Manajemen Persediaan- Hampir semua perusahaan yang menjual produk sepakat jika pengelolaan stok menjadi hal yang sangat rumit. Biasanya, ada beberapa pertanyaan yang selalu berputar di kepala, yakni Dimanakah harus menyimpan semua produk? dan, bagaimana cara mengintegrasikan ke laporan keuangan?

Semua pertanyaan tersebut akan bertambah rumit apabila kamu merambah ke toko online. Membuka toko online artinya membuka jenis pasar baru yang lebih luas dan besar. Dengan begitu, stok produk yang diperlukan sekaligus gudang yang dimiliki harus besar pula. Lantas, bagaimana cara melakukan manajemen persediaannya?

Di bawah ini, Paper.id telah menyiapkan 5 cara inovatif melakukan pengelolaan stok khususnya untuk para toko online. Baca hingga selesai dan dapatkan software akuntansi gratis yang bisa kamu pakai selamanya!

Hybrid Warehousing

Pengelolaan Stok
Pengelolaan Stok

Hybrid Warehousing adalah gudang online yang dimiliki pihak ketiga. Dengan kata lain, kamu bisa menitipkan seluruh produk kamu di tempat tersebut. Nantinya ketika ada penjualan, pihak ketiga yang akan mengirimkan produk kamu sampai ke tangan pelanggan.

Dengan adanya tempat ini, kamu tidak perlu lagi menyediakan gudang sendiri. Akan tetapi, ada biaya yang harus diberikan sebagai anggaran tetap yang dibayarkan perbulannya. Coba hitung perbandingan biaya gudang online dengan pembuatan gudang sendiri. Manakah yang paling mudah dan efisien?

Baca Juga: Persediaan Barang Dagang dan Efeknya Bagi Perusahaan

Manufaktur Sebagai Distributor

Supplier Distributor Baju
Supplier Distributor Baju

Jika kamu enggan menggunakan hybrid warehousing demi mengurangi anggaran beban, kamu bisa menggunakan cara lain. Cara inovatif lainnya dalam melakukan manajemen persediaan adalah ‘mengubah’ perusahaan manufaktur langganan kamu sebagai distributor.

Kamu tidak perlu lagi menyediakan gudang sebab nantinya pihak distributor yang bakal mengirimkan produk. Dengan kata lain, kamu menitipkan seluruh produk yang dibeli dari manufaktur kepada distributor. Selain mendapatkan gudang ‘gratis’, kamu juga semakin dipercaya oleh pihak manufaktur sebagai mitra kerja.

Manajemen Persediaan: FIFO

Metode FIFO
Metode FIFO

Kamu punya gudang tapi berantakan? Mungkin, kamu belum melakukan pengelolaan secara teratur. Apakah kamu melihat banyak produk yang rusak atau tidak layak pakai lagi? jika iya, manajemen persediaan stok di bisnis yang kamu jalani masih sangat buruk. Bagaimana cara mencegah hal itu semua?

Sedari awal stok masuk, harusnya kamu sudah menggunakan metode FIFO (first in first out). Maksudnya adalah, produk yang dijual terlebuh dahulu adalah produk yang sudah berada di gudang dalam waktu yang lama. Hal itu bisa mencegah stok rusak karena terlalu lama berada di gudang ataupun basi (khusus untuk makanan).

Baca Juga: Perbedaan Metode FIFO, FEFO, LIFO dan Average di Pengelolaan Bisnis

Gunakan Sistem Barcode Manual

Buat QR Code
Buat QR Code

Memiliki banyak toko online memang bisa membuat penjualan semakin meningkat. Namun, hal tersebut bisa membuat stok menjadi tidak terurus sehingga menimbulkan chaos dalam gudang. Banyak sekali pemilik toko online yang mencampurkan semua jenis produk ke dalam gudang yang sama sehingga penataan menjadi terlihat berantakan.

Oleh karena itu, ada baiknya kamu membuat sebuah sistem barcode manual. Maksudnya, adalah setiap produk memiliki barcode berbeda. Nantinya, semua jenis produk akan ditempatkan dalam jenis barcode yang sama sehingga gudang tidak terlihat berantakan.

Misalnya, produk pulpen hanya akan dikategorikan dengan pulpen. Di sisi lain, produk tas akan ditempatkan dengan sejenisnya. Hal itu bisa memudahkan dalam pengambilan produk serta penghitungan di akhir periode bisnis.

Terapkan Bundling System

Tips Berjualan Online
Tips Berjualan Online

Jika produk di dalam gudang sudah terlalu menumpuk namun belum ada penjualan yang dilakukan, ada baiknya kamu menerapkan bundling system. Maksudnya, kamu menjual produk dalam bentuk pengelompokan dan berikan harga diskon khusus untuk setiap penjualannya.

Contohnya, jika kamu adalah toko online yang menjual fashion, kamu bisa menerapkan bundling system. Biasanya, kamu menjual baju dengan harga 100 ribu dan celana 150 ribu, sekarang bisa kamu satukan. Harga yang didapatkan bisa dipotong menjadi hanya 200 ribu. Pastikan kamu tetap masih mendapatkan untung dari penjualan itu (meskipun tidak maksimal).

Bundling system sangat bagus untuk stok di gudang kamu. Dengan begitu, banyak pelanggan yang mau membeli produk kamu sehingga stok dalam gudang menjadi berkurang.

Daniel Nugraha