Bagi yang merasa belum familiar, arus kas atau cash flow diartikan sebagai pergerakan dana masuk dan dana keluar dari bisnis Anda. Secara singkat, arus kas bisnis bisa dikatakan positif atau sehat jika kas yang masuk ke bisnis Anda dari penjualan atau piutang lebih besar dari jumlah uang tunai yang keluar misal untuk membayar utang, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Terutama saat pandemi masih berlangsung, arus kas yang sehat dapat mendukung kestabilan dan keberlangsungan bisnis Anda. Lantas, bagaimana cara bisnis mengelola arus kas agar tetap sehat? Kami harap kiat-kiat berikut bisa membantu Anda!

Baca juga: Modal usaha macet, ini 4 tips untuk mengatasinya

Sediakan dana darurat bisnis

Dana/kas cadangan bisa membuat bisnis Anda lebih siap ketika harus menghadapi keadaan darurat. Agar situasi tak terduga tidak menyebabkan masalah dan berdampak buruk pada arus kas bisnis, ada baiknya Anda menyiapkan dana cadangan. Mulailah membangun dana cadangan yang nilai minimalnya setara dengan kebutuhan biaya operasional bisnis selama tiga bulan atau tergantung pada kondisi bisnis Anda. Alihkan sebagian pendapatan bisnis ke rekening terpisah dan tetap disiplin meningkatkan nilai tabungan tersebut. Ingat, dana tersebut hanya bisa Anda gunakan di saat darurat.

Kurangi biaya operasional

Cara untuk menghasilkan arus kas positif adalah meningkatkan pendapatan tunai atau mengurangi pengeluaran. Jika meningkatkan pendapatan dirasa sulit sekarang ini, coba mulai menghemat dengan mengurangi biaya overhead atau biaya-biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk atau layanan tertentu. Misal, biaya utilitas, listrik, telepon, periklanan, dan sebagainya. Anda dapat mendeteksi biaya-biaya yang berlebihan dan tidak diperlukan dengan memonitor dan melakukan audit secara berkala. Jika ada pos pengeluaran yang bisa Anda pangkas, sebaiknya Anda segera melakukannya.

Cermat dalam membuat pembukuan

Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan menyesuaikan strategi bisnis, Anda perlu mengetahui kinerja dan arus kas bisnis dari waktu ke waktu. Untuk itu, Anda wajib membuat pembukuan secara cermat. Hasil penjualan, pengeluaran untuk produksi, gaji karyawan, dan lain-lain perlu dicatat tanpa kesalahan. Tidak susah, kok. Anda bisa mencatat secara manual di buku akuntansi atau memanfaatkan program Microsoft Excel agar lebih aman dan mudah. Jika Anda sudah kewalahan mengurus pembukuan bisnis Anda, pertimbangkanlah menggunakan jasa akuntan.

Jual aset tetap yang kurang produktif

Coba, deh, periksa aset-aset perusahaan Anda. Mungkin ada yang sudah jarang dipakai dan tidak terlalu dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Misal, jika ada peralatan dan mesin yang tidak sering dipakai, mungkin Anda bisa mempertimbangkan menyewa peralatan/mesin tersebut. Anda juga bisa menjual kendaraan dan bangunan bila sudah tidak digunakan lagi. Nilai aset tetap dapat menyusut seiring waktu, jadi lebih baik dijual untuk menambah arus kas masuk jika dirasa sudah tidak produktif. Begitu pula saat ingin menambah aset tetap, pikirkan dengan matang apakah aset tersebut benar-benar dibutuhkan oleh bisnis Anda.

Menambah permodalan dari pinjaman produktif

Ada kalanya Anda sudah berusaha mengurangi pengeluaran namun masih kekurangan dana untuk menjalankan operasional bisnis Anda. Belum lagi jika Anda sudah mendapatkan pesanan atau proyek namun kas tidak cukup untuk membiayai proyek tersebut. Dalam hal ini, Anda bisa mengambil pinjaman produktif untuk bisa membiayai bisnis Anda. Salah satunya, Anda bisa memanfaatkan produk pinjaman dari Investree, pionir fintech lending di Indonesia yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui produk pinjaman dengan biaya terjangkau mulai 1% per bulan serta proses yang cepat dan mudah, Anda bisa memecahkan masalah arus kas bisnis Anda dengan segera. Agar lebih paham, kenali dulu produk-produk pinjaman Investree yang bisa Anda manfaatkan sekarang.

Mengelola arus kas bisnis memerlukan ketekunan, kecermatan, dan konsistensi. Namun percayalah, jika dilakukan dengan benar, mengelola arus kas dapat membantu Anda mengalokasikan dana secara efektif dan efisien serta menyusun strategi yang tepat bagi bisnis Anda. Tentunya akan menguatkan bisnis Anda di tengah situasi penuh ketidakpastian yang masih berlangsung ini. Selamat mencoba!