Proses Stock Opname- Melakukan penghitungan Laporan Stok secara manual normalnya diterapkan selama 3-4 kali dalam satu tahun. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk memeriksa apakah stok yang tersedia di dalam gudang sama dengan yang tertera di dalam aplikasi stok berbasis online. Sebab, biasanya ada saja produk yang rusak atau tidak layak dijual namun masih terhitung di dalam pembukuan.

Apakah melakukan penghitungan secara manual itu sebentar? Sayangnya tidak. Semakin banyak produk yang kamu miliki atau semakin besar bisnis yang kamu geluti, akan semakin lama juga waktu yang dibutuhkan. Umumnya, Stock Opname baru bisa kelar dihitung dalam waktu 1-2 hari. Hal tersebut tentunya memerlukan waktu, menguras tenaga dan juga membuat sedikit frustasi.

Tanpa perencanaan yang jelas pula, proses Stock Opname bisa berakhir berantakan sebab satu dan lain hal, seperti tidak fokus, kesalahan pencatatan hingga penulisan keterangan yang kurang teliti. Lantas, bagaimana cara agar hal tersebut bisa diminimalisir sehingga hasil dari catatan stok semakin optimal? Kamu bisa ikuti 10 tahapan yang tertera di bawah sini:

1. Penjadwalan Stock Opname

Menentukan jadwal proses Stock Opname sangat penting untuk usaha yang sedang kamu jalani. Sebab, setiap produk harus mendapatkan jadwal yang berbeda. Misalkan, jika kamu memiliki usaha di bidang kuliner ataupun minuman, kamu harus melakukan Stock Opname lebih cepat. Kenapa? karena bahan-bahan yang digunakan memiliki waktu yang tidak terlalu banyak.

Selain melihat dari jenis usaha yang dijalankan, penjadwalan Stock Opname juga harus dilakukan di luar waktu penghitungan Laporan Keuangan atau Pembukuan. Sebab, kedua hal tersebut saling bersinggungan sehingga harus diselesaikan dalam jarak waktu yang berbeda.

2. Pembersihan dan Pemasangan Barcode

Bisa membayangkan bagaimana cara Amazon melakukan Stock Opname dengan jumlah produk yang mencapai ribuan atau bahkan puluhan ribu? tentunya sangat memusingkan. Selain memiliki banyak pegawai, Amazon juga menerapkan sistem barcode sehingga setiap pegawai tidak sulit untuk menemukan produk yang diinginkan. Hal itu perlu kamu ikuti untuk bisnismu (jika berskala besar).

Pembersihan gudang juga perlu dilakukan ketika sedang melakukan proses Stock Opname. Hal itu lumrah dilakukan agar tidak ada kesalahan dalam penghitungan sembari mencari produk yang rusak, entah karena terlalu lama atau jatuh (barang pecah belah).

3. Proses Stock Opname: Persiapan Alat

Terdapat beberapa alat yang harus dipersiapkan ketika ingin melakukan stock opname, seperti: kalkulator, pulpen, kertas file stok hingga aplikasi stok secara digital (apabila dibutuhkan).

4. Inventory Data Terbaru

Tujuan utama dari pembuatan laporan stok secara manual adalah untuk melihat apakah laporan data akan sesuai dengan yang tertera di dalam Laporan Keuangan atau Pembukuan. Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan Inventory Data terbaru lengkap dengan jumlah produk yang terjual.

Dengan begitu, kamu bisa memastikan berapa banyak produk yang telah berkurang dari stok, baik itu karena telah terjual atau juga rusak dan tidak layak jual kepada pelanggan.

5. Tujuan Penghitungan yang Jelas

Setiap pemilik usaha harus memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan Stock Opname. Maksudnya, apakah mereka ingin mengetahui jumlahnya saja atau ada misi lain, seperti melihat keseimbangan antara laporan secara digital dan manual atau mencari tahu kenapa omset yang didapatkan berkurang atau lebih rendah dari biasanya.

Kamu suka kesulitan melakukan proses stock opname lantaran tidak memiliki waktu banyak? Tenang, kamu bisa serahkan urusan pengelolaan stok dengan lebih mudah di Paper.id. Kamu bisa menggunakan Software Akuntansi #1 di Indonesia tersebut secara Gratis. Caranya? klik tombol yang tertera di bawah ini.

 

Daniel Nugraha