Aktiva (Asset) merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang berbentuk harta (benda) atau berupa hak yang dikuasai oleh perusahaan. Peranan aset memang sangat berpengaruh besar dalam upaya untuk menghasilkan suatu produk (barang) dan jasa, misalnya tanah dan bangunan sebagai tempat untuk proses produksi, mesin-mesin industri yang digunakan untuk memproses bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi (finishing) serta berbagai macam jenis peralatan yang dipergunakan untuk memproduksi dan lain sebagainya.

Apa itu fixed asset?

Aset tetap adalah harta atau aset berwujud jangka panjang dari properti atau peralatan yang dimiliki dan digunakan perusahaan dalam operasinya untuk menghasilkan pendapatan. Aset tetap tidak diharapkan untuk diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Keberadaan aset tetap paling sering muncul di neraca sebagai properti, pabrik, dan peralatan. Mereka juga sering disebut sebagai aset modal.

Baca juga: 4 manfaat penting KYC guna kelancaran proses verifikasi user

Memahami lebih dalam tentang fixed asset

Pada laporan neraca perusahaan, biasanya mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang sahamnya. Umumnya aset dibagi menjadi aset lancar dan aset tidak lancar, perbedaan antara aset lancar dan aset tidak lancar yaitu terletak pada masa manfaatnya. Aset lancar biasanya merupakan aset likuid yang akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan aset tidak lancar mengacu pada aset dan properti yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai.

Aset tetap dibeli biasanya untuk proses produksi, penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak ketiga, atau digunakan dalam suatu organisasi. Aset tetap biasanya memiliki bentuk fisik dan dilaporkan di neraca. Ketika sebuah perusahaan memperoleh atau melepaskan aset tetap, akan dicatat pada laporan arus kas dari aktivitas investasi. Selain itu pada pembelian aset tetap dapat dicatat di arus kas sebagai arus kas keluar perusahaan sementara penjualan dapat dicatat sebagai arus kas masuk perusahaan.

Jika nilai aset turun di bawah nilai buku bersihnya, aset tersebut akan mengalami penurunan nilai. Ini berarti bahwa nilai tercatatnya di neraca disesuaikan ke bawah untuk mencerminkan bahwa nilai tersebut dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai pasar. Ketika suatu aset tetap telah mencapai akhir masa manfaatnya, biasanya aset tersebut dijual dengan nilai sisa, yaitu nilai taksiran aset jika dipecah dan dijual sebagian.

Dalam beberapa kasus, aset dapat menjadi usang dan oleh karena itu, akan dibuang tanpa menerima pembayaran sebagai imbalan, sehingga aset tetap dihapuskan dari neraca karena sudah tidak lagi digunakan oleh perusahaan.

Fixed asset vs current asset

Baik aset lancar maupun aset tetap keberadaannya akan selalu muncul di neraca. Aset lancar dimaksudkan untuk digunakan atau dikonversi menjadi uang tunai dalam jangka pendek dan aset tetap dimaksudkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan biaya dibayar di muka. Berdasarkan pemakaiannya pada aset tetap penggunaannya disusutkan, sedangkan aset lancar tidak.

Baca juga: Mengenal jenis-jenis likuiditas dalam bisnis serta fungsinya

Fixed asset vs noncurrent asset

Aset tetap adalah aset tidak lancar. Aset tidak lancar meliputi investasi jangka panjang dan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang akan digunakan dalam jangka panjang, tetapi tidak memiliki keberadaan fisik. Adapun contoh aset tidak berwujud seperti goodwill, hak cipta, merek dagang, dan kekayaan intelektual.

Manfaat – manfaat fixed asset

Informasi tentang aset perusahaan dapat membantu menciptakan pelaporan keuangan yang akurat, penilaian bisnis, dan analisis keuangan yang menyeluruh. Biasanya investor dan kreditor menggunakan laporan ini untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan dan untuk mengambil keputusan apakah akan membeli saham atau meminjamkan uang pada perusahaan tersebut. Perlu diketahui bahwa aset tetap sangat penting bagi industri padat modal seperti manufaktur yang membutuhkan investasi besar.