Jika kamu bekerja di sebuah perusahaan, pasti tidak asing dengan istilah reimbursement, yaitu sebuah mekanisme penting yang biasa digunakan untuk mengatur pengembalian biaya pengeluaran karyawan. Namun, apa sebenarnya sistem reimbursement itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan mengapa perusahaan perlu menerapkan sistem ini dengan baik?

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang sistem reimbursement, jenis-jenisnya, manfaatnya untuk perusahaan dan karyawan, serta bagaimana menerapkannya agar efektif dan akurat. Yuk, simak bersama!

Pengertian Sistem Reimbursement

Secara sederhana, sistem reimbursement adalah proses penggantian biaya yang sudah dikeluarkan oleh karyawan atau pihak terkait untuk keperluan bisnis. Misalnya, saat kamu membeli bahan untuk kebutuhan kerja, membayar tiket perjalanan dinas, atau mengeluarkan uang untuk kebutuhan proyek. Dengan sistem ini, perusahaan akan mengganti seluruh atau sebagian biaya yang sudah kamu keluarkan, tentu saja setelah melalui proses verifikasi dan persetujuan.

Sistem ini sangat penting karena membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan dalam bisnis. Tanpa sistem reimburse yang jelas, pengeluaran perusahaan bisa menjadi tidak terkontrol, dan karyawan bisa merasa dirugikan jika pengeluaran mereka tidak diganti dengan benar.

Baca Juga: Apa Itu Prepaid? Pengertian, Contoh, dan Cara Kerjanya dalam Konteks Bisnis

Pentingnya Sistem Reimbursement dalam Perusahaan

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana dampaknya jika seorang karyawan harus menanggung biaya operasional perusahaan dari kantong pribadinya, lalu tidak mendapat kejelasan kapan uang itu akan diganti? Atau bagaimana sebuah perusahaan bisa percaya diri menyusun laporan keuangan jika banyak pengeluaran karyawan tak tercatat dengan rapi?

Sistem reimbursement bukan hanya soal mengganti uang yang sudah dikeluarkan. Ini adalah cerminan bagaimana perusahaan mengelola keuangan, menghargai timnya, dan menjaga integritas operasional. Berikut beberapa alasan yang seharusnya membuat perusahaan mana pun berpikir ulang jika belum memiliki sistem reimburse yang tertata:

  • Meningkatkan kepercayaan karyawan
    Karyawan merasa dihargai dan percaya bahwa perusahaan memperhatikan pengeluaran yang mereka lakukan demi kepentingan pekerjaan.
  • Mencegah penyalahgunaan anggaran
    Dengan prosedur yang jelas, pengeluaran yang tidak sesuai bisa terdeteksi dan dicegah.
  • Memudahkan pencatatan keuangan
    Setiap pengeluaran tercatat dengan baik, sehingga laporan keuangan menjadi lebih akurat dan mudah dipertanggungjawabkan.
  • Meningkatkan efisiensi proses penggantian biaya
    Proses yang terstruktur membuat penggantian biaya berjalan cepat tanpa membingungkan karyawan.

Jenis-Jenis Sistem Reimbursement

Tidak semua perusahaan menggunakan satu jenis sistem reimbursement yang sama. Berikut ini beberapa jenis yang umum digunakan:

1. Reimbursement manual

Ini adalah cara tradisional di mana karyawan mengajukan penggantian biaya dengan mengumpulkan bukti seperti nota atau kuitansi, lalu menyerahkannya ke bagian keuangan. Proses ini biasanya memakan waktu karena harus dilakukan secara manual.

2. Reimbursement otomatis

Dengan perkembangan teknologi, banyak perusahaan beralih menggunakan aplikasi atau software khusus yang memungkinkan karyawan mengajukan klaim secara online. Proses ini lebih cepat, transparan, dan memudahkan pelacakan dokumen serta status pengajuan.

3. Reimbursement berkala

Ada juga sistem reimburse yang dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan atau kuartal. Karyawan mengumpulkan semua bukti pengeluaran selama periode tersebut sebelum diajukan sekaligus.

Baca Juga: Petty Cash Book: Fungsi dan Cara Mencatatnya

Cara Kerja Sistem Reimbursement dalam Perusahaan

Sistem reimbursement biasanya berjalan melalui beberapa tahap sederhana yang memastikan proses penggantian biaya berjalan lancar dan transparan. Berikut langkah-langkahnya:

1. Pengeluaran oleh karyawan

Karyawan melakukan pengeluaran untuk keperluan pekerjaan, seperti membeli alat, membayar tiket perjalanan dinas, atau kebutuhan proyek lainnya.

2. Pengajuan klaim

Karyawan mengisi formulir reimbursement yang berisi rincian pengeluaran dan melampirkan bukti pembayaran seperti nota atau kuitansi.

3. Verifikasi dokumen

Bagian keuangan memeriksa dan memverifikasi dokumen pengajuan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4. Persetujuan dan penggantian biaya

Setelah dokumen dinyatakan lengkap dan sesuai, klaim disetujui dan dana penggantian dikirim ke rekening karyawan.

Dengan sistem seperti ini, proses reimbursement menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah dipertanggungjawabkan.

Tips Menerapkan Sistem Reimbursement yang Efektif

tips menerapkan sistem reimbursement

Agar sistem reimbursement berjalan lancar, perusahaan perlu membuat panduan jelas berupa SOP reimbursement. SOP ini mengatur proses pengajuan klaim dan dokumen yang diperlukan. Dengan begitu, semua pihak paham langkah yang harus diikuti.

Pemanfaatan teknologi sangat membantu mempercepat proses pengajuan dan persetujuan klaim. Namun, teknologi harus didukung pelatihan yang baik bagi karyawan dan tim keuangan. Mereka harus mengerti prosedur dan kewajiban sesuai SOP reimbursement.

Evaluasi rutin sistem dan SOP reimbursement wajib dilakukan. Hal ini penting untuk menemukan kendala dan melakukan perbaikan. Dengan begitu, proses reimbursement menjadi lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Apa Itu Biaya Akomodasi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Setelah memahami apa itu sistem reimbursement, kalau kamu bekerja atau mengelola perusahaan, pastikan sistem reimbursement yang digunakan berjalan efisien dan adil bagi semua pihak. 

Proses reimbursement yang terstruktur tidak hanya menjaga kepercayaan karyawan dan arus kas perusahaan, tapi juga dapat dipermudah dengan platform digital yang memiliki all in one dashboard untuk mengelola semua pengeluaran bisnis dalam satu tempat, sehingga prosesnya menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah dipertanggungjawabkan.

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Itsjack

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi