Kemanapun kamu pergi, kamu tidak akan terlepas dari alat pembayaran nontunai (kartu ataupun mobile payment). Hampir di seluruh sendi aktivitas, semuanya sudah dimodernisasi dengan teknologi pembayaran online. Bahkan di Swedia, uang kartal (tunai) sudah hampir 100% tergantikan di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: 10 Jenis Pembayaran Digital Hingga Manfaatnya Buat Bisnis

Di Indonesia sendiri, alat pembayaran nontunai juga mulai digunakan secara luas. Pengguna merasa senang karena dengan metode pembayaran tersebut, banyak sekali potongan harga yang sangat membantu. Bagi pelaku usaha, kehadiran teknologi sistem pembayaran digital membuat mereka semakin mudah bertransaksi dengan pelanggan.

Akan tetapi dibalik itu semua, apakah benar alat pembayaran nontunai sudah seharusnya “menguasai” semua aktivitas dalam kehidupan manusia. Di bawah ini, The Balance menjelaskan jika ada beberapa kelemahan yang masih dimiliki sistem pembayaran digital sehingga belum bisa sepenuhnya menggantikan uang kartal.

Privasi

Uang merupakan masalah personal yang seharusnya diketahui oleh para pemiliknya sendiri. Menggantungkan diri dengan menggunakan alat pembayaran digital sama saja dengan “membuka” privasi yang kamu miliki terhadap perusahaan tersebut.

Memang, perusahaan yang mengelola sistem pembayaran digital memastikan jika data pribadi tidak akan bocor kepada publik. Namun, mereka menyimpan data pribadi kamu yang berarti mereka bisa melakukan apapun dengan itu sebagai data base.

Berbanding terbalik dengan uang tunai, kamu yang mengelola uang tersebut dan menempatkannya di dalam sebuah dompet. Berapapun jumlah yang dikeluarkan, hanya kamu yang mengetahuinya sehingga privasi masih bisa terjaga sepenuhnya.

PaperPay In

Baca Juga: 10 Aplikasi Pembayaran Digital Terbaik! Bisa Kalian Pakai GRATIS!

Hacking

jenis serangan siber
Jenis Serangan Siber (Sumber: Edafio)

Berkembangnya teknologi selaras dengan kemajuan cara berpikir seseorang dalam mengolah sebuah alat. Tidak semua orang pintar memiliki sifat baik. Ada sekelompok dari mereka yang menggunakan “kepintaran” tersebut untuk melakukan kejahatan demi keuntungan pribadi.

Dalam alat pembayaran digital, kamu mungkin merasa aman lantaran semua uang kamu tersimpan dalam dompet online. Akan tetapi, itu bukan berarti jika hacking tidak dapat terjadi. Jika hacker bekerja dengan sangat canggih, mereka bisa mengambil semua uang kamu hanya dalam waktu beberapa detik.

Boros

Lebih hemat dengan menyimpan uang secara digital“. Kalimat tersebut rupanya kontras dengan apa yang terjadi. Hampir semua orang pasti setuju jika menggunakan alat pembayaran nontunai membuat kamu menjadi pribadi yang lebih boros dari pada biasanya.

Sebenarnya, setiap vendor pemilik dompet online memberikan diskon besar-besaran terhadap merchant yang mereka ajak kerjasama. Diskon yang diberikan juga bahkan ada yang di luar nalar. Namun tanpa sadar, kamu harus mengeluarkan uang lebih dari biasanya. Hal itu terjadi karena kamu tidak memegang uang secara riil.

Singkatnya, emosi seseorang dalam mengeluarkan uang dalam bentuk tunai akan lebih besar dibandingkan dengan dalam bentuk digital. Kenapa? Karena ketika pembayaran dilakukan secara online, kamu tidak memegang uang tersebut sehingga merasa tidak mengeluarkan sepeserpun. Padahal kenyataannya, di akhir bulan kamu akan merasa uang lebih cepat habis.

Tidak Simpel (Penggunaan)

Setiap vendor pemilik sistem pembayaran mengatakan jika lebih simpel membayar menggunakan smartphone dibandingkan uang kartal (tunai). Namun, apakah kenyataannya demikian? Jawabannya tidak juga.

Hingga saat ini, ada banyak sekali alat pembayaran dan hampir semuanya memiliki keunikan sendiri. Kebanyakan alat pembayaran malah membuat transaksi terlihat semakin rumit. Kenapa? Karena kamu harus melakukan transfer ke masing-masing vendor dengan besaran tertentu.

Bagaimana dengan uang tunai? Di semua merchant, uang tunai akan diterima dengan mudah sebab itu merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Baca Juga: Keuntungan Menyediakan Berbagai Metode Pembayaran Untuk Transaksi Bisnis

Demikianlah alasan mengapa alat pembayaran digital belum bisa menggantikan uang kartal. Kendati demikian, bagaimanapun alat pembayaran digital tetap menjadi bagian dari transformasi keuangan modern.

Sebagai pebisnis modern, tentu kamu perlu beradaptasi dengan baik dengan alat pembayaran digital yang memiliki beberapa keuangan yang membuatnya semakin populer di kalangan customer.

Terlebih, jika kamu menyediakan berbagai metode pembayaran, yang artinya kamu memberikan kebebasan kepada customer untuk membayar sesuai dengan preferensinya sendiri.

Cobalah pakai Paper.id, platform pembayaran bisnis ini menyediakan beragam metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, E-Wallet, Virtual Account, hingga marketplace tanpa harus ribet menyediakan satu per satu.

Tertarik? Yuk segera daftarkan bisnis kamu di Paper.id dan nikmati seluruh fitur serta keuntungannya yang tersedia dengan klik tombol di bawah ini. GRATIS!

Daniel Nugraha