Sebagai pelaku usaha yang melakukan proses produksi suatu produk pasti mengenal cost of goods sold (COGS) atau yang lebih dikenal dengan harga pokok penjualan (HPP). COGS atau HPP merupakan hal terpenting dalam produksi. 

Kalkulasi biaya produksi berfungsi untuk menentukan jumlah produksi yang dihabiskan dalam memproduksi barang dan jasa. COGS adalah semua biaya langsung yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dijual.

Manfaat menentukan HPP yaitu:

  1. Mengetahui harga dasar setiap barang yang akan dijual
  2. Sebagai landasan dalam menentukan labanya.
  3. Sebagai alat untuk memantau realisasi biaya produksi

Salah satu goal yang ingin dituju pemilik usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa dari usaha mereka. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang komponen apa saja yang diperlukan dalam HPP seperti:

Baca juga: Cara mudah untuk menghitung ROI secara praktis

Persediaan atau Inventory

Inventory merupakan persediaan barang yang berasal dari persediaan barang pada periode sebelumnya. Untuk mengetahui biaya inventory pada COGS pengusaha dapat melihat dari persediaan awal yang ditambahkan dengan pembelian barang saat periode sedang berjalan lalu dikurangi sisa persediaan akhir.

  • Persediaan awal

Persediaan awal barang dagangan adalah barang dagangan yang sudah ada sejak awal periode pada tahap buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagangan bisa dilihat pada neraca saldo periode berjalan atau pada neraca awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya.

  • Persediaan akhir barang dagangan 

Barang dagangan yang ada pada periode akhir dari tahun buku berjalan. Untuk mengetahuinya, para pemilik usaha perlu melihatnya pada akhir periode dari buku tersebut. 

  • Pembelian bersih 

Hal ini terjadi saat pembelian barang dagang baik dilakukan secara tunai maupun kredit. Setelah itu, ditambah lagi biaya angkut pembelian dan telah dikurangi oleh potongan pembelian dan retur pembelian yang bisa saja terjadi. 

Biaya Tenaga Kerja

Dalam biaya tenaga kerja dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Biaya Tenaga kerja langsung (Direct Labour Cost)

Tenaga kerja langsung merupakan biaya atau upah yang harus dibayarkan kepada karyawan oleh perusahaan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi barang. Tenaga biaya kerja langsung kebanyakan terdapat dalam perusahaan manufaktur. Upah tenaga kerja langsung biasanya dibayarkan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati seperti pembayaran per jam kerja atau jumlah produksi harian suatu barang.

  • Biaya tenaga kerja tidak langsung

Semua biaya tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi. Sehingga dapat diidentifikasi bahwa tenaga kerja tidak secara khusus terlibat dalam operasi tertentu atau proses produksi. Biaya ini sudah termasuk dalam biaya overhead.

Baca juga: Strategi untuk meningkatkan penjualan grosir 3x lipat

Overhead

Biaya overhead merupakan biaya-biaya lain yang muncul selain biaya inventory dan biaya tenaga kerja langsung. Umumnya biaya overhead disebut juga biaya tidak langsung. Biaya overhead memiliki beragam variasi jenis berdasarkan skala usahanya, jenis usaha, dan jenis sumber daya yang digunakan oleh suatu perusahaan. Berikut jenis-jenis biaya overhead yang sering ditemui dalam perusahaan dagang dan manufaktur yaitu sebagai berikut:

  • Biaya sewa (umumnya biaya sewa gedung)
  • Depresiasi mesin dan peralatan
  • Biaya listrik dan air pada perusahaan manufaktur (pabrik)
  • Biaya pemeliharaan pabrik dan mesin (maintenance)
  • Biaya pengemasan (packaging)
  • Biaya ongkos kirim
  • Biaya sampel produksi
  • Biaya gudang (keluar masuknya barang)
  • Biaya penyusutan gedung (pabrik)

Untuk menghitung HPP perusahaan dagang dapat menggunakan rumus, yaitu

HPP = Persediaan barang awal – persediaan barang akhir

Tetapi untuk menghitung HPP atau COGS dalam perusahaan manufaktur memiliki beberapa langkah agar mendapatkan angka yang benar dan tepat. Berikut adalah langkah perhitungan HPP atau COGS dalam perusahaan manufaktur:

 

  • Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan

 

Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

 

  • Menghitung Biaya Produksi

 

Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi

 

  • Menghitung Harga Pokok Produksi

 

Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi

 

  • Menghitung HPP

 

HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir

Dengan melakukan analisis terhadap COGS, kita dapat mengetahui efisiensi dari proses produksi barangnya. Saat ini perhitungan COGS dapat dilakukan secara digital melalui software akuntansi. Melalui software akuntansi perhitungan COGS dapat memperkecil resiko kerugian yang diperoleh dan mendapatkan profit yang baik pada saat melakukan penjualan produk.