Usaha sembako atau grosir merupakan usaha yang sangat diminati banyak orang dan juga dicari orang. Usaha sembako yang menyediakan semua produk pokok kebutuhan hidup masyarakat seperti beras, gula, telur, minyak, sabun dan lain sebagainya menjadi suatu usaha yang tak akan terpengaruh oleh trend maupun perubahan zaman.

Seperti yang kita lihat usaha sembako merupakan usaha yang cukup menjanjikan, tetapi bukan berarti peluang usaha sembako tidak memiliki resiko. Banyak pula pelaku usaha sembako yang harus mencicipi kegagalan. Ada beberapa kendala yang seringkali timbul dan sangat meresahkan sang pemilik usaha toko sembako.

Baca juga: Bagaimana PaperUsaha memperlancar transaksi perusahaan B2B Commerce fresh produced goods

Adapun hal-hal yang menjadi penyebab kegagalan usaha sembako tersebut antara lain :

Lokasi toko sembako atau grosir yang tidak strategis

Hal pertama yang menyebabkan sepinya toko sembako mungkin karena tempat usaha yang kamu miliki tidak strategis. Pemilihan lokasi usaha ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Sebaiknya pilihlah lokasi yang padat atau ramai penduduk untuk toko sembako milikmu, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar.

Harga jual yang terlalu murah

Terkadang demi mendapatkan pembeli lebih banyak, pemilik usaha toko sembako rela membanting harga suatu produk dengan sangat rendah. Hal ini membuat pendapatan bersih pemilik usaha toko sembako berkurang. Apalagi, bila pemilik toko tersebut mengambil produk sembako dengan harga modal yang sudah cukup mahal. Pendapatan minim yang didapatkan pemilik toko sembako membuat pengusaha sembako dan grosir tidak bisa membeli produk lagi dengan lebih maksimal. Untuk itulah sebaiknya dalam menjual produk gunakanlah harga umum atau setidaknya harga dikurangi dengan sewajarnya saja namun berikan pelanggan pelayanan terbaik.

Sembako yang kadaluarsa

Terkadang pengusaha sembako dan grosir mengambil produk dalam jumlah banyak namun sayangnya hal tersebut seringkali menjadikan barang menumpuk di gudang dikarenakan tidak laku. Hal itu dapat memicu terjadinya barang kadaluarsa dan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Barang kadaluarsa ini juga akan membuat konsumen enggan untuk membeli dikemudian hari jika mereka mengetahui barang di toko mu banyak yang kadaluarsa.

Beberapa tips untuk menghindari kendala ini adalah :

Selalu cek tgl kadaluarsa saat membeli barang pada supplier
Jangan sungkan untuk mengembalikan barang pada supplier jika ternyata sudah mendekati tgl kadaluarsa.
Jangan membeli atau menyetok barang terlalu banyak untuk jenis barang yang jarang laku

Menyatukan keperluan pribadi dengan urusan usaha

Salah satu kesalahan yang kerap terjadi dalam menjalankan peluang usaha sembako adalah ketika pemilik secara pribadi mengambil barang dagangan dalam toko grosir untuk keperluan pribadi tanpa ada pencatatan yang jelas. Tanpa kamu sadari barang dagangan mu akan habis tanpa ada hasil apapun yang masuk karena penggunaan pribadi yang kamu lakukan.

Pengelolaan persediaan tidak tepat

Masalah persediaan barang kerap menjadi simalakama. Kebanyakan stok persediaan yang kamu miliki bisa membuat modal usahamu tertahan jika penjualan barang tersebut tidak berjalan lancar. Apalagi beberapa barang bisa jadi terlanjur kadaluarsa. Di sisi lain masalah juga bisa datang bila stok barang mu tidak mencukupi. Konsumen akan kecewa jika mereka tidak mendapatkan barang yang mereka butuhkan akibat stok barang di toko mu yang kosong.

Baca juga: Cara atasi arus kas yang macet dengan pendanaan usaha

Hutang macet

Jika hutang yang macet jumlahnya kecil mungkin tidak mengapa, tetapi kalau jumlahnya sudah besar maka ini akan menjadi kendala dalam kelancaran roda bisnis toko sembako atau grosirmu. Besarnya hutang yang macet maka akan membuat toko mengalami kesulitan dalam melakukan pengadaan barang dagangan serta pengembangan.

Beberapa tips untuk menghindari hutang macet dari konsumen adalah :

  • Berikan batas maximal jika ada konsumen yang mau berhutang.
  • Buatlah perjanjian batas waktu untuk membayar.
  • Jangan sungkan untuk menagih jika telah sampai batas waktu.
  • Jangan memberi hutang pada orang yang kurang dikenal atau tempat tinggalnya tidak kita ketahui.

Barang tidak laku

Seringkali kita terjebak untuk melengkapi semua jenis barang agar kelihatan toko kita lengkap, hal ini tidak salah, tetapi mempunyai resiko membuat barang tidak laku dalam waktu yang lama, bahkan lebih parahnya lagi barang dapat rusak.

Beberapa tips untuk menghindari kendala ini adalah :

  • Jangan membeli atau menyetok barang terlalu banyak untuk jenis barang yang mereknya tidak dikenal dan jarang laku.
  • Jika memungkinkan lakukan pembelian secara konsinyasi untuk barang yang kurang dikenal, hal ini agar barang dapat dikembalikan ke agen grosir apabila barang tidak laku dalam waktu yang lama.