Dalam era bisnis yang semakin kompleks dan terkoneksi secara global, keamanan dalam pembayaran bulk B2B menjadi landasan krusial bagi keberlangsungan dan kepercayaan bisnis.
Menurut laporan terbaru dari IBM Institute for Business Value, serangan keamanan terhadap transaksi bisnis secara online meningkat lebih dari 50% dalam setahun terakhir.
Kesadaran akan risiko keamanan yang semakin meningkat memaksa para pebisnis untuk mengevaluasi keamanan dalam bulk payment yang mereka gunakan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menjamin keamanan bulk payment di B2B.
Baca Juga: 7 Keuntungan Pembayaran Digital yang Harus Anda Ketahui
Resiko Keamanan dari Bulk Payment
Dalam konteks pembayaran bulk B2B, risiko keamanan menjadi cakupan yang luas, termasuk potensi pencurian identitas, kebocoran data bisnis yang bernilai tinggi, dan penipuan pembayaran yang dapat merugikan secara finansial.
Menurut laporan Data Breach Investigations Report 2023 dari Verizon, serangan siber yang menyasar identitas dan data bisnis meningkat secara signifikan, mencapai lebih dari 80% dari total insiden keamanan bisnis. Oleh karena itu ada beberapa resiko keamanan yang perlu di perhatikan seperti:
1. Risiko pencurian identitas
Pencurian identitas merupakan ancaman serius yang dapat merugikan tidak hanya perusahaan tetapi juga mitra bisnisnya. Identitas perusahaan yang diretas dapat disalahgunakan untuk melakukan transaksi palsu, menciptakan faktur palsu, atau bahkan melakukan penipuan lainnya. Hal ini dapat merusak reputasi perusahaan dan memicu kerugian finansial yang substansial.
2. Risiko kebocoran data
Kebocoran data bisnis dapat menjadi bencana yang menghancurkan bagi bisnis. Menurut studi Cybersecurity Ventures, kerugian global akibat kebocoran data diperkirakan akan mencapai lebih dari $6 triliun pada tahun 2023.
Dalam konteks pembayaran bulk B2B, kebocoran data yang melibatkan informasi keuangan dan rekening bank dapat mengakibatkan dampak yang sangat serius terhadap keberlanjutan operasional bisnis dan kepercayaan mitra bisnis.
3. Risiko penipuan pembayaran
Serangan penipuan dalam pembayaran bulk semakin canggih. Penjahat cyber menggunakan berbagai teknik untuk mengecoh dan menipu perusahaan, termasuk mengganti rekening penerima, menyusupkan faktur palsu, dan memanfaatkan celah dalam proses otomatisasi. Menurut Federal Trade Commission (FTC), jumlah kasus penipuan bisnis terus meningkat, mencapai puncak tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan memahami risiko-risiko ini, perusahaan dapat merancang strategi keamanan yang proaktif dan efektif untuk mengurangi potensi dampak negatif, melindungi aset, dan menjaga integritas transaksi pembayaran bulk B2B. Lalu bagaimana cara membangun keyakinan bahwa penggunaan bulk payment dalam bisnismu?
Bagaimana Menjamin Keamanan Bulk Payment?
Keamanan dalam pembayaran bulk B2B memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan serangkaian strategi yang matang dan terkoordinasi. Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang, perusahaan dituntut untuk mengadopsi keamanan yang canggih untuk melindungi integritas dan kerahasiaan transaksi.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan agar keamanan dalam bulk payment bisnismu terjamin:
1. Menerapkan verifikasi identitas
Penggunaan sistem otentikasi ganda menjadi langkah kunci untuk memastikan bahwa setiap entitas yang terlibat dalam transaksi adalah pihak yang sah. Implementasi otentikasi ganda melibatkan kombinasi faktor-faktor seperti kata sandi, token otentikasi, atau bahkan verifikasi biometrik. Perlu penggunaan otentikasi ganda dapat mengurangi risiko pencurian identitas secara signifikan
Menerapkan Enkripsi Data yang Canggih
Gunakan teknologi enkripsi yang canggih untuk melindungi data finansial selama proses transaksi. Dengan mengedepankan enkripsi data yang kuat, perusahaan dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap ancaman siber, mencegah kebocoran data, dan memenuhi standar keamanan yang diperlukan.
Lakukan Monitoring Transaksi
Lakukan pemantauan proaktif terhadap aktivitas keuangan yang mencurigakan. Dengan memprioritaskan pemantauan transaksi secara real-time, perusahaan dapat meningkatkan responsibilitas terhadap potensi ancaman keamanan dan memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan dengan integritas yang tinggi.
Hal ini tidak hanya memberikan perlindungan terhadap penipuan atau aktivitas mencurigakan, tetapi juga mendukung kepercayaan mitra bisnis dalam ekosistem pembayaran B2B.
Menggunakan Platform Pembayaran Bisnis Yang Terpercaya
Pemilihan platform pembayaran yang dapat dipercaya menjadi elemen kunci. Platform yang handal tidak hanya menyediakan fitur keamanan yang canggih, tetapi juga memberikan keyakinan bahwa setiap transaksi akan diproses dengan aman dan efisien
Salah satu aplikasi pembayaran bisnis yang dapat diandalkan adalah Paper.id. Dengan fitur-fitur keamanan yang canggih, Paper.id menjadi platform yang aman dan mudah digunakan untuk mengelola pembayaran bulk payment terutama untuk B2B.
Selain itu, Paper.id juga menawarkan kemudahan dalam melacak dan merekam setiap transaksi, memastikan transparansi dan integritas dalam setiap langkah pembayaran. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, sebuah bisnis dapat mempercepat proses pembayaran. Nah untuk kamu yang ingin mencoba Paper.id, kamu bisa klik tombol dibawah ini.
- Cara Membuat Kwitansi di Word dan Excel, Mudah dan Cepat! - Oktober 10, 2024
- 7 Contoh Nyata Penerapan Account Payable Dalam Bisnis - Oktober 1, 2024
- Cara Menulis Kwitansi yang Baik dan Benar, Ikuti 6 Langkahnya! - September 30, 2024