Bisnis waralaba atau franchise merupakan salah satu jenis bisnis yang semakin populer di Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah gerai waralaba yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data dari Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) dari Bisnis.com, jumlah gerai waralaba di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5.599 gerai dengan omzet sebesar Rp 20,8 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 17% dari tahun sebelumnya. Tentu ini tidak luput dari peran franchisor sebagai orang yang memberikan hak waralaba. Tapi apa itu franchisor? Dan perbedaannya dengan franchisee apa? Simak selengkapnya dibawah ini!

Baca Juga: Bisnis Franchise, Model Usaha Yang Cocok Untuk Pemula

Apa Itu Franchisor?

Dikutip dari situs kompas.com franchisor adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada penerima waralaba, bisa dibilang franchisor adalah sosok yang punya usaha utama atau merek dagang. Ia yang menawarkan usahanya pada banyak orang untuk dibeli lisensinya, kemudian mengizinkan orang tersebut untuk menggunakan usahanya untuk berjalan di tempat lain. 

Franchisor memiliki peran penting dalam bisnis waralaba. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada franchisee dalam menjalankan bisnisnya. Dukungan tersebut dapat berupa pelatihan, bimbingan, dan bantuan teknis. Franchisor juga bertanggung jawab untuk menjaga kualitas produk atau jasa yang ditawarkan oleh franchisee.

Contoh Franchisor

Di Indonesia sendiri franchisor sudah banyak bertebaran di berbagai bidang usaha. Berikut adalah beberapa contoh franchisor di Indonesia, berdasarkan bidang usahanya:

  • Ritel: Indomaret, Alfamart, J.CO Donuts & Coffee, BreadTalk, Baskin Robbins, dll.
  • Makanan cepat saji: McDonald’s, KFC, Burger King, Pizza Hut, Wendy’s, dll.
  • Minuman: Chatime, Kopi Kenangan, Kopi Lain Hati, Fore Coffee, dll.
  • Fashion: Giordano, H&M, Zara, Uniqlo, dll.
  • Pelayanan: J&T Express, SiCepat, Ninja Express, Gojek, Grab, dll.
  • Pendidikan: EF English First, British Council, Australia Language Centre, dll.
  • Hiburan: XXI, CGV, Cinemaxx, Trans Studio, dll.

Nah, itulah beberapa contoh franchisor yang ada di Indonesia. Namun, franchisor sendiri kerap disamakan dengan franchisee. Padahal, kedua hal ini berbeda. Yuk, pelajari perbedaannya!

Apa Perbedaan Franchisor dan Franchisee? 

Perbedaan yang sangat mendasar antara franchisor dan franchisee terletak pada kepemilikan merek dagang. Merek dagang ini sepenuhnya dimiliki oleh franchisor dan tidak dapat dengan mudah ditransfer ke franchisee.

Franchisor, sebagai pemilik merek, memiliki pengetahuan yang lebih dalam tentang produknya dan oleh karena itu, perlu menyampaikan informasi ini secara detail kepada franchisee.

Di sisi lain, bagi franchisee, adalah hal yang lumrah jika pada awalnya mereka belum sepenuhnya menguasai detail bisnis yang akan mereka jalankan. Oleh karena itu, franchisee perlu berusaha keras untuk memahami seluk-beluk bisnis tersebut.

Yang menarik adalah, baik franchisor maupun franchisee sama-sama berperan sebagai pengusaha, meskipun metode yang mereka gunakan untuk memulai bisnisnya berbeda.

Franchisor mendapatkan keuntungan saat semakin banyak mitra yang tertarik untuk bergabung dengannya. Jumlah cabang yang bertambah juga akan menambah pemasukan bagi franchisor.

Sementara itu, franchisee mendapat keuntungan dari tidak perlu membangun merek dari nol. Mereka dapat langsung menjalankan usaha dengan melanjutkan strategi promosi yang sudah ada dan bahkan mengembangkannya untuk menarik pelanggan baru.

Keuntungan Menjadi Franchisor

Menjadi franchisor, atau pemilik waralaba, bisa menjadi jalan yang menarik sebagai pilihan bisnis untuk dijalani. Ini seperti menumbuhkan banyak pohon dari satu biji yang kuat. Kamu tak perlu lagi susah payah membangun semuanya dari awal, cukup menyediakan sistem dan dukungan yang handal, dan biarkan para franchisee, atau pemilik gerai waralaba, mengembangkan cabang-cabang bisnismu ke berbagai penjuru.

Keuntungan finansial

  1. Pendapatan berulang: Dari biaya royalti yang dibayarkan franchisee setiap bulan atau periode tertentu. Royalti ini biasanya persentase dari omzet gerai mereka.
  2. Investasi minimal: Kamu tak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membuka gerai baru. Franchisee yang akan menanggung biaya investasi awal dan operasional gerai mereka.
  3. Pertumbuhan cepat: Jaringan bisnis Kamu bisa berkembang pesat dengan kecepatan yang tak mungkin kamu capai sendirian. Bayangkan, dengan 10 franchisee saja, kamu sudah memiliki 10 gerai tambahan!

Keuntungan non-finansial

  1. Brand awareness: Semakin banyak gerai waralaba, semakin kuat brandmu dikenal masyarakat. Ini akan menguntungkan semua gerai, termasuk gerai milikmu sendiri.
  2. Penghematan skala: Dengan jumlah pembelian bahan baku dan produk yang lebih besar, kamu bisa bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Keuntungan ini bisa dirasakan oleh semua gerai dalam jaringanmu.
  3. Sistem yang teruji: Sistem operasi dan manajemen bisnis kamu sudah teruji dan terbukti berhasil. Ini meminimalisir risiko kegagalan bagi franchisee dan menjaga konsistensi kualitas produk atau layanan di seluruh jaringan.
  4. Jaringan dan dukungan: kamu membangun komunitas pengusaha yang saling terhubung dan mendukung. Franchisee kamu bisa saling berbagi pengalaman dan best practice, dan kamu bisa memberikan bantuan dan pelatihan kepada mereka.

Nah itulah beberapa informasi seputar franchisor mulai dari pengertian hingga keuntungannya, buat kamu yang seorang franchisor atau franchisee, untuk mempermudah dalam pembuatan serta pengiriman invoice, kamu bisa menggunakan Paper.id

Dengan Paper.id kamu bisa buat dan kirim invoice mudah, selain itu juga invoice yang sudah dibuat pun sudah terekonsiliasi dengan pembayaran digital, yuk, coba pakai paper.id sekarang juga dengan klik tombol dibawah ini!

Alfian Dimas