Di era digital seperti saat ini, memilih layanan fulfillment yang tepat menjadi langkah strategis bagi pelaku bisnis online. Maka dari itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal dari penyedia layanan, sebelum mengambil keputusan.

Kamu bisa menggunakan panduan singkat berikut untuk menilai penyedia secara objektif sebelum memutuskan!

1. Lokasi dan Jangkauan Pengiriman

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih layanan fulfillment adalah lokasi gudang. Sebab, lokasi dapat memengaruhi waktu pemenuhan order, ongkir, dan opsi pengiriman yang tersedia bagi pelanggan.

Jika sebagian besar pelanggan kamu berada di Jabodetabek dan Surabaya, misalnya, gudang yang berada dekat pusat permintaan akan memangkas waktu tempuh dan membuka opsi pengiriman instan atau sameday.

Untuk brand yang melayani banyak kota, kemampuan multi-warehouse membantu mendekatkan stok ke pasar tanpa harus menambah tim internal. Idealnya, calon penyedia bisa menunjukkan peta jangkauan dan histori waktu kirim ke kota-kota tujuan, sehingga keputusan yang kamu ambil berbasis data, bukan janji. 

Baca Juga: 5 Tanda Bisnismu Membutuhkan Layanan Fulfillment

2. SLA (Service Level Agreement) dan Keandalan Operasional

SLA merupakan sebuah “kontrak mutu” yang fungsinya untuk memastikan operasional proses logistik. Di sinilah kamu melihat seberapa konsisten pesanan diproses, baik di hari biasa maupun saat peak season. Perhatikan batas waktu penerimaan pesanan harian, kecepatan picking dan packing, serta akurasi stok dan pesanan.

Tanyakan juga bagaimana prosedur quality control (QC) dilakukan, bagaimana penanganan kehilangan atau kerusakan barang, dan seperti apa alur eskalasi jika terjadi kendala. Penyedia yang andal biasanya menyediakan contoh laporan performa berkala dan notifikasi otomatis, sehingga kamu tidak perlu menebak-nebak kondisi di lapangan.

3. Dukungan Teknologi dan Integrasi

Teknologi menjadi pondasi utama dalam memilih layanan fulfillment modern. Sistem yang terhubung dengan e-commerce, marketplace, dan multi-kurir akan mengurangi input manual dan kesalahan. Cari tahu apakah inventori tersinkron secara real time, apakah pemetaan SKU, varian, dan bundle rapi, serta apakah ada fitur order routing untuk memilih jalur pengiriman paling efisien. 

Untuk tim kamu, perhatikan kemudahan ekspor data, adanya halaman pelacakan bagi pelanggan, kontrol akses per peran, hingga dukungan API bila kamu membutuhkan otomasi khusus. Tujuannya sederhana, yakni ketika volume naik, sistem tetap luwes dan tidak menjadi bottleneck.

Baca Juga: Strategi Manajemen Stok Anti Kacau Jelang Harbolnas

4. Fleksibilitas Layanan sesuai Kebutuhan Bisnis

Setiap bisnis memiliki kebutuhan dan SOP yang berbeda, sehingga bentuk layanan fulfillment perlu mampu menyesuaikannya. Sebagai contoh, kamu mungkin membutuhkan kitting atau bundling, gift note musiman, atau label pengiriman yang memuat informasi tertentu. 

Penyedia layanan fulfillment yang tidak kaku dapat menyesuaikan alur kerjamu, menambah line kerja saat peak, dan menjaga kualitas pengemasan sesuai standar brand. Diskusikan skenario nyata yang sering kamu hadapi, misalnya campaign dengan variasi bundel atau pre-order, lalu lihat bagaimana penyedia merespons dan mensimulasikan alurnya.

5. Transparansi Biaya

Transparansi biaya termasuk aspek yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih layanan fulfillment. Alasannya, karena setiap bisnis membutuhkan informasi biaya mitra untuk perencanaan keuangan dan menghindari kerugian materi.

Mintalah rincian biaya yang jelas, termasuk biaya inbound dan putaway, storage, pick and pack, material pengemasan, ongkir ekspedisi, biaya retur, hingga biaya khusus untuk ukuran atau berat tertentu. Minta simulasi berbasis profil pesanan kamu, seperti berat, dimensi, tujuan, dan metode kirim, agar perbandingan antarpihak menjadi sepadan.

Perhatikan juga siklus penagihan, format invoice, dan potensi biaya tersembunyi. Transparansi di awal akan menghindarkan kamu dari kejutan di akhir bulan.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi & Software ERP Terbaik untuk Bisnis 2025

Menyusun Keputusan dengan Tenang

Setelah mengevaluasi lima aspek di atas, kamu bisa menyusun daftar penyedia terpilih secara objektif. Banyak brand yang memulai dengan uji coba kecil dengan cara memilih sebagian SKU prioritas selama satu atau dua bulan, menilai SLA faktual, biaya aktual, dan pengalaman pelanggan. Pendekatan ini memastikan pengambilan keputusan berdasarkan bukti, bukan sekadar proposal.

Sebagai gambaran, Biteship Fulfillment dirancang untuk menutup celah di area-area tersebut: lokasi gudang di area strategis untuk mempercepat waktu pemenuhan, standar operasional dengan pelaporan yang bisa dipantau secara real-time, teknologi terintegrasi ke berbagai kanal penjualan dan kurir, fleksibilitas layanan termasuk pengaturan informasi pada label pengiriman, serta struktur biaya yang jelas agar proyeksi margin tetap terjaga.

Jika kamu ingin melihat kecocokan dengan profil pesananmu, jadwalkan konsultasi singkat dan minta simulasi biaya sebelum melangkah lebih jauh.

*Artikel ini hasil kerja sama Biteship dan Paper.id

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi