Perbedaan Metode FIFO, FEFO, LIFO- Apa yang ada di benak kalian jika mendengar kata bisnis? Kalo jawabannya keuntungan, kalian tidak ditakdirkan menjadi pebisnis yang sukses. Kenapa? Karena memiliki usaha bukan hanya soal untung melainkan juga soal bagaimana cara mengelola sebuah ‘ekosistem’ secara sehat.

Singkatnya, keuntungan dalam berbisnis hanya bisa didapatkan apabila kalian mampu mengakomodir seluruh tanggung jawab, misalnya gaji pegawai, kesehatan finansial, hingga yang terakhir pengelolaan stok. Kenapa stok menjadi hal yang penting? Karena kesalahan dalam menghitung stok akan mempengaruhi keuangan bisnis Anda.

Dalam dunia bisnis, ada 4 cara pencatatan persediaan yang digunakan untuk mengelola sebuah bisnis. Metode FIFO, FEFO, LIFO dan Average menjadi keempat cara yang paling banyak digunakan para pebisnis. Namun, seorang pemilik usaha hanya bisa menentukan satu saja metode yang tepat.

Metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average sering digunakan dalam manajemen persediaan barang.

Lantas, apa sebenarnya perbedaaan diantara keempat metode FIFO, FEFO, LIFO dan Average di atas? Misalnya, pebisnis makanan harus menggunakan FIFO, kenapa tidak FEFO ataupun Average? Berikut pembahasan selengkapnya. Tapi sebelum lanjut, kalian perlu mengetahui juga tentang apa itu manajemen persediaan barang.

Baca Juga: Metode FIFO Wajib Digunakan Untuk Produk Cepat Kadaluarsa, Kenapa?

Apa itu Manajemen Barang

Manajemen barang merupakan sebuah kegiatan dalam melakukan pengendalian, pengawasan, serta pengolahan tersediaan barang didalam gudang. Setiap bisnis khususnya mereka yang bergerak dalam bidang produksi sangat perlu dan wajib menerapkan manajemen barang ini.

Hal ini tentunya berjuan untuk kelancaran bisnis juga. Manajemen barang sendiri masuk kedalam rantai pasokan yang bertujuan untuk mengawasi keluar masuk stok barang, mulai dari proses beli, hingga penjualan.

Setiap aliran stok barang tersebut perlu dicatat dengan teliti guna menghindari kesalahan dalam penulisan.

Metode Dalam Manajemen Barang

Dalam manajemen barang, terdapat beberapa metode yang ada didalamnya. Dibutuhkan pengelolaan yang cukup kompleks, strategis, serta sistematis, apalagi kalau itu perusahaan besar.

Perlu ketelitian dalam pengelolaan manajemen barang ini. Misal dalam menentukan masa pakai barang apakah sudah expired date atau belum.

Tentunya ini bertujuan untuk menghindari penumpukan stok yang tidak layak lagi untuk dijual. Nah bisa digunakan beberapa metode dalam manajemen barang guna mempermudah kelola barang nantinya.

Adapun macam-macam metode pengelolaan barang adalah sebagai berikut:

Metode FIFO

FIFO (First in First Out) merupakan salah satu metode manajemen persediaan barang dengan cara memakai barang di gudang yang disesuaikan dengan waktu masuknya. Metode ini juga dikatakan juga sebagai sebuah barang yang pertama kali masuk harus juga pertama kali yang dikeluarkan atau dijual. Jadi, pencatatan persediaan yang terdapat di dalam laporan akan serupa dengan stok yang ada di dalam gudang.

Mudahnya stok yang pertama kali masuk ke dalam gudang merupakan barang atau stok yang pertama kali harus dikeluarkan dari gudang nantinya.

Alasan dari penggunaan metode ini adalah agar persediaan yang pertama kali masuk bisa langsung untuk dijual serta dimanfaatkan agar tidak cepat rusak kalau terlalu lama disimpan di gudang.

Selain itu juga metode FIFO bisa dijadikan untuk menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP). Karena metode jenis ini melibatkan asumsi bahwa produk tersebut merupakan produk barang yang paling lama tercatat di dalam aset bisnis.

Beberapa jenis usaha yang harus menggunakan metode ini adalah Food n Beverage seperti Toko Makanan, Kue ataupun Minimarket. Produk-produk yang telah disebutkan di atas memiliki jangka waktu atau masa expired yang sangat pendek sehingga akan cepat basi bila tidak dijual secara cepat.

Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah menghasilkan HPP atau Harga Pokok Penjualan yang rendah tapi bisa memberikan hasil laba kotor yang tinggi. Jadi, apakah kalian sudah menerapkan metode ini di dalam bisnis yang kalian kelola?

Baca Juga: Bagaimana Cara Termudah dalam Pengelolaan Stok Produk Bisnis Anda?

