Investasi merupakan cara untuk mempersiapkan kebutuhan finansial di masa depan. Umumnya, orang yang berinvestasi mengharapkan dana yang diinvestasikan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Di era digital saat ini, berinvestasi menjadi lebih mudah dengan adanya berbagai pilihan aplikasi investasi online.

Pengertian Investasi

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal, baik secara langsung maupun tidak. Investasi bertujuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut, sesuai dengan jenis instrumen investasi yang dipilih.

Apakah Investasi Penting?

Investasi adalah langkah cerdas untuk mencapai keberhasilan finansial dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa tujuan sekaligus manfaat investasi.

1. Mencapai kesejahteraan di masa depan

Investasi yang dilakukan dengan disiplin dan terencana, nilai kekayaan di masa sekarang dapat mengalami peningkatan nilai, atau setidaknya dapat dipertahankan nilainya di masa mendatang.

2. Mengantisipasi inflasi

Secara tidak langsung penurunan nilai uang bisa saja terjadi akibat meningkatnya harga produk secara terus-menerus (inflasi). Salah satu cara yang dapat membantu mengantisipasi adanya inflasi di masa depan yaitu menabung dan berinvestasi. Dengan kata lain, memiliki investasi sangat bermanfaat bagi kondisi keuangan jangka panjang. 

3. Mengurangi ketidakpastian

Masa depan tidak selalu dapat diprediksi dengan mudah. Setiap orang tidak dapat mengetahui hal baik atau hal buruk apa yang akan terjadi di masa depan. 

Kegiatan investasi akan membantumu untuk mengurangi ketidakpastian yang bisa menimbulkan risiko kerugian secara finansial.

Baca Juga: Keuntungan Bisnis: Putar Lagi untuk Modal atau Investasikan?

pentingnya investasi

Tips Memilih Instrumen Investasi yang Aman

Melansir dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada sejumlah tips memilih instrumen investasi yang aman. Berikut beberapa tips yang perlu kamu tahu:

1. Kenali profil risiko pribadi

Setiap orang tentunya memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Hali ini akan sangat berpengaruh kepada tingkat penerimaan terhadap risiko, serta ekspektasi keuntungan yang didapatkan. Maka dari itu, profil risiko dari masing-masing investor umumnya tidak sama.

Secara umum, ada 3 profil risiko seseorang dalam berinvestasi, yaitu:

  • Konservatif

Pada umumnya, investor dengan kategori risiko konservatif cenderung menghindari risiko tinggi. ‘Si Konservatif’ menginginkan imbal hasil secara rutin dengan pertumbuhan nilai investasinya yang lebih stabil.

  • Moderat

Profil risiko yang satu ini cenderung memilih berinvestasi dengan aman, tapi pada saat yang sama tidak ingin mendapatkan keuntungan yang terlalu sedikit. Dengan kata lain, ‘Si Moderat’ masih bisa menoleransi risiko penurunan nilai investasi dalam batasan tertentu.

  • Agresif

Investor tipe ini lebih berani dan agresif dalam menghadapi risiko investasi yang tinggi. Bahkan, ‘Si Agresif’ cenderung tidak ragu saat menanamkan modalnya dalam jumlah besar selama berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

2. Pilih sesuai kebutuhan & tujuan

Setelah menentukan profil risiko investasi, maka Kamu dapat memilih jenis dan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial. Ada baiknya untuk mencari tahu masing-masing keuntungan dan risiko yang akan didapatkan sebelum memutuskan berinvestasi.

3. Perhatikan aspek legalitasnya

Apabila sudah menemukan instrumen investasi yang sesuai, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa lembaga yang menawarkan investasi telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari investasi bodong yang saat ini marak terjadi.

4. Pahami siapa regulatornya

Regulator yang dimaksud disini yaitu pihak yang mengawasi perusahaan yang menjual dan menawarkan instrumen investasi. Dengan memahami siapa regulatornya, maka kamu bisa berjaga-jaga jika sesuatu terjadi di masa mendatang.

5. Baca ketentuan dengan seksama

Hal ini perlu dilakukan demi memastikan bahwa kamu telah memahami dengan baik hak dan kewajiban, manfaat, biaya, dan risiko yang berkaitan dengan instrumen investasi yang dipilih.

Baca Juga: Investasi Apa yang Cocok untuk Pemula? Untuk Yang Bingung Mulai Dari Mana

pilihan aplikasi investasi online

Pilihan Aplikasi Investasi Online

Sekarang berbagai kegiatan investasi sudah bisa dilakukan secara online. Hal ini tentunya sangat memudahkan kamu dalam mencapai tujuan finansial. Berikut pilihan aplikasi investasi online yang tentunya sudah berizin dan diawasi OJK.

1. P2P Lending

Peer-To-Peer (P2P) lending adalah proses mengumpulkan dana (pendanaan) lewat suatu platform untuk disalurkan kepada pemilik usaha sebagai pinjaman. Dengan kata lain, P2P lending menghubungkan pemberi dana (lender) dengan peminjam dana atau borrower secara online. Dalam industri P2P Lending, kata “pendanaan” dipakai untuk menggantikan kata “investasi”.

Dengan konsep yang sangat sederhana, yaitu pinjam-meminjam, P2P merupakan opsi pengembangan dana yang cocok bagi investor / lender pemula. Faktor utama yang harus diperhatikan adalah TKB90 pada platform penyedia, semakin tinggi semakin baik. Bunga yang ditawarkan juga menarik, diikuti dengan risiko yang cenderung moderat.

Salah satu platform P2P Lending terpercaya adalah Akseleran. Dilengkapi dengan fasilitas Asuransi Proteksi yang melindungi 99% dari pokok pinjaman yang tertunggak. TKB90-nya juga salah satu yang tertinggi di Industri P2P Lending.

Untuk memulai pendanaan di Akseleran juga relatif mudah karena hanya membutuhkan dana Rp 100 Ribu. Bunga pendanaan yang bisa didapatkan oleh Lender adalah sekitar 10% – 10.5% per tahunnya.

2. Reksadana

Reksa Dana adalah penggabungan dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham, obligasi dan instrumen pasar uang. Dana ini dikelola oleh manajer investasi independen yang profesional untuk memberikan tingkat pengembalian modal maksimal dan memperkecil risiko bagi investor.

Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. 

Untuk membeli produk reksadana sebagai investasi, kamu bisa menggunakan Aplikasi Bibit atau Bareksa.

3. Saham

Investasi dalam bentuk saham adalah penanaman modal dengan bentuk penyertaan dana di suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Cara untuk berinvestasi saham adalah dengan membeli saham suatu perusahan saat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Kamu juga bisa membelinya di pasar sekunder melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini berinvestasi ataupun melakukan trading saham bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi online seperti Ajaib atau Stockbit.

Setiap orang pada dasarnya telah melakukan investasi, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak. Sebagai contohnya investasi pendidikan untuk masa depan anak dan investasi lainnya.

Dengan berbagai aplikasi investasi online saat ini, berinvestasi menjadi semakin mudah lagi. Yuk mulai berinvestasi sejak dini, karena waktu memulai merupakan komponen penting dalam investasi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

*Artikel ini hasil kerja sama antara Akseleran dan Paper.id

Muhamad Dika Wahyudi