Dalam dunia kerja modern, setiap perusahaan membutuhkan sistem penilaian kinerja yang objektif dan terukur. Salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah melalui KPI.

Melalui penilaian KPI, HR dapat menilai sejauh mana karyawan telah mencapai target dan memberikan dasar yang adil untuk bonus atau kenaikan gaji.

Mengapa KPI Penting?

Key Performance Indicator (KPI) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan dan tanggung jawab pekerjaan berhasil dicapai.

Perhitungan KPI dapat diterapkan untuk organisasi secara keseluruhan hingga ke individu, seperti peningkatan penjualan, efisiensi operasional, atau kepuasan pelanggan.

Jika dikelompokkan, KPI terbagi menjadi dua jenis:

  • KPI Finansial: berhubungan dengan aspek keuangan seperti penjualan, laba, dan biaya.
  • KPI Non-finansial: meliputi aspek produktivitas, retensi karyawan, atau tingkat kepuasan pelanggan.

Selain sebagai alat ukur performa, KPI juga menjadi dasar pengambilan keputusan HR, termasuk peninjauan upah dan sistem rewarding agar lebih adil dan transparan.

Cara Menyusun KPI Karyawan

Sebelum masuk ke contoh KPI karyawan, penting untuk memahami konsep dasar dalam penyusunannya. Para praktisi HR biasanya menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound), yaitu:

  • Specific: target harus jelas dan spesifik, misalnya “meningkatkan 100 pelanggan baru dalam sebulan.”
  • Measurable: hasil harus dapat diukur dengan angka.
  • Attainable: target harus realistis tetapi menantang.
  • Relevant: target individu harus sejalan dengan tujuan perusahaan.
  • Timebound: target memiliki batas waktu pencapaian.

Baca Juga: 4 Contoh KPI untuk Berbagai Divisi di Perusahaanmu

Contoh KPI Karyawan Divisi Marketing

Berikut salah satu contoh KPI karyawan untuk posisi Digital Marketing Specialist.

1. Menguraikan job description

Tugas utama jabatan ini adalah menjalankan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Tujuan utamanya meliputi:

  • Mengelola blog dan media sosial perusahaan
  • Meningkatkan marketing qualified lead (MQL)
  • Mengefisienkan biaya iklan

2. Mengubah objective menjadi indikator kinerja

Dari tujuan di atas, berikut indikator kinerja yang bisa diukur:

ObjectiveIndikator (KPI)Target
Mengelola blog perusahaan40 artikel berkualitas per bulan, 1 juta page views per tahun40 artikel / 1 juta views
Mengelola media sosial25 konten di FB/IG/Twitter & 5 video di YouTube per bulan25 konten / 5 video
Meningkatkan MQLLead generation rate 25%, conversion rate 20%Sesuai rasio
Mengefisienkan biaya iklanMengurangi biaya 30%30% efisiensi

Contoh Perhitungan KPI Karyawan

Untuk setiap indikator, berikan bobot sesuai tingkat kepentingannya (total 100). Berikut simulasi sederhana:

ObjectiveIndikatorBobotTargetAktualSkorSkor Akhir
Mengelola blog perusahaan40 artikel/bulan15405012518,75
Mengelola media sosial25 konten/bulan10253212812,8
Meningkatkan MQLConversion rate 20%20202110521
Mengefisienkan biaya iklanMengurangi biaya 30%15303311016,5

Total Skor Akhir: 113,65
Nilai KPI = (Total Skor Akhir : Total Bobot) x 100 = 113,65%

Interpretasi Nilai KPI

Berikut contoh klasifikasi kinerja berdasarkan persentase KPI:

Nilai KPIKriteriaImbalan
≥130%IstimewaBonus 2x gaji, kenaikan 10–12%
105–130%Melebihi targetBonus 1.5x gaji
95–105%Sesuai targetBonus 1x gaji
70–95%Belum mencapai targetBonus 0.5x gaji
<70%Jauh di bawah targetTidak ada kenaikan

Dari contoh ini, karyawan dengan nilai KPI 113,65% termasuk kategori “melebihi target”.

Baca Juga: 5 Aplikasi KPI Karyawan Terbaik untuk Penilaian Kinerja

Aplikasi Pendukung untuk Penilaian KPI

aplikasi KPI karyawan terbaik

Agar proses evaluasi kinerja lebih cepat dan akurat, kini HR dapat memanfaatkan aplikasi HRIS Gadjian.

Melalui fitur analisis data karyawan yang lengkap, mulai dari produktivitas, kompensasi, hingga kehadiran.

Gadjian membantu perusahaan menilai KPI secara objektif tanpa perhitungan manual.

Kini, Gadjian juga telah dilengkapi fitur absensi online berbasis GPS yang akurat, sehingga tidak perlu lagi menggunakan aplikasi terpisah.

Semua kebutuhan HR, mulai dari absensi, payroll, hingga penilaian kinerja, dapat dikelola langsung dalam satu platform terpadu.

Dengan Gadjian, proses evaluasi KPI menjadi lebih akurat, efisien,dan transparan untuk membantu HR serta manajemen perusahaan mengambil keputusan berbasis data dengan lebih mudah.

Contoh KPI karyawan di atas menunjukkan bahwa penyusunan indikator harus spesifik, terukur, dan relevan dengan tujuan perusahaan.

Dengan bantuan aplikasi pendukung KPI seperti Gadjian, HR dapat melakukan evaluasi kinerja lebih efisien, akurat, dan berbasis data.

Daftar dan rasakan keunggulan fitur Gadjian secara GRATIS sekarang juga!

* Artikel ini hasil kerja sama antara Paper dan Hadirr

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia