Tahukah kamu bahwa begitu banyak bisnis mengalami telat dibayar? Hal ini disampaikan oleh Tide seperti di bawah ini.

Tepatnya, survey menemukan bahwa 1 dari 6 pebisnis dibayar terlambat dengan rentang yang beragam, tergantung dari tipe industrinya dengan rata-rata keterlambatan 12-23 hari.

Memang cukup memusingkan untuk bisnis, apalagi keterlambatan ini bisa sangat berdampak pada cash flow dan membuatnya jadi berantakan sehingga bisnis bisa terhambat, tidak berkembang, atau bahkan bangkrut.

Padahal, cara mengatasi dan menghindarinya bisa cukup sederhana, yaitu dengan menetapkan termin, yang akan Paper.id jelaskan berikut ini.

Apa Itu Termin?

Termin adalah pembayaran yang dilakukan secara bertahap dalam transaksi bisnis, baik untuk pembelian barang atau jasa. Tentunya, pembayaran ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Biasanya, pembayaran dengan termin dilakukan ketika barang atau jasa yang diperjualbelikan bernilai tinggi atau butuh waktu lama untuk dilunasi. 

Nah, tak heran jika termin kadang dibilang mirip dengan down payment (DP) karena sama-sama ada pembayaran yang terpisah dalam jangka waktu tertentu. 

Namun, istilah lain dari termin sebenarnya adalah term of payment (TOP). Perbedaan keduanya bisa kamu simak di bawah ini, ya.

Baca Juga: Cara Memberikan Perpanjangan Tempo Dengan Tepat, Cek di Sini!

Perbedaan Termin dan Uang Muka

Tak jarang dua istilah ini dianggap hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki definisi yang berbeda. 

Termin dan uang muka adalah dua kebijakan pembayaran yang sering digunakan dalam transaksi bisnis. Keduanya memiliki perbedaan utama, yaitu waktu pembayarannya.

Termin adalah pembayaran yang dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Termin biasanya dilakukan setelah barang atau jasa diterima. Sementara, uang muka adalah pembayaran yang dilakukan sebelum barang atau jasa diterima. Uang muka biasanya digunakan sebagai jaminan bahwa pembeli serius dalam melakukan transaksi dan akan menyelesaikan pembayarannya. Nantinya, pembayaran baru akan dilunasi ketika barang atau jasa sudah sepenuhnya diterima oleh pembeli.

PaperCard

Manfaat Termin untuk Bisnis

Mengapa melakukan pembayaran bisnis dengan metode termin sering kali jadi pilihan? Ternyata ada banyak manfaatnya, lho, seperti:

1. Melancarkan arus kas

Memiliki cash flow atau arus kas yang lancar adalah suatu hal yang tentu saja ingin dimiliki semua pebisnis. Salah satu cara melakukannya adalah dengan menerapkan termin ini.

Dengan membayar secara bertahap, kamu akan menghindari mengeluarkan uang dalam jumlah besar di satu waktu. Sehingga, sisa uang yang bisnismu miliki setelah membayar cicilan termin bisa diputar untuk kebutuhan bisnis lainnya, sembari kamu tetap memenuhi kewajibanmu kepada mitra bisnis sesuai dengan kesepakatan yang disetujui dua belah pihak.

2. Meningkatkan penjualan

Termin bukan saja bermanfaat bagi customer, tetapi juga bagi supplier. Dengan menawarkan termin kepada customer, supplier meningkatkan kemungkinan produknya dibeli. Pasalnya, dengan opsi termin, customer merasa diringankan beban pembayarannya. Bukan tak mungkin juga berkat keputusan ini kamu sebagai supplier mendapatkan pelanggan yang setia

Sebagai gambaran agar terbayang lebih jelas, berikut contoh kasusnya dalam bisnis yang mengaplikasikan termin:

Misalnya, sebuah perusahaan jasa konstruksi membangun gedung kantor dengan nilai kontrak Rp20 miliar. Perusahaan jasa konstruksi tersebut menawarkan termin pembayaran 10% setelah kontrak ditandatangani, 20% setelah pondasi selesai, 30% setelah rangka bangunan selesai, 20% setelah bangunan selesai, dan 20% setelah bangunan serah terima. Sang calon pembeli jadi tidak harus mengeluarkan uang sebesar Rp20 miliar ketika pembangunan sudah selesai. 

Ia dapat mencicilnya sebanyak 5x dengan besaran persentase yang sudah disetujui. Sehingga, di setiap poin waktu tersebut, ia hanya harus mengeluarkan uang dalam jumlah kecil dan memiliki cadangan uang dalam bisnis untuk dialokasikan ke hal-hal lain.

Baca Juga: Jenis-Jenis Term of Payment Yang Sering Digunakan Dalam Transaksi B2B

Bagaimana Membuat Faktor Pajak atas Pembayaran dengan Skema Termin?

Pembahasan termin tidak bisa lepas dari faktur pajak. Menurut Online Pajak, faktur pajak merupakan bukti pungutan oleh PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang menyerahkan BKP/JKP (Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak) sebagai bukti pungutan PPn, dasar pengkreditan PPN, dan dokumen pembukuan, sehingga bisnismu tidak akan terkena masalah tentang pajak nantinya.

Jadi, pastikan bisnismu punya dokumen ini dan disimpan jika sewaktu-waktu diperlukan, ya.

Berikut adalah contoh faktur pajak yang mencantumkan pembayaran dengan opsi termin yang bisa kamu jadikan contoh:

Demikianlah pembahasan Paper.id tentang termin atau term of payment. Semoga dengan pembahasan ini kamu jadi paham tentang definisinya.

Untuk transaksi dengan peraturan termin, tentu kamu membutuhkan invoice, bukan? Agar lebih mudah lagi dalam mengelola dokumennya, kamu dapat menggunakan Paper.id dan membuat invoice secara digital.

Tanpa ribet, kamu dapat mengatur pengingat pembayaran dan melakukan pembayaran atau terima pembayaran secara digital dengan opsi yang beragam.

Yuk, segera download aplikasi Paper.id yang tersedia di iOS dan Android!

Nadiyah Rahmalia