Pernahkah kamu kesulitan mencari bahan baku atau produk tertentu di dalam negeri? Dalam dunia bisnis, hal seperti ini cukup sering terjadi. Ketika supply lokal tidak mencukupi atau harganya kurang kompetitif, impor bisa menjadi solusi yang strategis.

Impor bukan hal asing lagi bagi para pelaku usaha, terutama yang ingin menekan biaya produksi atau memperluas variasi produk. Aktivitas ini juga diatur beberapa UU dan Peraturan Menteri, salah satunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.

Artikel ini akan membahas semua hal tersebut secara ringkas dan jelas, agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuk bisnismu.

Apa Itu Impor?

Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah suatu negara, di mana satu negara menerima barang yang berasal dari negara lain.

Biasanya, impor dilakukan ketika suatu barang tidak tersedia di dalam negeri atau biaya produksinya jauh lebih tinggi dibanding jika dibeli dari luar negeri.

Karena setiap negara punya aturan yang berbeda soal perdagangan internasional, maka perlu dipastikan seluruh proses impor mengikuti ketentuan hukum yang berlaku agar bisnis tetap aman dan lancar.

Nah, bicara soal pembayaran lintas negara, banyak pebisnis menghadapi tantangan saat harus membayar supplier dari luar negeri. Untungnya, kini ada fitur PaperXB dari Paper.id, solusi pembayaran bisnis menggunakan kartu kredit, dengan kurs kompetitif dan keamanan terjamin.

Nikmati juga perpanjangan tempo pembayaran hingga 30-45 hari sesuai dengan kartu kredit yang kamu gunakan, agar cash flow bisnismu makin sehat. Yuk, gunakan PaperXB sekarang dan rasakan benefitnya!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Importir Barang China Terpercaya!

Jenis-Jenis Impor

Secara umum, impor dapat dikategorikan berdasarkan kegiatan dan bentuk barang yang diimpor. Berikut penjelasannya:

1. Berdasarkan kegiatannya

Mengacu pada informasi dari Bea Cukai Bekasi, terdapat lima jenis impor berdasarkan aktivitasnya:

  • Impor untuk dipakai: Barang dari luar negeri dibawa masuk ke Indonesia untuk digunakan atau dimiliki langsung.
  • Impor sementara: Barang luar negeri dimasukkan ke Indonesia untuk sementara waktu, lalu diekspor kembali, maksimal dalam waktu tiga tahun.
  • Impor lanjutan: Barang masuk ke Indonesia menggunakan alat angkut tanpa proses bongkar muat.
  • Impor untuk ditimbun: Barang luar negeri dibongkar di dalam wilayah Indonesia dan disimpan terlebih dahulu.
  • Impor untuk re-ekspor: Barang yang masuk ke wilayah pabean dikirim kembali ke luar negeri karena alasan seperti kerusakan, ketidaksesuaian pesanan, atau perubahan regulasi.

2. Berdasarkan bentuk barang

Sementara itu, jika dilihat dari jenis barang yang diimpor, berikut beberapa contohnya:

  • Barang dagangan: Barang dari luar negeri yang dijual kembali atau digunakan untuk produksi.
  • Bahan baku: Material mentah atau setengah jadi yang diperlukan dalam proses produksi.
  • Mesin dan peralatan: Peralatan industri atau teknologi dari luar negeri yang digunakan dalam berbagai sektor.
  • Produk pertanian: Komoditas pertanian seperti buah impor atau produk hortikultura yang tidak tersedia secara lokal.
  • Minyak dan gas: Termasuk minyak mentah dan produk sejenis yang terkait dengan sektor energi.
  • Barang mewah: Mobil, perhiasan, atau barang elektronik canggih yang masuk ke Indonesia sebagai barang konsumsi kelas atas.

Manfaat Impor bagi Pengusaha dan Negara

Kegiatan impor tak hanya sekadar mendatangkan barang dari luar negeri, tetapi juga membawa dampak positif, baik bagi para pelaku usaha maupun bagi perekonomian nasional. 

Berikut ini beberapa manfaat impor bagi pengusaha dan negara:

1. Menjamin ketersediaan barang dan jasa

Impor menjadi solusi ketika barang atau jasa tertentu belum bisa diproduksi secara lokal, baik karena keterbatasan teknologi, sumber daya, maupun keahlian. Dengan adanya impor, pengusaha tetap bisa memenuhi kebutuhan pasar tanpa terhambat oleh kekurangan produksi dalam negeri.

2. Meningkatkan inovasi dan daya saing

Melalui kegiatan impor, pelaku usaha bisa mempelajari tren global, teknologi baru, hingga inovasi produk yang sedang berkembang di luar negeri. Hal ini bisa diadaptasi dan diterapkan dalam proses produksi lokal agar lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan pasar, sehingga produk dalam negeri semakin kompetitif.

