Kamu mau menghasilkan untung besar tanpa mengeluarkan modal? Jawabannya adalah dengan mencoba bisnis sistem konsinyasi. Sistem ini telah menjadi salah satu metode populer dalam menjual produk, terutama dalam industri fashion dan kerajinan tangan.

Meski Konsepnya sederhana, kamu menjual produk orang lain dan hanya membayar mereka ketika produk terjual, sistem konsinyasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjual produk orang lain.

Oleh karena itu, berikut ini kelebihan dan kekurangan dari sistem konsinyasi yang dapat membantu kamu dalam memutuskan apakah metode ini cocok untuk bisnis kamu. Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sistem Penjualan Konsinyasi?

Kelebihan Konsinyasi

Alur Bisnis Sistem Konsinyasi
Alur Bisnis Sistem Konsinyasi (Photo by Ginee)

Dalam bisnis konsinyasi, masing-masing pihak akan mendapatkan kelebihan atau keuntungan yang berbeda-beda, antara lain:

Bagi Pemilik produk (Consignor)

  • Perluas Pasar Tanpa Membayar

Bagi consignor atau pemilik produk, bisnis konsinyasi membuatnya untung dalam segi modal. Sebab, mereka tidak perlu mengeluarkan budget untuk pemasaran karena mereka bisa mengerahkan kekuatan dari para consignee yang biasanya memasarkan melalui sosial media.

  • Tidak Perlu Menyewa Pekerja

Consignor tidak perlu menyewa pekerja karena tugas menjual produk ditangani oleh pihak kedua (penjual) yang telah menyetujui perjanjian konsinyasi. Hal ini dapat menghemat biaya operasional dan membantu pemilik produk untuk fokus pada aspek lain dari bisnis mereka.

  • Tidak Perlu Toko Fisik

Terakhir, consignor tidak perlu memiliki toko fisik sendiri karena pihak kedua dapat menjual produk secara online atau melalui toko fisik mereka sendiri. Hal ini menungkinkan pemilik produk untukmenjangkau pasar yang lebih luas tanpa biaya sewa atau pembelian ruang toko.

Bagi Penjual produk (Consignee)

  • Hanya Modal Tenaga

Consignee hanya perlu modal tenaga untuk menjual produk. mereka dapat memanfaatkan waktu dan usaha mereka untuk memasarkan produk dan mendapatkan keuntungan dari penjualan tanpa harus menyediakan modal finansial yang besar.

  • Tidak Takut Rugi

Consignee tidak perlu takut rugi karena mereka hanya membayar pemilik produk ketika produk sudah terjual. Jika produk tidak terjual, maka penjual tidak perlu membayar apa-apa dan produk tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya.

  • Kerja Sama dengan Banyak Pihak

Terakhir, consignee bebas untuk bekerja sama dengan dengan pihak manapun. Semakin banyak produk yang kamu jual, semakin besar pula kesempatan kamu untuk mendapatkan keuntungan komisi yang lebih besar ke depannya.

Kekurangan Konsinyasi

Perbedaan Consignor dan Consignee
Perbedaan Consignor dan Consignee (Photo by EJT Sourcing)

Berbisnis tidak akan selamanya meraih profit namun kamu juga harus menyadari jika ada kekurangan atau kerugian-kerugian yang akan dirasakan. Dalam konteks konsinyasi, beberapa kerugian yang diterima kedua pihak adalah:

Bagi Consignor

  • Peluang Rugi Sangat Besar

Consignor tidak diberikan ruang besar untuk berinovasi dalam melakukan strategi pemasaran. Pasalnya, mereka menyerahkan seluruh promosi ke pihak consignee. Apabila produk tidak laku, consignor harus berat hati menerima produk sisanya kembali ke gudang.

  • Penghasilan Tidak Langsung Diberikan

Consignor mendapatkan untung dari penjualan produk yang dititipkan pada consignee. Namun, mereka tidak dapat langsung menikmati uangnya karena pembayaran hanya diberikan pada akhir periode kerja sama.

  • Consignee Tidak Jujur

Dalam beberapa kasus, consignee juga bisa menjadi biang keladi kerugian bagi pihak consignor. Sebab, Sebab, mereka tidak menepati janji dengan menjual harga yang telah ditentukan. 

Bagi Consignee

  • Tidak Menjual, Tidak Untung

Meski menjadi consignee tidak membutuhkan modal uang, tetapi memiliki kesepakatan berkaitan dengan target penjualan yang harus dipenuhi. Dengan kata lain, apabila seorang consignee tidak menjual produk, mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa.

  • Memperkaya Orang Lain

Semakin banyak produk yang dijual, semakin banyak profit yang akan didapatkan. Namun, di sisi lain, pihak pemilik produk juga akan mendapatkan untung besar padahal consignee yang telah bekerja keras mencari pelanggan. 

  • Bisa Hilang Kapan Saja

Maksudnya, seorang consignee bisa kehilangan consignor kapanpun mereka mau. Mereka memiliki wewenang untuk mengatur consignee yang cocok untuk mereka. Jika dirasa tidak cocok, produk akan mereka tarik dan mereka akan mencari consignee baru.

Baca juga: Keuntungan Konsinyasi Bagi Pelaku UMKM

Demikianlah kelebihan dan kekurangan dari sistem konsinyasi. Sistem ini memiliki keuntungan dan kerugian, baik bagi pemilik maupun penjual produk. Oleh karena itu, sebelum menggunakan sistem ini, kedua belah pihak harus mempertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangannya.

Mau mengelola bisnis jadi lebih praktis? Gunakan saja Paper.id. Solusi terima pembayaran jadi lebih cepat dan praktis karena pelanggan kamu dapat langsung membayar invoice dengan beragam pilihan pembayaran, seperti transfer bank dan kartu kredit.

Tertarik? Segera daftarkan bisnis kamu di Paper.id sekarang juga dan nikmati kemudahan dalam mengelola keuangan bisnis dengan klik tombol di bawah ini.

Muhamad Dika Wahyudi