulan.
Performa aktual tentu bergantung pada lokasi, jam operasional, dan kemampuan promosi.
Nah, itulah rekomendasi franchise minuman di bawah 10 juta untukmu beserta perkiraan perhitungan balik modalnya.
Menjalankan franchise minuman di bawah 10 juta adalah langkah cerdas untuk memulai bisnis F&B tanpa tekanan finansial besar. Pastikan kamu memilih merek yang transparan soal biaya, memperhitungkan lokasi dengan cermat, dan mencatat semua transaksi secara disiplin sejak hari pertama.
Untuk kebutuhan modal kerja seperti pengadaan bahan baku atau ekspansi booth baru, kamu bisa gunakan Paper Pioneer Card, kartu bisnis dengan limit fleksibel yang memudahkan pengaturan cash flow dan pembayaran supplier tanpa gangguan arus kas.
Dengan Paper Pioneer Card, kamu bisa dapat akses cepat ke limit besar mulai dari Rp50 juta tanpa biaya tahunan, cocok untuk bisnis yang ingin melesat lebih cepat.
Semua transaksimu nantinya terhubung langsung dalam satu dashboard untuk pencatatan otomatis dan laporan keuangan yang efektif.
Daftar sekarang dan pilih kartu kredit bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu!

