Bayangkan kamu sedang mengelola bisnis dan ingin tahu apakah perusahaanmu sudah cukup sehat untuk memperluas cabang atau butuh suntikan dana tambahan.

Atau kamu ingin tahu apakah keuntungan bisnis sudah sebanding dengan aset yang digunakan. Di sinilah peran penting rasio keuangan.

Bukan sekadar angka dalam laporan akuntansi, rasio keuangan membantu pemilik bisnis, investor, bahkan kreditur (seperti bank pemberi pinjaman) untuk menilai apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban, seberapa efisien operasionalnya, hingga seberapa besar potensi keuntungan di masa depan.

Dengan memahami rasio ini, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Melalui artikel ini, Paper.id akan membahas lebih jauh pengertian, fungsinya bagi bisnis, hingga jenis-jenis rasio keuangan.

Baca Juga: Level Up Bisnismu dengan Analisis Rasio Keuangan

Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah perhitungan kuantitatif yang menunjukkan hubungan antara dua informasi atau data dalam laporan keuangan, seperti membandingkan aset dengan liabilitas atau laba dengan pendapatan. 

Menurut Indeed, rasio tersebut bukan sekadar angka, tapi indikasi langsung tentang kesehatan finansial perusahaan dalam periode tertentu, sangat berguna untuk evaluasi serta perencanaan ke depan, seperti menentukan strategi ekspansi, pengurangan biaya, hingga penambahan investasi.

Sementara di mata investor atau pemangku kepentingan, rasio keuangan memberikan gambaran tentang profitabilitas, likuiditas, efisiensi, solvabilitas, dan nilai perusahaan.

Nah, supaya perhitungan berbagai jenis rasio keuangan selalu akurat, maka penting untuk mengelola laporan keuangan dan memastikan pencatatan transaksi bisnis selalu rapi. Untuk mewujudkannya, yuk, pakai software akuntansi online GRATIS dari Paper.id.

Aplikasinya super praktis karena kamu tidak perlu melakukan pencocokan secara manual lagi. Software akuntansi ini sudah langsung tersambung pada sistem invoice digital.Transformasi pengelolaan finansialmu dengan solusi akuntansi online dari Paper.id!

Fungsi Rasio Keuangan

1. Analisis kondisi keuangan

Dengan rasio keuangan, seperti rasio likuiditas atau rasio utang, pemangku kepentingan bisa menilai apakah perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

2. Membandingkan performa bisnis dengan kompetitornya

Hasil perhitungan rasio membantu membandingkan kinerja keuangan antarperiode atau antarperusahaan sejenis di industri yang sama.

3. Dasar untuk mengambil keputusan

Rasio ini mendukung manajemen dalam menentukan strategi finansial, seperti evaluasi profitabilitas dan pendanaan.

4. Menarik investor dan kreditur

Calon investor maupun pemberi pinjaman akan melihat rasio keuangan untuk menilai risiko dan prospek perusahaan, misalnya melalui rasio P/E, debt-to-equity, atau current ratio.

Baca Juga: 4 Jenis Rasio Likuiditas Beserta Contoh Cara Menghitungnya

Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Nah, seperti disinggung di atas, ada beberapa jenis rasio keuangan yang harus dimiliki perusahaan. Berdasarkan rangkuman informasi dari Indeed dan BFI Finance, berikut adalah jenis-jenis rasio keuangan.

JenisFungsi UtamaContoh Rasio
LikuiditasMengukur kemampuan membayar kewajiban jangka pendek.Current Ratio = Aset Lancar/Liabilitas Lancar
Quick Ratio = (Aset Lancar – Persediaan)/Liabilitas Lancar
ProfitabilitasMenilai kemampuan menghasilkan laba dari pendapatan.Profit Margin = Laba Bersih/Pendapatan Kotor (Gross)
Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE)
Efisiensi/AktivitasMengukur efektivitas pemanfaatan aset terhadap hasil usaha.Asset Turnover = Pendapatan/Total Aset
Solvabilitas/LeverageMenilai struktur pembiayaan dan kemampuan bayar utang jangka panjang.Debt-to-Equity Ratio = Total Utang/Ekuitas
Rasio Cadangan Arus Kas (Cash Flow)Memantau kekuatan cash flow opsional terhadap kewajiban.Operating cash flow ratio
Rasio Pasar/ValuasiDigunakan investor untuk menilai valuasi perusahaan di pasar sahamP/E Ratio, P/B Ratio, dan Dividend Yield

Menggunakan rasio keuangan secara konsisten dan komprehensif memberikan insight tajam tentang kesehatan dan arah keuangan perusahaan. Mulai dari likuiditas, profitabilitas, tingkat efisiensi, hingga struktur pendanaan dan valuasi pasar.

Dengan memahami serta menginterpretasikan rasio yang relevan, pelaku bisnis bisa mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kredibilitas di mata investor, dan menjaga kestabilan perusahaan dari risiko finansial.

Jadi, jangan lupa untuk mengaplikasikannya dalam bisnismu, ya!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia