Berikut ini merupakan penjelasan secara singkat tentang apa itu kwitansi, hingga fungsi dari kwitansi itu sendiri untuk transaksi.

Kwitansi atau Kuitansi merupakan salah satu jenis bukti transaksi yang sering digunakan oleh masyarakat ketika mereka melakukan transaksi jual beli.

Tentunya dalam berbagai transaksi yang sering kalian lakukan, pastinya kalian sering menemui kwitansi atau kuitansi ini.

Dokumen kuitansi ini memuat berbagai informasi terkait transaksi atas pembelian sebuah produk atau jasa.

Dengan adanya kwitansi atau kuitansi ini, maka transaksi akan dianggap sah. Karena pihak pembeli telah melakukan pembayaran dan diterima dengan baik oleh penjual.

Keberadaan dokumen ini sangat penting karena menjadi bukti yang sah bahwa pembeli telah melakukan pembayaran.

Lalu apa sih itu Kwitansi atau Kuitansi ini? Apa fungsingnya dan manfaat yang bisa didapat. Berikut penjelasan secara ringkas terkait ini.

Baca Juga: Apa Perbedaan Nota dan Kwitansi? Simak Selengkapnya

Apa itu Kwitansi ?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) penulisan kata baku kwitansi yang benar ialah “Kuitansi” bukan “Kwitansi”. Menurut nya, Kwitansi merupakan sebuah dokumen atau surat bukti penerimaan uang.

Dalam kwitansi terdapat beberapa informasi didalamnya mulai dari jumlah uang dengan angka dan huruf, nama pengirim, tanggal, hingga nama penerima.

Biasanya dokumen kwitansi ini akan ditanda tangani oleh penjual serta pembeli. Kalau nominal transaksi lumayan cukup besar, maka dalam kwitansi tersebut akan dibubuhkan materai.

Materai akan menjadi salah satu utama syarat bukti legalitas dokumen dari kwitansi ini kalau nominal transaksi terbilang cukup besar.

Hal ini tentunya sangat penting karena bisa menjadi barang bukti yang sah, kalau suatu saat ini terjadi masalah antara kedua belah pihak.

Kwitansi sendiri dibuat untuk memudahkan para pengusaha dalam melakukan pencatatan arus kas dalam pembukuan.

Nah, kwitansi juga akan menjadi tanda pertanggungjawaban yang nantinya akan digunakan ketika terjadi kecurigaan yang mengakibatkan masalah kedepannya.

Berikut beberapa contoh kwitansi pembayaran dan penjualan seperti Nota, Memo, Faktur, Nota Kredit, debit hingga Cek, atau juga kwitansi kosong.

Fungsi Kwitansi

Setelah kita mengetahui secara ringkas penjelasan terkait apa itu kwitansi, maka selanjutnya kita bisa membahas tentang fungsi dari kwitansi ini. Berikut penjelasannya:

1. Bisa dijadikan sebagai klaim garansi

Jika kalian membeli suatu produk atau barang, maka kalian pasti akan mendapatkan kwitansi dari penjual sebagai bukti transaksi.

Nah dokumen kwitansi tersebut bisa dijadikan sebagai bukti transaksi serta klaim garansi dari produk yang dibeli jika suatu saat produk yang dibeli mengalami kerusakan.

Tapi kalian harus tahu juga, kira-kira berapa lama proses garansi berlaku untuk produk yang kalian beli tersebut.

2. Untuk mempermudah pencatatan arus kas

Selain sebagai bukti untuk klaim garansi, Kwitansi juga bisa untuk mempermudah kita dalam melakukan pencatatan arus kas lho.

Adanya kwitansi untuk mempermudah suatu bisnis dalam pencatatan arus kas. Selain itu juga ini dibutuhkan untuk kelancaran arus kas suatu bisnis juga.

Dengan begitu perusahaan mengethaui arus kas yang masuk dan keluar sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam pembukuan bisnis atau perusahaan.

3. Menjadi bukti yang sah di mata hukum

Kwitansi juga bisa menjadi bukti yang sah di mata hukum loh. Asalkan kwitansi tersebut telah disertai materai. Kalau kwitansi tidak terdapat materai, maka tidak sah secara hukum lho.

Oleh karena itu, transaksi dengan nominal yang cukup besar harus disertakan bukti materai untuk dijadikan bukti legalitas sah dimata hukum.

4. Sebagai bukti bahwa pembeli telah memberi uang ke penjual

Kwitansi juga bisa menjadi bukti bahwa pihak pembeli telah memberikan sejumlah dengan nominal sesuai kesepakatan, baik dalam bentuk cicilan atau tunai.

Apa saja ciri-ciri dari kwitansi

Biasanya, kwitansi terbagi menjadi dua bagian. Pertama lembar yang berukuran kecil, atau dikenal dengan sub kwitansi, dimana digunakan untuk bukti bagi penjual.

Kemudian ada lembar yang besar adalah kwitansi yang diberikan kepada pembeli.

Selain dari kedua hal tersebut, ada juga format kwitansi yang dibuat rangkap seperti nota. Pada bagian atas akan diberikan kepada pembeli, dan yang bawah sebagai arsip dari si penjual. Berikut ciri-ciri kwitansi secara singkat:

  • Kwitansi akan dibuat dalam dua sisi atau dua rangkap.
  • Isinya harus jelas dan tercantum seperti nomor, nama penjual serta pembeli dan nominal transaksi.
  • Dokumen kwitansi dibuat dengan menggunakan kertas atau digital.

Beberapa komponen yang harus ada di Kwitansi

Secara umum, sebuah kwitansi terdapat beberapa format umum didalamnya, seperti dibawah ini:

  • Nomor Kwitansi
  • Nama Lengkap
  • Nominal Transaksi
  • Tanggal Kwitansi
  • Nama Penerima
  • Tujuan Pembayaran
  • Stempel Perusahaan
  • Tanda Tangan
  • Materai

1. Nomor Kwitansi

Pertama nomor kwitansi, nomor ini berada dibagian paling atas. Bisa berada disebelah kiri atau kanan.

Nomor kwitansi juga bisa menjadi penuntuk urutan pengeluaran dari catatan atau registrasi sebuah perusahaan.

Dari situ kalian bisa melihat, urutan nomor berapa kwitansi itu dibuat, kalau tidak sesuai maka dapat dipastikan itu palsu.

2. Nama Lengkap

Kedua ada nama lengkap, nama lengkap ditulis sesuai dengan ejaan yang benar, apalagi kalau nominal transaksi cukup besar.

Ini penting banget, kalau terjadi sesuatu dan penulisan nama tidak lengkap, maka bukti tersebut menjadi tidak sah, serta tidak lengkap.

3. Nominal Transaksi

Ketiga, Nominal Transaksi, tujuan pembuatan ini adalah sebagai bukti transaksi untuk menunjukan besaran nominal pembayaran.

Nominal sendiri bisa ditulis dalam bentuk bilangan atau mata uang yang digunakan, juga dalam bentuk kalimat.

Sehingga dari awal pembayaran, akan jelas berapa nilai transaksi yang dilakukan.

4. Tanggal Kwitansi

Tanggal kwitansi sendiri berfungsi untuk menunjukan tanggal atau waktu transaksi dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait hal ini.

5. Nama Penerima

Nama penerima harus lah perorangan meskipun ia sedang mewakili suatu instansi.

6. Tujuan Pembayaran

Tujuan pembayaran sendiri harus disertai, transaksi ini untuk apa sih.

7. Stempel perusahaan

Stempel atau cap perusahaan bisa menunjukan dan sebagai bukti bahwa pembayaran telah lunas.

8. Tanda Tangan

Tanda tangan harus sesuai dengan kartu identitas untuk transaksi dengan nominal yang cukup besar dan melibatkan sebuah perusahaan.

Tentunya ini akan dicocokkan saat proses audit atau klaim.

9. Materai

Materai yang sering digunakan saat ini ialah materai 10.000 dimana materai ini harus disertakan untuk transaksi yang besar.

Baca Juga: Perbedaan Kwitansi dan Invoice Beserta dengan Contohnya

Permudah Kelola Faktur atau Kwitansi Bisnis dengan Paper.id

Kalau kalian masih kesulitan dalam mengelola invoice, atau kwitansi, kalian bisa menggunakan Aplikasi Invoice Online Paper.id

Aplikasi ini mempermudah kalian dalam mengelola keuangan bisnis. Banyak fitur yang tersedia seperti invoice, rekonsiliasi transaksi, persediaan barang, pencatatan faktur pembelian serta penjualan.

Kembangkan bisnis kalian dengan Paper.id sekarang juga, klik tombol dibawah ini untuk daftar ya!