Dalam suatu perusahaan piutang menjadi sangat begitu penting ketika perusahaan harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Di samping itu piutang juga harus dikelola secara efisien, karena menyangkut laba dan biaya yang timbul karena adanya piutang itu sendiri.

Kebijakan piutang yang baik adalah kebijakan yang dapat mengoptimalkan manajemen piutang dengan mempertimbangkan keuntungan dari piutang tersebut. Untuk itu diperlukan manajemen piutang guna mengatur piutang dalam suatu perusahaan.

Manajemen piutang perusahaan meliputi mulai dari penjualan kredit sampai pada pelunasan. Hal itu ditujukan agar semua proses tersebut berjalan lancar sehingga tidak menyebabkan penumpukan modal yang berakibat pada operasional perusahaan.

Baca juga: Cara mengatasi piutang tak tertagih karena klien yang bandel

Manajemen piutang harus dimulai dari membuat perencanaan yang matang terhadap pemberian pinjaman atau aktivitas penjualan kredit pada perusahaan, pengendalian terhadap pengumpulan piutang berdasarkan jatuh temponya serta melihat kembali akan kebijakan yang sudah diterapkan. 

Piutang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa yang dilakukan berdasarkan kredit. Dengan kata lain, piutang merupakan utang dari pihak lain berupa akibat dari pembelian jasa atau produk yang mereka lakukan secara kredit. Dari segi bidang akuntansi, piutang merupakan tuntutan perusahaan kepada pihak eksternal yang diharapkan akan diselesaikan dengan cara penerimaan jumlah uang tunai yang sesuai.

Merupakan hal yang biasa jika sebuah perusahaan memiliki piutang karena pada kenyataannya banyak pelaku usaha yang menerapkan kebijakan pembayaran kredit. Meskipun sebenarnya lebih baik untuk melakukan penjualan secara tunai, tetapi piutang ternyata juga dapat meningkatkan keuntungan bisnis.

Alasan menerapkan kebijakan piutang pun sangat banyak, salah satunya karena daya beli konsumen yang terbatas. Dengan adanya piutang diharapkan konsumen masih tetap membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa yang Anda tawarkan, sehingga penjualan akan tetap berjalan.

Namun, dalam praktiknya tentu saja tidak semudah yang dibayangkan. Sering kali terjadi piutang yang macet atau tidak tertagih dimana hal tersebut akan memberikan efek yang buruk bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat dan melakukan prosedur-prosedur yang baik dan benar terkait dengan piutangnya demi kemajuan perusahaan.

Salah satu cara untuk mencegah piutang yang macet atau tidak tertagih yaitu dengan mengelola piutang dengan baik dan efektif. Lalu bagaimana cara mengelola piutang yang efektif? Berikut tips yang dapat Anda gunakan:

Pengendalian piutang perusahaan Anda dengan beberapa cara dibawah ini:

  • Menyaring pelanggan mana yang dapat memperoleh piutang.
  • Menentukan risiko kredit.
  • Menentukan return atau potongan kredit.
  • Menetapkan ketentuan untuk menghadapi resiko piutang yang menunggak.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil kebijakan dalam pengelolaan piutang:

Memberikan Kebijakan Kredit

Dalam memberikan kebijakan kredit, Anda dapat menentukan jumlah yang diterima, periode kredit, persyaratan khusus, dan tingkat pengeluaran untuk pengumpulan utang.

Baca juga: Cara mengelola dan menagih piutang yang tokcer

Membuat Standar Kredit

Biasanya standar suatu kredit merupakan kualitas kelayakan kredit seseorang untuk melakukan permohonan kredit dan ditentukan oleh perusahaan. Penetapan standar kredit memerlukan pengukuran kualitas yaitu probabilitas terjadinya penunggakan oleh pelanggan.

Menentukan Syarat Kredit

Syarat kredit biasanya akan menetapkan suatu periode kredit yang diberikan dan potongan secara tunai untuk pelanggan yang hendak melakukan pembayaran lebih awal. 

Penagihan Secara Rutin

Ketika Anda sudah memberikan kredit terhadap pelanggan, maka yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah melakukan penagihan secara rutin.

Dalam mengelola piutang perusahaan diperlukan manajemen piutang yang handal , manajemen piutang merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada debitur yang melaksanakan kredit tersebut.

Anda dapat mengirimkan pesan melalui email, atau media lainnya untuk mengingatkan pelanggan untuk melakukan pembayaran.