Industri manufaktur di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. 

Menurut GoodStats, Pada tahun 2022, kontribusi perusahaan manufaktur di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 18,34%, meningkat menjadi 18,67% pada 2023, dan mencapai 18,98% pada 2024.

Selain kontribusi terhadap PDB, industri ini juga menunjukkan kinerja positif dalam ekspor dan investasi. Pada tahun 2024, industri pengolahan nonmigas menyumbang 74,3% dari total ekspor nasional, dengan nilai mencapai 196,54 miliar dolar AS. 

Jadi, perusahaan manufaktur, tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian nasional, tetapi berkontribusi besar juga dalam ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing global.

Mau tahu apa saja contoh perusahaan manufaktur di Indonesia? Yuk, simak di bawah ini!

1. PT Semen Indonesia (SMGR)

PT Semen Indonesia merupakan salah satu contoh perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia dalam subsektor industri semen.

Kegiatan operasional perusahaan mencakup proses produksi mulai dari penambangan, penggalian, hingga pengolahan bahan mentah menjadi bahan dasar yang dibutuhkan untuk memproduksi semen. Bahan dasar tersebut kemudian diolah lebih lanjut menjadi berbagai jenis semen dan produk hasil industri lainnya.

Selain produksi, PT Semen Indonesia juga aktif dalam aktivitas perdagangan, pemasaran, dan distribusi baik untuk bahan baku maupun hasil jadi dari produk semen.

Produk-produknya tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga telah menembus pasar internasional.

Didirikan pada tahun 1953 dengan nama awal Semen Gresik, perusahaan ini kini memiliki empat pabrik besar yang berlokasi di Gresik, Tuban, Padang, dan Tonasa. 

Tak hanya di Indonesia, PT Semen Indonesia juga memiliki pabrik di luar negeri, yaitu TLCC (Thang Long Cement Join Stock Company) yang berlokasi di Quang Ninh, Vietnam.

Ingin operasional bisnismu bisa sukses seperti PT Semen Indonesia? Paper.id bisa bantu kamu mengelola invoicing, pembayaran, hingga financing dalam satu platform. Cocok untuk bisnis manufaktur skala kecil hingga besar.

Yuk, daftar GRATIS di Paper.id dan rasakan kemudahan dalam mengelola operasional bisnis!

Baca Juga: Bertahan di Tengah Perubahan, Ini 3 Contoh Perusahaan B2B Yang Berhasil Pivot

2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

JPFA adalah salah satu perusahaan agri-food terbesar di Indonesia yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975 dan fokus pada subsektor pakan ternak.

Ruang lingkup bisnisnya meliputi peternakan ayam, produksi pakan ternak dengan merek Comfeed dan Benefeed, vaksinasi hewan ternak melalui produk Vaqsimune, serta pengolahan unggas dengan merek Best Chicken.

Tak hanya unggas, JPFA juga mengembangkan lini usaha di bidang budidaya ikan, udang, dan peternakan sapi premium seperti Tokusen Wagyu Beef.

Produk-produk protein hewani dari JPFA hadir dalam bentuk makanan olahan beku dengan merek terkenal seperti So Good dan So Nice.

Perusahaan ini membagi usahanya ke dalam beberapa divisi utama, antara lain divisi unggas, pengolahan daging, vaksin, akuakultur, dan lainnya.

3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

Didirikan pada tahun 1972, TKIM merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi kertas.

Salah satu contoh perusahaan manufaktur ini memiliki fasilitas produksi di Sidoarjo dan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk yang dihasilkan meliputi kertas khusus, kertas karbon, buku latihan, alat tulis, amplop, dan berbagai produk kertas lainnya.

4. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Merek-merek seperti Indomie, Supermi, hingga Indomilk tentu sudah tidak asing lagi. Semua merek tersebut berada di bawah naungan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan menjalankan operasional produksinya di 50 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

ICBP mengelola enam divisi utama, yaitu: 

  • Mie instan, dengan merek seperti Indomie, Supermi, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam;
  • Produk susu atau dairy, seperti Indomilk dan Milkuat;
  • Penyedap makanan, termasuk Sambal Indofood, Bumbu Racik, dan Kecap Indofood;
  • Makanan ringan atau snack, contohnya Chitato dan Cheetos;
  • Nutrisi dan makanan khusus, seperti Promina dan Sun;
  • Minuman, seperti Ichi Ocha dan Club.

Selain lini produk konsumen, ICBP juga menjalankan bisnis kemasan dan karton sebagai bagian dari strategi mendukung proses produksinya secara menyeluruh.

5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu perusahaan manufaktur ternama di Indonesia yang bergerak dalam subsektor rokok dari industri barang konsumsi.