Metode LIFO

LIFO (Last In First Out) metode ini merupakan metode pengelolaan barang di gudang yang berkebalikan dengan FIFO. Metode ini membuat produk yang dimasukkan terakhir kali ke dalam penjualan lebih awal. Sedangkan, produk yang sudah ada sejak pertama akan dijual pada kemudian hari. LIFO digunakan agar penataan barang menjadi lebih mudah.

Metode ini digunakan untuk memanfaatkan suatu momentum guna meraup banyak keuntungan.

Metode LIFO ini juga menguntungkan bagi para pelaku usaha karena mereka bisa menghemat pengeluaran pajak ketika sedang terjadi inflasi. Kenapa? Karena pada saat inflasi terjadi, laba yang mereka hasilkan lebih sedikit namun tidak akan mempengaruhi laba operasi.

Contoh pelaku usaha yang menggunakan metode ini adalah penjual baju. Mereka akan menjual baju yang sedang tren, tidak peduli itu kapan dimasukkan ke dalam stok. Jika model baju yang sedang tren baru dimasukkan, mereka bisa menjualnya terlebih dahulu karena minat dari pasar yang tinggi

Dengan demikian, stok baju yang lebih lama akan ditahan di dalam gudang dan menunggu dijual ketika tren kembali berubah di kemudian hari. Cara ini juga biasa digunakan untuk mendapatkan laba yang lebih besar dalam suatu tren baju yang sedang berkembang.

Metode LIFO menentukan harga beli terakhirnya berdasarkan operasi dalam periode inflasi (kenaikan harga). Hal ini menyebabkan laba serta pajak yang diperoleh perusahaan tersebut relatif kecil. Selain itu, LIFO sudah tidak bisa digunakan lagi berdasarkan ketetapan dari PSAK 14.

Metode FEFO

FEFO (First Expired First Out) merupakan metode pengelolaan manajemen barang dengan cara mengeluarkan barang yang sudah punya masa kadaluarsa dekat. Semakin dekat kadaluarsa, maka semakin cepat barang tersebut dikeluarkan.

Jadi Metode ini yang menjual produk dengan jangka waktu kadaluarsa pendek terlebih dahulu kepada pelanggan. Dengan kata lain, pemilik usaha tidak perlu memikirkan kapan produk itu masuk melainkan kapan produk itu akan kadaluarsa. Jadi, ia bisa saja menjual produk yang baru saja masuk.

Dengan menggunakan metode ini, cenderung lebih efektif, hal ini disebabkan karena dapat mencegah penyimpanan stok yang hampir lama menjadi kadaluarsa. Tentunya ini bisa dijadikan guna menghindari kerugian yang didapat perusahaan.

Metode ini sering digunakan perusahaan yang bergerak didalam bidang retail, makanan, minuman, dan lain sebagainya.

Contoh usaha yang menggunakan metode FEFO adalah apotek. Biasanya, para pemilik usaha ini akan menjualkan obat dengan masa expired pendek terlebih dahulu. Caranya, mereka akan menempatkan produknya dalam urutan terdepan sehingga bisa dilihat oleh calon pelanggan yang datang ke apotek.

Jika diperhatikan secara lebih rinci, Metode FEFO cukup mirip dengan Metode FIFO karena ada beberapa jenis usaha yang bisa menggunakannya. Namun, FEFO disebut lebih efisien sebab mampu mengurangi angka kerugian dalam sebuah bisnis.

Baca Juga: 6 Tips Mendapatkan Aplikasi Stok Barang Untuk Kemudahan Bisnis Anda

Metode Average

Metode rata-rata yang digunakan untuk menghitung biaya unit persediaan. Cara mendapatkan metode ini adalah dengan membagi biaya semua produk yang tersedia di dalam gudang dengan unit yang tersedia untuk dijual. Hasilnya, merupakan biaya rata-rata setiap unit dari produk yang akan dijual.

Penggunaan metode average memang berbeda dibandingkan Metode FIFO, FEFO ataupun LIFO karena tingkat kerumitannya yang cukup tinggi. Jadi, metode apa yang paling Anda suka untuk mengelola bisnis? Share jawaban kalian di kolom komentar ya.

Pusing Kelola Stok Manual?

Mencatat pengelolaan stok memang membutuhkan ketelitian tinggi. Karena kesalahan penghitungan bisa membuat bisnis yang Anda jalani jadi rugi. Oleh karena itu, carilah software akuntansi yang bisa menunjang kegiatan bisnis Anda. Kenapa? Karena dengan pengelolaan otomatis, Anda tidak perlu lagi pusing menghitung stok secara manual.

Paper.id merupakan solusi dari pengelolaan stok yang otomatis. Fitur stok di dalam Paper.id sudah terintegrasi dengan catatan laporan sehingga jika ada stok yang keluar, otomatis jumlah produk yang dimiliki akan berkurang. Jadi, ngapain lagi ribet-ribet untuk ubah stok secara manual.

Penasaran dengan Paper.id? Anda bisa menggunakan software aplikasi invoice online serta akunting #1 di Indonesia tersebut secara gratis. Caranya? Klik aja tombol “Mulai Sekarang” di bawah ini.

Daniel Nugraha