3. Mendapatkan harga lebih efisien

Impor memungkinkan pengusaha memperoleh barang dengan harga yang lebih bersaing. Perbedaan ongkos produksi antar negara bisa dimanfaatkan untuk menekan biaya, menjaga harga jual tetap bersaing di pasar lokal, serta meningkatkan margin keuntungan.

4. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Impor yang dikelola secara sehat membuka peluang kerja sama dagang antarnegara sehingga membantu meningkatkan aktivitas ekonomi, memperkuat cadangan devisa, dan memperluas jaringan distribusi barang. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

5. Menambah variasi produk di pasar

Dengan mengimpor berbagai jenis produk dari luar negeri, pengusaha bisa memperluas ragam barang yang ditawarkan kepada konsumen. Keberagaman ini bukan hanya memberi nilai tambah bagi bisnis, tetapi juga meningkatkan daya tarik di mata pelanggan karena memiliki lebih banyak pilihan produk berkualitas dari berbagai negara.

Baca Juga: Cara Memilih Jasa Import Borongan Terpercaya di Indonesia

Syarat dan Cara Melakukan Impor

Bagi kamu yang ingin memulai kegiatan impor, ada beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan agar proses berjalan lancar dan sesuai aturan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:

1. Tentukan produk yang akan diimpor

Langkah pertama adalah memilih jenis barang yang akan diimpor. Pastikan barang tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar dan tidak termasuk dalam kategori yang dilarang atau membutuhkan izin khusus. 

Cari tahu juga regulasi yang berlaku untuk memastikan produk aman diperdagangkan di dalam negeri.

2. Daftar sebagai importir resmi

Agar bisa melakukan impor secara legal, kamu wajib terdaftar sebagai importir di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Proses ini mencakup pengajuan perizinan dan pemenuhan persyaratan administratif untuk memperoleh status sebagai importir yang sah.

3. Kenali jalur impor yang berlaku

Barang impor akan melalui salah satu dari tiga jalur pemeriksaan Bea Cukai: hijau, kuning, atau merah. Jalur ini ditentukan berdasarkan tingkat risiko barang. Oleh karena itu, penting untuk memahami kategori jalur yang sesuai dengan jenis barang yang kamu masukkan.

4. Hitung bea masuk dan pajak impor

Sebelum barang tiba, kamu perlu menghitung perkiraan bea masuk dan pajak yang akan dikenakan. Ini akan membantumu mempersiapkan anggaran yang tepat dan menghindari kendala saat proses pembayaran.

5. Persiapkan dokumen impor

Dokumen merupakan bagian krusial dalam proses impor. Beberapa dokumen yang wajib disiapkan antara lain faktur komersial (invoice), daftar kemasan (packing list), dokumen pengiriman (bill of lading), dan dokumen pendukung lainnya. Pastikan semuanya lengkap dan sesuai agar tidak menghambat proses pemeriksaan.

6. Ikuti proses pemeriksaan Bea Cukai

Setibanya barang di pelabuhan, petugas Bea Cukai akan melakukan pemeriksaan fisik dan administrasi. Proses ini bertujuan memastikan kesesuaian antara barang dan dokumen yang diajukan.

7. Lakukan pembayaran bea dan pajak

Setelah hasil pemeriksaan keluar, kamu harus menyelesaikan kewajiban pembayaran bea masuk dan pajak sesuai perhitungan. Pembayaran yang tepat waktu akan mempercepat proses pengeluaran barang dari pelabuhan.

8. Ambil barang dan distribusikan

Setelah semua proses selesai, barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dan kamu bisa melanjutkan distribusi atau penjualan sesuai rencana bisnis kamu.

Baca Juga: Incoterms 2020: Definisi dan Dampaknya ke Ekspor-Impor

Demikian penjelasan mengenai impor secara lengkap. Aktivitas ini menjadi salah satu strategi bisnis yang bisa membuka peluang baru hingga memperluas market. Namun, di balik setiap proses impor, tentu akan ada tantangan yang harus dikelola dengan tepat, termasuk soal arus pembayaran lintas negara.

Agar proses tersebut berjalan lancar, kamu memerlukan sistem seperti Paper.id yang tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi, tetapi juga mengintegrasikan urusan keuangan dan pembayaran bisnis secara otomatis dan efisien. 

Sebagai platform invoicing dan pembayaran antar bisnis, Paper.id membantu memastikan setiap transaksi impor kamu tercatat rapi, aman, dan siap dilacak, semua dalam satu sistem yang terintegrasi.

Yuk, gunakan Paper.id dan rasakan kemudahannya dalam mengelola transaksi bisnis!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi