Sudah menjadi rahasia umum, bahwa perusahaan tidak akan terlepas dari yang namanya valuasi bisnis. Valuasi ini menjadi salah satu alat untuk menentukan nilai sebuah perusahaan atau aset dalam konteks keuangan secara objektif.

Lalu, apa saja manfaat dari valuasi ini dan bagaimana cara perhitungannya? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut hingga selesai ya!

Baca Juga: Hal yang Sering Dilupakan Pebisnis Saat Ingin Meningkatkan Penjualan

Apa Itu Valuasi Bisnis?

Melansir Investopedia, valuasi bisnis adalah proses menentukan nilai ekonomi dalam suatu bisnis, emiten, maupun startup. Selama proses penilaiannya, seluruh proses di bidang bisnis akan dianalisis untuk menentukan nilainya, hingga nilai departemen atau unitnya.

Nantinya, nilai proyeksi valuasi dari sebuah perusahaan bisa digunakan untuk berbagai aktivitas. Misal, melakukan pembelian saham, perpajakan, hingga mengamankan pendanaan.

Melihat hal tersebut, penting kiranya untuk mengetahui nilai valuasi, baik untuk internal maupun eksternal perusahaan. Ini juga menjadi hal penting ketika adanya akuisisi.

Faktor yang Memengaruhi Valuasi Bisnis

Dalam menentukan valuasi bisnis, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasannya.

1. Stabilitas bisnis

Stabilitas bisnis tentu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi nilai bisnis. Hal ini ditunjukkan dengan pendapatan yang terus meningkat atau cenderung konsisten. 

Nah, semakin baik kondisi bisnisnya, semakin tinggi pula valuasinya.

2. Keberhasilan dari model bisnis

Model bisnis yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen akan gagal menghasilkan pendapatan. Hingga akhirnya, hal ini bisa memengaruhi valuasi bisnis tersebut.

3. Aset

Aset yang dimiliki oleh suatu bisnis akan berpengaruh pada valuasinya. Jadi, semakin banyak aset yang dimiliki oleh suatu bisnis atau perusahaan, semakin tinggi juga valuasinya.

4. Persaingan industri

Terakhir, valuasi bisnis juga bisa dipengaruhi oleh persaingan industri. Jika bisnis lebih menjanjikan dari pesaingmu, tentu valuasinya akan meningkat.

Cara Menghitung Valuasi Bisnis

Melansir Harvard Business School Online, salah satu cara menghitung valuasi bisnis adalah dengan mengurangkan kewajiban dari aset. Namun, metode sederhana ini tidak selalu memberi gambaran tepat tentang nilai sebuah perusahaan.

Dalam hal ini, ada beberapa metode valuasi bisnis yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Valuasi aset

Nilai aset bisnis menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan valuasi. Nah, untuk perhitungannya yakni mengurangi total nilai aset dengan total hutang yang dimiliki.

Misalnya, jika total aset bisnis kamu Rp1 miliar dan total hutang Rp400 juta, maka valuasi asetnya adalah Rp600 juta.

Meski terbilang sederhana, metode ini kurang akurat. Sebab tidak memperhitungkan faktor lain, seperti halnya awareness konsumen pada bisnis yang sedang kamu jalani.

2. Kapitalisasi pasar

Kapitalisasi pasar merupakan salah satu ukuran paling sederhana dari nilai perusahaan publik. Seperti halnya perusahaan yang sudah melakukan Initial Public Offering (IPO), yang mana perusahaan tersebut menjual saham kepada publik untuk mengumpulkan modalnya.

 Ini bisa dihitung dengan mengalikan jumlah saham dengan harga saham saat ini.

Kapitalisasi Pasar = Harga Saham X Jumlah Saham

Kita ambil contoh dari salah satu perusahaan IPO Unilever (UNVR), yang harga per lembarnya Rp3.300 dan terdapat 38,15 miliar lembar saham yang beredar. Maka, kapitalisasi pasar UNVR ini adalah Rp3.300 x 38,15 miliar = Rp125,8 triliun.

3. Discounted cash flow

Mengutip dari halaman Investopedia, beda halnya dengan valuasi aset, discounted cash flow ini menggunakan perkiraan arus kas di masa depan.

Untuk menggunakannya, kamu perlu memperkirakan jumlah pendapatan dan pengeluaran beberapa waktu ke depan. Kemudian, kurangi jumlah tersebut dengan total pendapatan dan pengeluaran saat ini.

Hasilnya adalah net present value yang menunjukkan nilai ekonomi bisnis.

Perkiraan Arus Kas – Arus Kas Saat Ini

Discounted cash flow ini bisa diterapkan jika kamu ingin meyakinkan investor. Dengan prediksi arus kas yang terus membaik, potensi perkembangan bisnis pun diperkirakan akan meningkat.

4. Nilai perusahaan

Nilai perusahaan dihitung dengan menggabungkan hutang serta ekuitas perusahaan. Kemudian mengurangi jumlah dana tersisa yang tidak digunakan untuk mendanai operasi bisnis.

Nilai Perusahaan = Hutang + Ekuitas – Dana Tersisa

Untuk mengilustrasikannya, mari kita lihat contoh dari salah satu perusahaan mobil terbesar di dunia berikut.

