Pernah bingung ke mana perginya uang perusahaan atau kenapa saldo akhir bulan tidak sesuai harapan? Bisa jadi masalahnya ada di pencatatan yang kurang rapi. Di sinilah peran buku besar jadi penting sekali.

Buku besar adalah salah satu alat utama dalam akuntansi yang membantu kamu melacak setiap transaksi secara detail dan sistematis. Dengan pencatatan yang benar, kamu bisa tahu kondisi keuangan bisnismu secara real-time.

Nah, agar lebih paham, berikut beberapa contoh buku besar dan cara membuatnya dengan mudah!

Apa Itu Buku Besar?

Buku besar adalah tempat mencatat ringkasan semua transaksi keuangan yang sudah dicatat sebelumnya di jurnal. Di dalamnya, data dicatat berdasarkan jenisnya, seperti utang, piutang, pendapatan, hingga pengeluaran perusahaan.

Meskipun tidak selalu menampilkan detail secara lengkap, buku besar membantu melihat pergerakan keuangan secara menyeluruh.

Selain itu, buku besar juga mencatat akun-akun penting seperti kewajiban (utang), modal, aset, pendapatan, dan biaya. Proses pencatatan ini merupakan langkah terakhir dalam siklus akuntansi, yaitu rangkaian proses pencatatan keuangan perusahaan.

Karena menjadi dasar untuk evaluasi keuangan, pencatatannya harus dilakukan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam menilai kinerja bisnis.

Baca Juga: Buku Besar Akuntansi: Definisi dan Contoh Lengkapnya

Bentuk-Bentuk Buku Besar dalam Akuntansi

Berikut adalah bentuk-bentuk buku besar dalam akuntansi, antara lain:

1. Buku besar huruf T

Salah satu format buku besar akuntansi yang paling sederhana adalah bentuk huruf T. Format ini hanya memiliki empat komponen utama, yaitu nomor akun, nama akun, kolom debit di sisi kiri, dan kolom kredit di sisi kanan.

Berikut adalah contoh buku besar bentuk huruf T:

Buku besar huruf T

2. Buku besar 2 kolom

Bentuk buku besar yang satu ini dikenal dengan sebutan buku besar dua kolom atau skontro. Dalam format ini, data transaksi dicatat dalam dua kolom terpisah untuk debit dan kredit, baik dari segi nominal maupun keterangannya, sehingga lebih mudah untuk membedakan posisi dan jenis transaksi.

Di bawah ini contoh buku besar 2 kolom:

Buku besar 2 kolom

3. Buku besar 3 kolom

Bentuk buku besar akuntansi selanjutnya adalah buku besar tiga kolom. Ciri khasnya adalah adanya kolom saldo di sisi paling kanan tabel. Selain itu, tabel ini juga memuat kolom debit, keterangan, referensi (ref), kredit, tanggal, dan saldo.

Berikut adalah contoh buku besar bentuk 3 kolom:

Buku besar 3 kolom

4. Buku besar 4 kolom

Bentuk buku besar lainnya adalah buku besar empat kolom, yang memiliki dua kolom saldo: saldo debit dan saldo kredit. Tabel ini juga dilengkapi dengan kolom tanggal, keterangan, referensi (ref), debit, kredit, serta dua kolom saldo tersebut.

Di bawah ini adalah contoh buku besar 4 kolom:

Buku besar 4 kolom

Contoh Buku Besar

Perlu digarisbawahi bahwa pencatatan buku besar perusahaan atau posting umumnya didasarkan pada data transaksi keuangan yang terdapat pada jurnal umum.

Oleh karena itu, kamu perlu membuat jurnal umum dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahan pada pembuatan buku besar di tahap selanjutnya. 

Untuk lebih memahami cara pencatatan tersebut, kamu bisa melihat contoh jurnal umum perusahaan berikut.

contoh jurnal umum

Tabel di atas merupakan jurnal umum milik Salon Dewi untuk periode April 2023, yang berisi pencatatan transaksi keuangan usaha tersebut. Untuk menyusun buku besar yang sesuai, data dalam jurnal tersebut bisa dipindahkan ke format buku besar.

Berikut adalah contoh buku besar Salon Dewi yang disusun berdasarkan jurnal umum tersebut.

contoh buku besar
contoh buku besar

Contoh di atas menunjukkan proses pencatatan buku besar yang masih dilakukan secara manual, mulai dari membuat jurnal umum hingga memindahkan satu per satu transaksi ke buku besar. 

Cara ini memang umum dilakukan, tapi cukup memakan waktu dan rentan kesalahan jika datanya banyak.

Nah, biar lebih praktis dan akurat, kamu bisa manfaatkan fitur akuntansi gratis dari Paper.id. Semua proses pencatatan, mulai dari jurnal hingga buku besar, bisa dibuat secara otomatis tanpa harus input berulang. Cukup catat transaksi sekali, laporan keuangan langsung terbentuk sesuai kebutuhan.

Yuk, coba fitur akuntansi gratis dari Paper.id dengan daftarkan bisnismu di bawah!

Baca Juga: 4 Jenis Buku Besar dan Akun Keuangan dalam Bisnis

Cara Membuat Buku Besar dengan Mudah

Membuat buku besar akuntansi sebenarnya cukup mudah. Kamu hanya perlu memindahkan catatan transaksi dari jurnal yang sudah dibuat ke dalam buku besar, yang biasa disebut posting.

Sebelum melakukan posting, pastikan semua transaksi sudah dicatat lengkap di jurnal. Setelah itu, data dari kolom kredit jurnal dipindahkan ke sisi kredit buku besar, sedangkan data dari kolom debit dipindahkan ke sisi debit buku besar.

Berikut langkah-langkah memposting jurnal khusus ke buku besar utama:

  • Jika ada saldo awal di akun buku besar, salin dulu ke akun yang sesuai sebelum melakukan posting dari jurnal.
  • Tanggal dalam buku besar diisi dengan tanggal transaksi dari jurnal.
  • Kolom referensi (ref) di buku besar diisi dengan nomor halaman jurnal. Format penulisannya menggunakan “JU”, misalnya: JU 10 untuk jurnal umum halaman 10.
  • Jumlah nominal yang dipindahkan disesuaikan dengan posisi akun, apakah berada di sisi debit atau kredit.
  • Nomor akun buku besar dicantumkan di kolom referensi pada jurnal.

Baca Juga: Laporan Laba Rugi: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Contoh

Itu dia contoh buku besar, lengkap dengan cara membuatnya dengan mudah. Dengan pencatatan yang rapi, kamu bisa tahu ke mana uang pergi, berapa pendapatan yang masuk, hingga apa saja yang perlu dievaluasi di bulan berikutnya.

Sayangnya, mencatat semuanya secara manual tentu akan memakan waktu dan rawan kesalahan, apalagi jika volume transaksi makin banyak.

Itulah kenapa Paper.id bisa jadi andalan. Bukan cuma mempermudah pencatatan akuntansi secara otomatis, Paper.id juga menyediakan fitur invoicing dan pembayaran bisnis yang bisa kamu manfaatkan agar operasional bisnis makin praktis.

Ada lebih dari 30 metode pembayaran yang bisa dipilih, mulai dari transfer bank, QRIS, e-wallet, virtual account, hingga kartu kredit tanpa memerlukan mesin EDC.

Yuk, segera buat proses pencatatan dan pembayaran bisnis jadi lebih efisien dengan Paper.id!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi