Produk Cacat- Apakah kamu pernah mendengar jika ada sebuah perusahaan yang mampu memproduksi sepatu mereka 100% sempurna? Jika belum, jawaban kamu memang benar. Tidak akan ada satupun perusahaan yang mampu membuat produk secara sempurna.

Dalam setiap produksi, pasti akan ada selalu produk cacat (defective goods). Contohnya di dalam sepatu, jahitan tidak lurus, ukuran lebih besar sebelah ataupun ada bagian yang bolong. Hal-hal tersebut kemungkinan besar terjadi dalam proses produksi.

Apapun produk yang kamu buat, pasti akan ada produk cacat yang terbuat (defective goods). Namun, hal tersebut sebenarnya bukanlah masalah besar sebab masih bisa diperbaiki dan masuk ke dalam penjualan. Yang menjadi masalah jika produk tersebut rusak yang mana tidak dapat diperbaiki sama sekali (spoiled goods).

Sebagai seorang pemilik usaha, tentunya kamu tidak ingin bekerjasama dengan sebuah supplier yang kerap memberikan produk yang cacat. Untuk mencegah hal semacam itu terjadi, di bawah ini Paper.id menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi produk kurang baik, yaitu:

Baca Juga: Peran Penting Kartu Stok dalam Mencegah ‘Kecurangan’ dalam Gudang

Pemeriksaan Sebelum Produksi

Stok Barang

Dalam proses produksi sebuah produk, peran seorang quality control sangatlah penting. Sebab, mereka harus memastikan jika defective goods yang ada jumlahnya kurang dari 1% dari total produksi. Langkah paling awal adalah dengan melakukan pemeriksaan pre-produksi.

Maksudnya adalah bagian quality control harus memastikan jika bahan baku utama pembuatan produk merupakan bahan terbaik dan terpilih. Hindari penggunaan bahan yang kurang baik agar produksi menjadi lebih maksimal.

Selain bahan baku, pihak quality control juga wajib melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap mesin-mesin yang dijadikan alat pembuatan produk. Mereka harus memastikan semuanya berjalan baik, tidak ada kerusakan yang membuat proses produksi terganggu.

Inspeksi Saat Produksi

Stok Opname

Katakan jika tidak ada masalah berarti terhadap bahan baku dan mesin produksi. Kedua komponen utama dalam proses produksi tersebut sudah maksimal. Lantas, apa lagi yang harus dilakukan oleh quality control untuk memastikan jika tidak ada produk yang cacat setelah proses ini selesai? Jawabannya adalah inspeksi.

Ketika sedang menjalankan mesin produksi, pihak quality control harus melakukan pemeriksaan atau inspeksi terhadap produk tersebut. Caranya adalah dengan mengambil random sampling di setiap mesin. Dengan begitu, mereka bisa melihat apakah ada yang tidak ‘beres’ dalam proses tersebut.

Jika ada sampling product tersebut ada kecacatan, quality control berhak untuk sementara waktu menghentikan proses produksi sehingga bisa dicari masalahnya apa. Setelah masalah ditemukan dan telah selesai, proses bisa kembali dilanjutkan.

Baca Juga: Memahami Persediaan Stok di Bisnis, Apa Bedanya dengan Inventory?

Test Produk Usai Produksi

Penghitungan Stok

Cara terakhir untuk mencegah produk tidak cacat ketika sampai ke tangan pelanggan adalah dengan melakukan tes produk usai produksi. Dengan begitu, akan terlihat apakah produk tersebut memiliki masalah sehingga tidak seharusnya dijual dan mendapatkan respon negatif dari konsumen.

Contohnya bisa dilihat dari sebuah sepatu. Misalnya ketika digunakan untuk berjalan, ada sol yang masih belum sempurna, atau apapun itu. Sebelum sampai ke tangan konsumen, masalah-masalah kecil tersebut bisa diperbaiki.

Pada tahap ini, setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam menentukan kelayakan sebuah produk dijual kepada pelanggan. Tahapan tersebut pastinya akan tetap menjaga kualitas agar semua produk yang dijual kepada pelanggan layak pakai.

Itu dia beberapa cara terbaik mengatasi produk cacat yang terjadi. Jika kamu mempunyai masalah mengenai defective goods, kamu bisa menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.

Apabila kamu membutuhkan sebuah software inventory yang bisa menyelesaikan semua kebutuhan pengelolaan stok dan juga integrasi sekaligus ke hal lain dalam akuntansi, seperti pengiriman surat tagihan, kwitansi hingga laporan akuntansi? Download aplikasi akuntansi di banner ini.