Tahun 2016, Tesla memiliki kapitalisasi pasar sebesar $50,5 miliar. Selain itu, neracanya menunjukkan kewajiban sebesar  $17,5 miliar.

Perusahaan juga memiliki uang tunai sekitar $3,5 miliar di rekeningnya, sehingga memberi Tesla nilai perusahaan sekitar $64,5 miliar.

5. Revenue

Terakhir, kamu bisa menggunakan metode revenue atau jumlah uang yang masuk ke perusahaan. Ini merupakan seluruh pemasukan yang didapatkan dari semua saluran penjualan.

Misalnya, kamu menjual produk elektronik di mall, toko online, serta toko offline. Nah, seluruh penjualan di toko bisa digabungkan menjadi satu.

Untuk menggunakan metode ini, rumus yang digunakan adalah harga dikalikan dengan jumlah barang yang terjual.

Contohnya, satu paket bahan baku roti yang kamu jual tadi harganya Rp5 juta dan ada 20 produk yang terjual di seluruh toko. Maka total revenue-nya adalah Rp5 juta x 20 = Rp100 juta. 

Manfaat Valuasi Bisnis

Tentunya ada tujuan yang dimiliki suatu bisnis mengapa mencari nilai valuasi. Nilai ini penting diketahui untuk perkembangan dan bagaimana rencana bisnis kedepannya.

Adapun beberapa manfaat dari valuasi bisnis yang perlu kamu ketahui di antaranya:

1. Dasar pengambilan keputusan

Nilai valuasi dari suatu bisnis sangat bergantung dengan performa dari bisnis yang sedang dijalankan.

Bila performanya bagus, besaran nilai valuasi juga akan tinggi. Nah, jika kondisinya seperti itu, perusahaan tetap akan mencari strategi terbaik untuk membuat investor saham tertarik untuk mengembangkan bisnis.

Sebaliknya, jika nilai valuasi kecil dan bisnis mengalami kemunduran yang berkepanjangan, harus segera diambil tindakan agar tidak bangkrut. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu menjual atau merger dengan perusahaan lain.

2. Kepentingan waralaba

Selanjutnya, penghitungan valuasi bisnis yang baik juga akan berpengaruh dalam menerapkan waralaba. Khususnya bagi bisnis yang bergerak di bidang kuliner.

Biasanya, perusahaan akan menawarkan hak cipta produk kepada siapa saja yang ingin mendirikan usaha yang serupa di lain tempat.

3. Penilaian internal

Bisnis atau perusahaan yang baik tentu harus memiliki sistem penilaian internal. Penilaian ini salah satunya bisa dilihat berdasarkan nilai valuasi. 

Dengan mengetahuinya, pihak perusahaan bisa mengetahui kondisi terbaru dari bisnis. Hal itu penting dilakukan untuk menentukan kebijakan apa yang bisa diambil untuk masa depan bisnis yang sedang dijalankan.

4. Fundraising selanjutnya

Valuasi bisnis yang akurat dapat memperkuat daya tarik perusahaan dalam memperoleh investor baru atau  dana untuk pengembangan bisnisnya (fundraising).

Investor cenderung lebih tertarik pada perusahaan yang dinilai dengan baik, karena ini memberi keyakinan bahwa mereka akan mendapat pengembalian investasi sesuai dengan risiko yang diambil.

Saat digunakan dengan bijak, valuasi bisnis bukan hanya sekadar alat untuk menentukan nilai perusahaan, namun sebagai alat untuk merencanakan dan mengelola masa depan bisnis dengan lebih baik.

Dengan begitu, valuasi bisnis yang tepat bisa membantu perusahaan dan investor mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Baca Juga: 3 Ide Startup Terburuk yang Malah Memiliki Valuasi Triliunan Rupiah

Itulah beberapa manfaat dari valuasi bisnis yang penting untuk diketahui. Intinya, dalam memulai atau menjalankan bisnis, kamu tidak boleh hanya fokus dalam urusan profit saja melainkan juga harus mempertimbangkan nilai dari bisnis itu sendiri. 

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, valuasi bisnis adalah cara untuk menentukan nilai ekonomi sebuah perusahaan. Salah satu faktor penting dalam proses ini adalah laporan keuangan.

Maka dari itu, memiliki laporan keuangan yang berkualitas menjadi hal penting untuk dilakukan agar mendapatkan valuasi bisnis yang optimal.

Meski begitu, menyusun laporan keuangan yang baik bukanlah tugas yang mudah. Nah, disinilah saatnya kamu menggunakan Paper.id.

Paper.id adalah platform invoice yang memiliki  fitur laporan keuangan. Fitur yang satu ini akan membantu kamu membuat laporan keuangan dengan mudah.

Selain itu, Paper.id juga memiliki fitur akuntansi untuk memudahkan aktivitas pencatatan keuangan yang bisa diselesaikan dua kali lebih cepat dari biasanya. Bahkan pencatatan bisa dilakukan secara real time dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Jadi tunggu apalagi, gunakan Paper.id sekarang dan rasakan kemudahannya!

Nadiyah Rahmalia