Makanan ringan bukan sekadar camilan; ia sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Menurut laporan Islandsun Indonesia, nilai industri snack di tanah air mencapai Rp50 triliun pada 2023, tumbuh sekitar 8% dibanding tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ini sejalan dengan survei State of Snacking 2024 dari Mondelez yang menyebutkan 91% konsumen ngemil setidaknya sekali sehari.

Artinya, pasar camilan tidak hanya besar, tapi juga punya dimensi emosional yang membuatnya lebih dekat dengan keseharian. Dengan modal relatif kecil, usaha makanan ringan bisa memberikan margin tinggi bila dikelola dengan strategi tepat. 

Nah, berikut adalah 15 ide usaha makanan ringan yang bisa kamu coba, lengkap dengan kisaran modal dan peluang keuntungannya.

Ide Usaha Makanan Ringan Modal Kecil

1. Keripik singkong

Keripik singkong sudah lama menjadi favorit lintas generasi. Daya tariknya ada pada inovasi rasa: dari balado pedas, keju, sampai varian kekinian seperti salted egg. 

Produk ini juga tahan lama sehingga mudah didistribusikan secara online maupun offline.

  • Modal awal: Rp2–5 juta (singkong, minyak goreng, bumbu, plastik kemasan alumunium foil)
  • Harga jual: Rp10.000–Rp20.000 per 100 gr
  • Kelebihan: Pasar luas, mudah dibuat, tahan hingga 2 bulan
  • Potensi margin: 30–40%

2. Basreng (bakso goreng)

Basreng adalah salah satu contoh bagaimana camilan sederhana bisa jadi viral. Rasanya gurih pedas, cocok untuk anak sekolah, mahasiswa, hingga pekerja.

Apalagi jika dipadukan dengan strategi branding ala UMKM modern dengan nama unik dan desain kemasan estetik, sehingga nilai jualnya bisa meningkat drastis.

  • Modal awal: Rp3–6 juta
  • Harga jual: Rp15.000–Rp25.000 per bungkus (80–100 gr)
  • Kelebihan: Tren anak muda, mudah dipasarkan via TikTok/Instagram
  • Potensi margin: 35–45%

3. Keripik pisang

Keripik pisang semula dikenal sebagai oleh-oleh khas Lampung, tapi kini berkembang ke pasar nasional. Inovasi topping seperti cokelat, matcha, atau caramel membuatnya naik kelas.

  • Modal awal: Rp2–4 juta
  • Harga jual: Rp12.000–Rp20.000 per bungkus
  • Kelebihan: Cocok dijual online, bisa diposisikan sebagai camilan premium
  • Potensi margin: 30–40%

4. Telur gulung

Telur gulung adalah camilan nostalgia yang kini tetap eksis. Kunci suksesnya ada di lokasi strategis (sekolah, kampus, pusat keramaian). 

Modalnya kecil, tapi perputaran uang cepat karena harganya terjangkau.

  • Modal awal: Rp500 ribu – Rp1 juta
  • Harga jual: Rp2.000–Rp3.000 per tusuk
  • Kelebihan: Modal minim, repeat order tinggi
  • Potensi margin: 40–50%

5. Tahu crispy

Tahu crispy menawarkan keuntungan lewat kemudahan produksi dan bahan baku murah. Bisnis ini cocok untuk pemula karena teknik masaknya sederhana, namun tetap bisa dikembangkan dengan bumbu variasi.

  • Modal awal: Rp1,5–3 juta
  • Harga jual: Rp10.000–Rp15.000 per porsi
  • Kelebihan: Tingkat konsumsi harian tinggi, cocok untuk gerobak kecil
  • Potensi margin: 35–45%

Baca Juga: 15 Ide Usaha Makanan Modal Kecil Untung Besar, Serba Viral!

6. Kacang bawang

Permintaan kacang bawang melonjak pada momen Lebaran atau Natal. Namun, dengan strategi kemasan kiloan modern, produk ini juga bisa jadi camilan sehari-hari.

  • Modal awal: Rp2–4 juta
  • Harga jual: Rp50.000–Rp70.000 per kg
  • Kelebihan: Bahan baku melimpah, daya simpan panjang
  • Potensi margin: 25–35%

7. Kue cubit

Kue cubit identik dengan nostalgia, tapi kini tampil dengan wajah baru: topping matcha, Oreo, atau red velvet. Visualnya cantik, mudah dijadikan konten di media sosial.

  • Modal awal: Rp2–3 juta (cetakan, adonan, topping)
  • Harga jual: Rp10.000–Rp20.000 per porsi
  • Kelebihan: Nilai jual visual tinggi, cocok di coffee shop kecil
  • Potensi margin: 30–40%

8. Donat mini

Donat mini sering dijual dalam boks isi 6–12 pcs, membuatnya cocok untuk acara atau oleh-oleh. Strategi bundling bisa meningkatkan omzet harian.

