Ekspor bukan lagi monopoli perusahaan besar. Kini, banyak UMKM Indonesia yang sukses menjual produk ke luar negeri, mulai dari kopi, makanan ringan, hingga furnitur dan kerajinan tangan.

Tapi untuk bisa menembus pasar global, kamu perlu tahu cara ekspor barang dari Indonesia ke luar negeri dengan benar, mulai dari dokumen, perizinan, hingga pengelolaan pembayaran antarnegara.

Berikut panduan lengkapnya untuk kamu yang ingin membawa produk lokal ke pasar global.

Cara Ekspor Barang dari Indonesia ke Luar Negeri

1. Tentukan produk yang siap diekspor

Langkah pertama adalah memastikan produkmu memenuhi standar ekspor. Artinya, kualitas, kemasan, dan daya tahan barang harus sesuai dengan kebutuhan pasar luar negeri.

Lakukan riset kecil untuk mengetahui:

  • Negara mana yang paling potensial untuk produkmu
  • Persyaratan khusus (misalnya sertifikat halal, label gizi, atau bahan baku ramah lingkungan)
  • Volume dan harga jual yang kompetitif

Kamu bisa memulai dari platform B2B seperti Alibaba, Indotrading, atau Made-in-China, untuk memahami permintaan pasar luar negeri.

2. Siapkan dokumen dan perizinan ekspor

Setelah produk siap, kamu wajib menyiapkan dokumen legal yang dibutuhkan untuk ekspor. Dokumen ini berfungsi untuk memastikan kegiatan ekspor kamu diakui dan dilindungi secara hukum.

Beberapa dokumen yang wajib disiapkan:

  • NPWP dan NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai identitas bisnis.
  • Invoice dan Packing List berisi detail barang, jumlah, dan nilai transaksi.
  • Bill of Lading / Airway Bill, sebagai bukti pengiriman.
  • Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dilaporkan melalui sistem INSW (Indonesia National Single Window).
  • Surat Keterangan Asal (SKA) jika negara tujuan mensyaratkan.

Pastikan semua dokumen sudah sesuai agar barang tidak tertahan di bea cukai.

Baca Juga: 5 Metode Pembayaran Ekspor dan Impor, Wajib Pebisnis Ketahui

3. Pilih metode pengiriman

Setiap negara punya kebijakan logistik yang berbeda. Umumnya, kamu bisa memilih dua metode utama:

  • Sea Freight (via kapal): cocok untuk barang berat atau volume besar, biayanya lebih murah tapi waktu pengiriman lebih lama.
  • Air Freight (via pesawat): lebih cepat, tapi biayanya lebih tinggi.

Kalau kamu baru mulai, kamu bisa memanfaatkan jasa freight forwarder untuk membantu pengurusan dokumen, izin, dan pengiriman.

Beberapa penyedia lokal seperti JNE International, DHL, atau Kuehne+Nagel juga punya layanan ekspor bagi UMKM.

4. Atur sistem pembayaran ekspor

Tahap ini sering jadi tantangan terbesar bagi pebisnis pemula. Sebab transaksi antarnegara membutuhkan sistem pembayaran yang aman, legal, dan mudah dilacak.

Secara umum, ada tiga cara pembayaran ekspor:

  • Advance Payment: pembeli membayar di muka sebelum barang dikirim.
  • Letter of Credit (L/C): pembayaran dijamin oleh bank.
  • Open Account: pembayaran dilakukan setelah barang diterima (lebih berisiko tapi umum di transaksi rutin).

Agar pembayaran ekspor kamu lancar, penting untuk memiliki sistem invoicing yang jelas dan profesional.

5. Penuhi regulasi pajak dan kepabeanan

Setiap kegiatan ekspor harus mengikuti ketentuan pajak dan kepabeanan Indonesia. Pastikan kamu memahami jenis barang yang bebas PPN ekspor, serta kewajiban melaporkan transaksi di sistem DJP Online.

Jika kamu sudah menggunakan sistem digital seperti Paper, pencatatan keuangan dan pembuatan laporan pajak akan jauh lebih mudah karena semua data transaksi sudah terdokumentasi otomatis.

6. Bangun hubungan dengan buyer dan partner logistik

Setelah transaksi pertama selesai, jangan berhenti di situ. Jaga hubungan baik dengan pembeli dan mitra logistik kamu.

Kirim update berkala, jaga komunikasi yang cepat, dan pastikan pengiriman selalu tepat waktu.

Kepercayaan adalah modal terbesar dalam bisnis ekspor, dan transparansi dalam pengelolaan dokumen serta invoice adalah kuncinya.

Baca Juga: 5 Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia di Tahun 2025, Peluang Bisnis!

Kirim Pembayaran Ekspor Lebih Cepat dan Transparan dengan PaperXB

paperxb banner

Menjalankan ekspor tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu memahami proses dan punya sistem pembayaran yang efisien.

Mulai dari pengurusan dokumen, logistik, hingga pembayaran ke partner luar negeri, semuanya akan berjalan lebih lancar jika kamu menggunakan platform yang aman dan transparan.

Dalam transaksi internasional, kendala paling sering muncul adalah di tahap pembayaran. Biaya transfer yang tinggi, kurs yang tidak jelas, hingga proses bank yang berhari-hari sering menghambat arus kas bisnis.

Padahal, kecepatan pembayaran sangat penting untuk menjaga kepercayaan buyer dan supplier luar negeri.

Dengan PaperXB dari Paper, kamu bisa mengirim uang ke luar negeri secara cepat, aman, dan tanpa biaya tersembunyi.

PaperXB mendukung lebih dari 30 mata uang internasional seperti USD, SGD, CNY, EUR, THB, MYR, dan masih banyak lagi, sehingga kamu bisa membayar vendor atau supplier di berbagai negara langsung dari dashboard Paper.

Beberapa keunggulan PaperXB yang bisa kamu nikmati adalah:

  • Kurs kompetitif dan transparan tanpa potongan tersembunyi.
  • Proses pengiriman cepat.
  • Terintegrasi dengan sistem invoice Paper agar pembayaran selalu tercatat rapi.

Dengan PaperXB, kamu tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tapi juga membangun reputasi bisnis yang profesional di mata partner luar negeri.

Semua pembayaran terekam otomatis, kursnya transparan, dan prosesnya bisa kamu pantau real-time.

Yuk, coba PaperXB sekarang dan rasakan sendiri mudahnya kirim pembayaran ekspor tanpa repot dan tanpa biaya tersembunyi.

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia