Ketika mendengar kata manajemen, apa yang ada dalam pikiran kita? Seorang bos yang rapi dan berpenampilan parlente? Gabungan orang-orang yang menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan? Semuanya tidak salah.

Sebenarnya, manajemen tidak hanya sebatas orang-orangnya saja. Manajemen memiliki arti yang lebih dalam tentang itu. Istilah ini berhubungan langsung dengan metode yang diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk mengorganisir kegiatan operasional agar berjalan dengan baik, presisi dan transparan.

Pengertian manajemen

Menurut KBBI, arti utama manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dengan kata lain, istilah ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk memenuhi target yang telah dibuat oleh sebuah perusahaan.

Baca juga: Akuntansi manajemen, pengertian dan penerapannya

Dengan kata lain, istilah tersebut berkaitan dengan cara bukan merujuk kepada bos atau orang seperti anggapan umum yang kerap terjadi. Hal ini juga didukung oleh kata dasar dari manajemen, manage yang berarti mengurus menurut Cambridge Dictionary.

Setelah membaca 2 arti diatas, kini Anda telah paham mengenai hal tersebut. Sekarang, bagaimana mengatur sebuah perusahaan? Tentunya, setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing bergantung pada besar kecilnya sebuah perusahaan, berapa banyak karyawan yang dimiliki serta target yang dimiliki perusahaan.

Teori dan Bagaimana Menerapkan Manajemen Modern

Teori manajemen modern pertama kali ditemukan oleh Henri Fayol. Fayol menjabakarannya kedalam 6 fungsi pekerjaan dan 14 prinsip yang harus dipegang oleh sebuah perusahaan.

6 fungsi dalam teori manajemen modern Fayol adalah:

  • Visioner
  • Perencanaan
  • Pengorganisasian
  • Eksekusi
  • Koordinasi
  • Kontrol

Seiring berjalannya waktu, fungsi visioner digabung dengan perencanaan, sehingga keenam fungsi tersebut berubah menjadi 5 saja. Fungsi-fungsi tersebut dijalankan oleh 14 prinsip yakni:

  • Divisi pekerjaan
    Setiap karyawan tergabung kedalam divisi-divisi tertentu sesuai dengan kemampuannya.
  • Otoritas
    Pihak atasan memiliki otoritas dalam memberikan perintah bagi karyawannya.
  • Disiplin
    Hal ini berlaku bagi setiap orang agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan mencapai target.
  • Struktural
    Karyawan dari setiap divisi memiliki manager yang bertugas sebagai kepala divisi.
  • Pengarahan
    Setiap karyawan sama-sama berjuang memenuhi target yang ditetapkan.
  • Kekompakkan
    Kepentingan kelompok diatas segalanya.
  • Remunerasi
    Perusahaan memberikan upah baik dalam bentuk uang maupun fasilitas bagi karyawan.
  • Sentralisasi
    Perlu adanya keseimbangan antara pihak C-level dengan manager tingkat menengah.
  • Hierarki
    Setiap perusahaan membutuhkan struktur hierarki yang jelas.
  • Kantor
    Setiap perusahaan membutuhkan kantor yang tertata rapi.
  • Ekuitas
    Setiap individu wajib mendapatkan perlakuan yang baik.
  • Kenyamanan
    Perusahaan harus memperhatikan kenyamanan karyawannya agar mengantisipasi turnover atau kepergian karyawan.
  • Inisiatif
    Setiap karyawan bisa membagikan ide-ide mereka dan mendapatkan hadiah dari ide tersebut.
  • Moral
    Atasan perlu memperhatikan karyawan dengan menyemangatinya dan memberikan dukungan moral.

Setiap bagian yang ada saling berkesinambungan untuk menciptakan kondisi kerja yang baik bagi karyawan, keteraturan dalam pengaturan dan juga sistem pekerjaan yang rapi. Untuk penerapannya, atasan akan menunjuk orang-orang sebagai manager yang berfungsi sebagai kepanjangan tangan dari mereka. Manager sendiri akan bertugas untuk memimpin divisi masing-masing dan mengepalai karyawan yang dimiliki.

Baca juga: Memahami manajemen logistik dalam bisnis

Penerapan manajemen bisnis dengan software

Seiring dengan kemajuan teknologi, setiap unit bisnis menggunakan software untuk membantu operasional bisnis mereka. Dengan begitu, sistem pekerjaan akan berjalan lebih terorganisir, minim kesalahan dan bersifat transparan, karena dapat dipantau oleh atasan secara langsung tanpa Batasan.

Hal ini tentunya mulai diterapkan di setiap negara termasuk Indonesia. Sayangnya, penerapan tersebut masih bersifat tidak rata. Hanya perusahaan-perusahaan besar dan unit bisnis yang berada di kota-kota besar yang sudah melakukannya. Sisanya, masih banyak yang belum melakukannya.

Tentunya, setiap pelaku usaha perlu mengetahui manfaat yang bisa mereka dapatkan mengingat, penerapan teknologi untuk manajemen bisnis perlu dilakukan segera untuk perkembangan bisnis dan perorganisasian perusahaan yang lebih mudah.

Sebagai contoh, divisi keuangan tentunya membutuhkan software agar membantu karyawan dalam melakukan pembukuan agar membantu terjadinya transparansi dan mengurangi human error yang bisa terjadi dalam input data dan perhitungan keuangan.

Masalah ini bisa diatasi dengan Paper.id, platform bisnis untuk keuangan usaha Anda. Dengan fitur laporan keuangan dan pencatatan biaya maka, proses input berjalan lebih mudah karena tercatat dan terhitung secara otomatis.

Selain itu, ada fitur invoice, order dan inventory yang dapat membantu perusahaan dalam proses penagihan dan pengaturan stok barang. Kegiatan yang lebih terorganisir dapat membantu perusahaan dalam menghemat budget dan kegiatan berjalan efisien. Ingin lebih mudah dengan Paper.id, gunakan sekarang dengan download aplikasinya lewat tombol dibawah ini.

Daniel Nugraha