Liabilitas- Ada beberapa hal di dalam bisnis yang selalu berkaitan, seperti misalnya Aset dan Liabilitas (Hutang). Keduanya merupakan faktor penting dalam perkembangan bisnis yang sedang kamu lakukan. Jika sebuah bisnis tidak memiliki aset, maka mereka tidak bisa memproduksi ataupun menghasilkan produk yang diinginkan. Hal sama terjadi kepada kewajiban dalam membayar hutang.

Jika seorang pemilik usaha tidak mau mengambil resiko dalam berhutang, lama rasanya agar bisnis bisa berkembang. Hal itulah yang menjadi alasan sebagian besar pemilik usaha mau berhutang, yakni mengembangkan bisnis. Namun ternyata, liabilitas (hutang) tidak hanya berhenti pada peminjaman berbentuk uang.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang jenis-jenis dari kewajiban hutang, mari kita kenalan terlebih dahulu dengan pengertiannya. Apakah hutang itu berdampak positif atau negatif dalam bisnis?

Baca Juga: 3 Jenis Aset dalam Bisnis yang Belum Diketahui Banyak Pengusaha

Apa Itu Liabilitas?

Di dalam menjalankan bisnis, liabilitas biasa juga disebut sebagai kewajiban hutang yang harus dibayarkan suatu pihak terhadap pihak lainnya. Biasanya, hutang yang terjadi dilakukan untuk memenuhi proses operasional dalam sebuah bisnis yang sedang berlangsung. Secara umum, jenis dari hutang tidak selalu berbentuk sebagai uang melainkan juga barang ataupun jasa.

Dalam akuntansi, liabilitas berbanding terbalik dengan aset (harta) milik perusahaan. Sebab, kewajiban hutang adalah sesuatu yang harus dibayarkan kepada pihak lain bukannya sesuatu yang didapatkan untuk memperlancar proses dalam berbisnis. Itulah kenapa hutang tidak bisa dimasukkan sebagai bagian dari aset dalam bisnis.

Di sisi lain, hutang juga tidak bisa disamakan dengan beban (expense). Sebab, beban merupakan pengeluaran yang dilakukan demi menghasilkan pendapatan di masa depan. Sedangkan, hutang adalah sesuatu yang wajib dibayar tanpa harus melihat apakah ada progres bagi pemasukkan bisnis yang sedang kamu geluti.

Baca Juga: Pengertian Aset dan Jenisnya, Seberapa Penting Untuk Bisnismu?

Jenis-jenis Kewajiban

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, jenis dari hutang yang dilakukan dalam sebuah bisnis tidak selalu berbentuk uang. Di bawah ini, terdapat beberapa jenis kewajiban yang kerap dilakukan oleh pemilik usaha:

1. Kewajiban Lancar (Hutang Jangka Pendek)

Ini merupakan sebuah jenis hutang yang biasanya harus dibayarkan pada tempo waktu yang cepat, kurang dari setahun. Hutang yang dilakukan ini sifatnya tidak terlalu mendesak dan tidak untuk hal yang penting dalam bisnis. Beberapa contohnya adalah:

a. Akun Hutang
b. Hutang Bunga
c. Hutang Tagihan
d. Hutang Pajak Penghasilan

2. Kewajiban Tidak Lancar (Hutang Jangka Panjang)

Berbanding terbalik dengan jenis sebelumnya, kewajiban tidak lancar merupakan hutang yang biasanya baru akan lunas setelah melakukan pembayaran lebih dari satu tahun. Biasanya, kebijakan menggunakan hutang jangka panjang ini akan diambil apabila ingin memulai usaha baru atau melebarkan sayap bisnis ke tempat yang lain. Beberapa contohnya adalah:

a. Hutang Obligasi
b. Sewa Modal
c. Hutang Hipotek

3. Kewajiban Kontinjensi

Terakhir, kewajiban kontinjensi bisa juga dikatakan sebagai hutang luar biasa yang terjadi di masa depan. Hal ini tidak terjadi kepada semua pemilik usaha. Beberapa contohnya adalah:

a. Gugatan
b. Garansi Produk

Mudahnya Hitung Aset dan Hutang

Hutang dalam sebuah bisnis merupakan hal yang cukup krusial. Sebab jika lupa tercatat, hutang akan semakin menumpuk lantaran bunga yang membengkak. Karena hal tersebut, masalah pencatatan menjadi hal yang penting namun seringkali diabaikan para pemilik usaha. Itulah kenapa kamu seharusnya mulai mengunakan Software Akuntansi Gratis yang bisa digunakan tanpa batas.

Paper.id memberikan akses pembuatan Laporan Keuangan dengan lebih mudah, yakni kamu bisa mencatat melalui smartphone. Selain itu, Laporan Keuangan juga akan terintegrasi langsung dengan stok yang berada di dalam gudang. Semuanya bisa kamu dapatkan dengan cara menekan tombol di atas. Catatan Laporan Keuangan rapih, kamu gak perlu takut lagi ada hutang yang belum terbayarkan!

 

Daniel Nugraha