  • Modal awal: Rp2,5–5 juta
  • Harga jual: Rp2.000–Rp3.500 per pcs
  • Kelebihan: Cocok untuk bisnis online, mudah dikreasikan
  • Potensi margin: 35–45%

9. Kerupuk kulit (rambak)

Kerupuk kulit semakin populer karena tren protein-based snack. Meski bahan bakunya tidak semurah camilan lain, harga jualnya tinggi.

  • Modal awal: Rp4–7 juta
  • Harga jual: Rp15.000–Rp25.000 per bungkus
  • Kelebihan: Camilan premium, loyalitas pelanggan tingg
  • Potensi margin: 30–40%

10. Martabak mini

Martabak mini bisa dijual dengan harga terjangkau namun tetap memberikan rasa puas. Dengan variasi topping, camilan ini bisa menyasar segmen pelajar hingga pekerja kantoran.

  • Modal awal: Rp3–5 juta
  • Harga jual: Rp2.500–Rp5.000 per pcs
  • Kelebihan: Cocok untuk franchise kecil, repeat order tinggi
  • Potensi margin: 30–35%

Baca Juga: 7 Rekomendasi Ide Usaha Franchise Makanan Modal 5 Juta untuk Side Hustle

11. Popcorn

Popcorn identik dengan bioskop, tapi kini bisa hadir di rumah dengan berbagai varian rasa. Bisnis ini cocok untuk skala UMKM dengan target keluarga muda.

  • Modal awal: Rp2–4 juta (mesin popcorn mini, jagung, butter)
  • Harga jual: Rp10.000–Rp20.000 per cup
  • Kelebihan: Produksi cepat, daya simpan lama
  • Potensi margin: 30–40%

12. Churros

Churros adalah tren kuliner yang terus bertahan. Teksturnya renyah, manis, dan cocok dipadukan dengan saus cokelat.

  • Modal awal: Rp3–6 juta
  • Harga jual: Rp15.000–Rp25.000 per porsi
  • Kelebihan: Camilan modern, cocok untuk target kelas menengah ke atas
  • Potensi margin: 30–40%

13. Keripik kentang homemade

Alih-alih membeli produk pabrikan, banyak konsumen kini mencari keripik kentang homemade karena dianggap lebih fresh dan sehat. Makanya, ini jadi ide bisnis makanan ringan yang menarik.

  • Modal awal: Rp3–5 juta
  • Harga jual: Rp12.000–Rp25.000 per bungkus
  • Kelebihan: Bisa branding premium, cocok untuk e-commerce
  • Potensi margin: 25–35%

14. Brownies kukus dalam cup

Brownies kukus dalam cup memudahkan konsumen menikmati porsi kecil. Cocok untuk bisnis online dengan pengiriman jarak dekat.

  • Modal awal: Rp2–4 juta
  • Harga jual: Rp5.000–Rp10.000 per cup
  • Kelebihan: Cocok untuk oleh-oleh dan hampers
  • Potensi margin: 30–40%

15. Makaroni pedas

Makaroni pedas adalah contoh produk murah meriah yang bisa menjangkau pasar luas. Targetnya jelas dan potensial, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga karyawan kantoran.

  • Modal awal: Rp1,5–3 juta
  • Harga jual: Rp10.000–Rp15.000 per bungkus
  • Kelebihan: Tren pedas tidak pernah mati, repeat order tinggi
  • Potensi margin: 35–45%

Baca Juga: 15 Usaha Modal Kecil di Rumah, Ide Cuan Sampingan!

Kelola Cash Flow Bisnis Makanan Ringan dengan Paper.id

Bisnis makanan ringan memang menggiurkan, tapi sering kali bukan soal dagangan laku atau tidak, melainkan seberapa sehat cash flow kamu. 

Banyak pelaku usaha kewalahan ketika penjualan meningkat: pesanan besar datang, tapi modal tersendat karena pembayaran dari reseller atau pelanggan belum cair. Di sinilah Paper.id hadir membantu.

Lewat invoice digital, kamu bisa menagih pelanggan secara profesional, menerima pembayaran lebih cepat dengan berbagai metode (transfer, kartu kredit, hingga cicilan), bahkan mengatur pengingat otomatis untuk pembayaran yang tertunda. 

Semua transaksi tercatat rapi, sehingga kamu tahu persis berapa modal yang sudah kembali dan berapa keuntungan bersih yang bisa diputar lagi untuk produksi berikutnya.

Selain itu, ada opsi pendanaan berbasis kartu kredit dengan Paper Pioneer Card yang memberimu akses cepat ke modal mulai dari Rp50 juta hingga Rp100 juta.

Dengan cash flow yang sehat, kamu tidak perlu menolak pesanan besar hanya karena modal menipis. Justru, kamu bisa lebih percaya diri mengembangkan produk baru, masuk ke marketplace, hingga memperluas distribusi ke lebih banyak kota. 

Paper.id memastikan setiap langkahmu lebih ringan, karena usaha makanan ringan yang kamu bangun hari ini punya peluang besar menjadi brand besar di masa depan.

Yuk, gunakan Paper.id dan buktikan sendiri manfaatnya untuk bisnismu!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia