Tujuan dalam berbisnis adalah memperoleh laba ataupun keuntungan. Besaran keuntungan yang didapatkan, tergantung dari seberapa laku produk yang Anda jual di pasaran. Di dalam dunia usaha, laba termasuk ke dalam salah satu jenis aktiva yang berjalan. Lantas, apa sebenarnya aktiva dan mengapa hal tersebut sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan bisnis di masa depan?

Secara umum, aktiva adalah bentuk kekayaan yang dimiliki sebuah perusahaan. Akan tetapi, aktiva tidak hanya berbentuk uang saja melainkan segala sesuatu yang mempunyai nilai atau value yang akan berdampak positif terhadap perusahaan itu sendiri. Banyak pelaku usaha menganggap juga aktiva ini sebagai aset yang akan mempengaruhi kestabilan perusahaan atau bisnis yang sedang mereka jalankan.

Pengertian Aktiva Menurut Ahli

Jenis Aktiva

Pemahaman Aktiva

Beberapa ahli pernah mengemukakan pendapatnya mengenai aktiva, yakni:

Menurut S. Munawir, “aktiva adalah sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh sebuah bisnis atau perusahaan. Setiap sumber daya tersebut memiliki nilai tersendiri yang harus diukur secara objektif.”

“Aktiva merupakan sebuah manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa depan namun dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari produksi ataupun transaksi yang terjadi di masa lalu,” kata Donald. E Kieso yang telah ditranslasikan oleh Emil Salim.

Dari kedua pendapat tersebut, bisa disimpulkan jika aktiva merupakan sebuah sumber daya yang merupakan hasil dari transaksi di masa lalu namun dapat digunakan untuk kepentingan bisnis atau perusahaan saat ini ataupun masa depan. Lebih lanjut, aktiva tidak hanya berbentuk uang saja melainkan sumber daya lain yang memiliki nilai apabila dijual.

Jenis Aktiva

Aktiva dan Pasiva

Aktiva dan Pasiva

Seperti yang dikatakan sebelumnya, aktiva tidak selalu berbentuk uang tetapi juga bentuk fisik lainnya, seperti gedung, alat transportas dll. Agar lebih jelasnya, silahkan Anda lihat jenis-jenis aktiva di bawah ini:

Jenis Aktiva Lancar (Current Asset)

Aktiva lancar merupakan sebuah aset yang bisa dijadikan kas ataupun dicairkan dalam bentuk uang namun hanya dalam satu periode saja, tergantung kebijakan bisnis ataupun usaha itu sendiri. Contohnya:

Kas: uang tunai yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan bisnisnya.

Surat Berharga: obligasi atau surat hutang perusahaan atau juga saham perusahaan yang bisa dijual kepada pihak lain.

Piutang dagang: tagihan pembayaran karena melakukan penjualan kepada pihak lain (debitur) secara kredit. Biasanya, seorang pelaku usaha membayarnya dengan berkala.

Wesel Tagihan: Surat tagihan pembayaran kepada pihak pelanggan yang sudah diatur dalam tanggal tertentu.

Penghasilan Piutang: Pendapatan yang akan didapatkan oleh sebuah perusahaan dari pelanggan namun belum diberikan pembayarannya.

Persediaan Barang (Inventory): Produk yang dibuat atau dibeli oleh sebuah perusahaan namun memiliki nilai untuk dijual lagi kepada pelanggannya.

Jenis Aktiva Tidak Lancar

Berbeda dengan jenis sebelumnya, aktiva tidak lancar merupakan sebuah sumber daya yang akan memberikan keuntungan atau manfaat ke depannya terhadap perusahaan atau usaha yang sedang dijalani. Ada beberapa jenis aktiva tidak lancar, meliputi:

Aktiva tetap: Aset yang dimiliki oleh perusahaan (bukan uang) dan biasanya digunakan dalam waktu yang lama. Pemakaiannya di atas satu tahun yang merupakan bagian dari proses produksi dan tidak untuk diperjualbelikan. Contohnya, bangunan, mesin kerja, hingga perabot (alat-alat kantor).

Aktiva tetap tak berwujud: Hampir mirip dengan aktiva tetap, aset ini mempunyai nilai jual yang tinggi namun tidak memiliki bentuk fisik alias abstrak. Ada beberapa contoh aktiva tetap tak berwujud, yaitu:

  • franchise: aset untuk mempopulerkan produk seorang pelaku usaha dengan cara ‘menyewakan’ brand kepada seseorang yang berminat untuk memulai bisnis. Franchise ini biasa juga disebut sebagai waralaba.
  • Hak Paten: sebuah ketetapan yang diberikan oleh pemerintah jika Anda ingin menggunakan nama tertentu dari sebuah produk. Misalkan, Anda pemilik Ayam Geprek Bensu, Anda bisa mendaftarkannya ke HAKI sehingga mendapatkan hak paten. Jika sudah seperti itu, brand yang Anda buat tidak bisa diambil alih orang lain.
  • Good WillHak lebih yang dimiliki sebuah bisnis karena dianggap memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pelaku usaha lainnya.
  • Hak Paten: Pemberian ketetapan dari pemerintah terkait dengan penemuan yang telah Anda lakukan. Biasanya, Anda akan mendapatkan royalti apabila ada orang lain yang ingin menggunakan produk asli buatan Anda.
  • Hak Sewa: Walaupun bukan gedung ataupun barang milik sendiri, hak sewa termasuk sebagai aktiva tidak tetap sebab memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan perusahaan.

Investasi Jangka Panjang: Aktiva tidak lancar yang terakhir ini merupakan penanaman modal atau saham terhadap perusahaan lain dalam bentuk modal uang. Ada beberapa alasan kenapa melakukan investasi di perusahaan orang lain, yakni mendapatkan laba atau keuntungan dan mengontrol bisnis yang mereka kelola.

Pasiva, Kebalikan dari Aktiva

Ilustrasi Pasiva

Ilustrasi Pasiva

Jika aktiva merupakan aset kekayaan dari sebuah perusahaan, pasiva adalah kebalikannya yakni hutang atau tanggungan jangka panjang yang harus ditanggung. Sama seperti aktiva, pasiva tidak selalu hutang berjumlah uang tetapi juga transaksi-transaksi lainnya yang terjadi di masa lalu. Salah satu contohnya adalah penumpukkan utang karena peminjaman bertahap atau penyewaan barang demi  meningkatkan jumlah produk.

Beberapa jenis pasiva yang kerap kali menjadi sumber hutang perusahaan:

Hutang Jangka Pendek

Hutang yang dilakukan sebuah perusahaan dengan membuat perjanjian dibayar dalam periode waktu tertentu, kurang dari satu tahun pembukuan atau sebelum tutup buku. Ada beberapa contoh hutang jangka pendek, seperti: utang dagang, utang wesel, utang gaji dan utang dividen.

Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang biasanya dibayarkan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama, melebihi satu tahun pembukuan atau periode. Contoh hutang jangka panjang adalah utang hipotik, utang bank dan utang obligasi.

Keuntungan memang merupakan tujuan utama dalam berbisnis akan tetapi hal itu sangat sulit dilakukan apabila Anda tidak mengelolanya secara profesional. Untuk mewujudkan hal tersebut, Paper.id akan membantu anda dalam mempermudah usaha Anda. Klik disini untuk memulai perubahan.