Sejak berdiri pada tahun 1958 sebagai produsen rokok kretek, produk Gudang Garam kini telah dikenal luas tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar internasional.

Ragam produknya mencakup Sigaret Kretek Klobot (SKL), Sigaret Kretek Linting Tangan (SKT), dan Sigaret Kretek Linting Mesin (SKM).

6. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)

Kimia Farma adalah perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1817.

Bergerak di sektor barang konsumsi dengan fokus pada subsektor farmasi, KAEF menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi mencakup klinik, apotek, dan laboratorium klinik.

Ruang lingkup usahanya mencakup: produksi dan manufaktur farmasi, riset dan pengembangan, hingga perdagangan, distribusi, pemasaran, dan ritel produk kesehatan.

Untuk mendukung kemandirian bahan baku obat (BBO), KAEF telah membangun enam fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun (Jambi), Watudakon (Jawa Timur), dan Tanjung Morawa (Medan).

Setiap pabrik memiliki spesialisasi, seperti produksi obat generik, obat etikal, obat bebas, produk berlisensi, hingga bahan baku farmasi.

Baca Juga: Contoh SOP Perusahaan, Lengkap dengan Cara Membuatnya

7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Unilever Indonesia merupakan salah satu contoh perusahaan manufaktur terbesar di sektor barang konsumsi yang produknya sering digunakan sehari-hari.

Beberapa merek populernya yang mudah dikenali antara lain Lifebuoy, Dove, Sunlight, Pond’s, Pepsodent, dan Blue Band. Merek-merek tersebut adalah bagian dari lebih dari 400 brand yang dimiliki oleh Unilever secara global.

Unilever memproduksi berbagai barang konsumsi seperti produk makanan dan minuman, perawatan pribadi (personal care), dan produk kebutuhan rumah tangga.

Sebagai perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Unilever Indonesia mengoperasikan sembilan pabrik yang tersebar di kawasan industri Jababeka-Cikarang dan Rungkut-Surabaya, dengan kantor pusat yang berlokasi di Tangerang.

8. PT Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International Tbk (ASII) tidak hanya dikenal melalui bisnis otomotifnya, tetapi juga memiliki enam segmen usaha lainnya yang mencakup: jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi; agribisnis; infrastruktur dan logistik; teknologi informasi; serta sektor properti.

Didirikan pada tahun 1957, ASII kini membawahi 58 anak perusahaan.

Beragam produk dan layanan yang dihasilkan antara lain minyak kelapa sawit, batu bara, kendaraan bermotor, alat berat, jasa logistik, printer, hingga layanan keuangan seperti pembiayaan dan asuransi.

9. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

PT Sri Rejeki Isman Tbk, yang lebih dikenal dengan nama Sritex, merupakan perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara, dengan lokasi pabrik utama di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sritex memiliki empat lini utama dalam proses produksinya, yaitu spinning (permintalan), weaving (penenunan), finishing, dan garment (busana jadi).

Perusahaan ini memproduksi berbagai produk seperti benang berkualitas tinggi, kain mentah melalui proses tenun, kain berwarna dan bercorak hasil finishing dan printing, serta seragam dan pakaian fashion.

Sritex juga dipercaya memproduksi seragam militer untuk TNI serta militer dari 35 negara lainnya, termasuk negara-negara anggota NATO.

10. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk merupakan produsen baja terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk baja seperti baja canai panas (hot rolled), baja canai dingin (cold rolled), serta pipa baja.

Produk-produk Krakatau Steel digunakan di berbagai sektor industri, termasuk konstruksi, otomotif, dan manufaktur.

Dengan fasilitas produksi yang terintegrasi serta komitmen terhadap inovasi, Krakatau Steel telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri baja nasional.

Baca Juga: Rumus HPP Perusahaan Dagang dan Contoh Perhitungan

Demikian 10 contoh perusahaan manufaktur di Indonesia. Dari sektor sektor pangan, tekstil, hingga baja, perusahaan manufaktur di Indonesia membuktikan bahwa potensi industri dalam negeri tak bisa dipandang sebelah mata.

Mereka bukan hanya memperkuat struktur ekonomi nasional, tapi juga berperan besar dalam membuka lapangan kerja, mendorong ekspor, dan menciptakan produk unggulan yang bersaing di pasar global.

Jika kamu punya bisnis manufaktur atau baru ingin memulai, pastikan operasional keuanganmu tidak merepotkan. Gunakan Paper.id untuk bantu mengatur invoice, pembayaran, dan laporan keuangan dalam satu sistem digital yang praktis.

Urus operasional lebih cerdas dan buat waktumu jadi lebih hemat dengan Paper.id sekarang!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi