Setiap bulannya, masyarakat akan membayar tagihan listrik, air, ataupun internet. Begitu juga bagi yang berlangganan sejumlah layanan streaming seperti Netflix dan Spotify.
Sistem pembayaran tersebut termasuk ke dalam recurring transaction atau transaksi berulang yang terjadi secara otomatis. Transaksi ini sebelumnya sudah dapat izin dari pelanggan untuk membayar tagihan setiap tanggal yang telah ditentukan.
Lantas, bagaimana cara kerja dari recurring transaction? Apakah ada manfaat dari melakukan recurring transaction? Ketahui tentang transaksi ini selengkapnya pada artikel berikut.
Apa Itu Recurring Transaction?
Recurring transaction atau dalam Bahasa Indonesianya adalah transaksi berulang memiliki pengertian transaksi yang terjadi secara otomatis dan berkala, tanpa perlu dilakukan secara manual setiap kali dalam periode tertentu.
Jadwal pembayaran dalam recurring transaction sudah ditentukan sebelum memutuskan untuk berlangganan. Jadi, pembayaran bisa setiap minggu, bulan, atau tahun dan menggunakan metode pembayaran yang sudah disimpan sebelumnya (kartu kredit, debit, dan dompet digital).
Baca Juga: Kelemahan & Keunggulan Transfer Uang Untuk Transaksi Bisnis
Cara Kerja Recurring Transaction
Investopedia menjelaskan bahwa recurring transaction ini bisa terjadi ketika pedagang/penyedia layanan mendapatkan informasi dan izin pelanggan untuk melakukan pembayaran berulang terhadap barang atau layanan yang digunakan.
Penjual akan menyimpan data tersebut dengan sistem pembayaran yang terpercaya. Lalu, sistem akan secara otomatis memotong uang dari akun pelanggan pada waktu yang sudah ditentukan.
Ketika terjadi pengurangan dana untuk pembayaran tagihan recurring transaction, pelanggan akan mendapatkan notifikasi setiap kali pembayaran dilakukan, agar mengetahui bahwa transaksinya telah berhasil.
Jika transaksi gagal, akan muncul notifikasi dan instruksi untuk mengaktifkan kembali sistem recurring transaction.
Manfaat Recurring Transaction
Berikut manfaat melakukan recurring transaction:
1. Tidak takut lupa bayar
Dari sisi pelanggan, recurring transaction akan sangat membantu karena pembayaran dilakukan secara otomatis sesuai jadwal. Tidak perlu lagi mengingat kapan harus membayar tagihan.
2. Mempermudah proses bisnis
Bagi kamu pemilik bisnis, tidak perlu lagi mengejar pelanggan untuk membayar tagihan setiap bulannya. Sistem akan secara otomatis menagih pelanggan sesuai jadwal.
3. Prediktabilitas arus kas
Pemilik bisnis juga bisa memprediksi arus kas bisnis dengan lebih akurat, karena pelanggan akan membayar secara rutin. Ini membuat pendapatan menjadi lebih stabil dan bisa membuat rencana dengan mudah.
Tipe-Tipe Recurring Transaction dan Contohnya
Sejauh ini recurring transaction pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Fixed recurring transaction (Transaksi berulang bertahap)
Pada tipe ini, jumlah tagihan selalu sama setiap periode (mingguan, bulanan, atau tahunan), tanpa tergantung pemakaian atau kondisi lainnya. Vendor atau merchant sudah memasang harga tetap di awal.
Contoh:
- Langganan layanan streaming (Spotify, Netflix, Disney+, dll.)
- Membership gym Rp250.000/bulan
- Asuransi jiwa dengan premi tetap per bulan
- Pembayaran aplikasi editing video
- Cicilan barang elektronik
2. Variable recurring transaction (Transaksi berulang tidak tetap)
Jenis ini berarti jumlah tagihan berubah setiap periode, biasanya tergantung volume penggunaan, berat barang, waktu, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Tagihan listrik, air, dan telepon
- Biaya langganan kendaraan berdasarkan jarak tempuh
- Layanan cloud seperti Google Cloud atau AWS, yang menghitung berdasarkan storage/traffic
Baca Juga: QRIS untuk Buat Transaksi Bisnismu Mudah Offline dan Online
Tips Implementasi Recurring Transaction Dalam Bisnis
Ingin mengimplementasikan recurring transaction dalam bisnis kamu? Jangan sampai salah, ikuti langkah-langkah berikut!
1. Dapatkan izin dan informasi pelanggan secara jelas
Sebelum menerapkan transaksi berulang, sangat penting untuk mendapatkan persetujuan eksplisit dari pelanggan. Ini merupakan etika bisnis dan salah satu aspek hukum yang penting.
Jelaskan bahwa pelanggan akan dikenakan tagihan otomatis secara berkala. Gunakan kotak centang yang mewajibkan pelanggan menyetujui syarat dan ketentuan, kemudian kirim email konfirmasi berisi rincian langganan setelah transaksi pertama selesai.
2. Gunakan sistem pembayaran otomatis
Transaksi berulang hanya bisa berjalan lancar jika menggunakan sistem pembayaran otomatis seperti Paper.id.
Platform invoice online memungkinkan kamu untuk mengelola pembayaran, sekaligus memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam membayar tagihan dengan 30+ metode pembayaran.
Yuk, registrasikan bisnismu ke Paper.id sekarang!
3. Transparan dalam komunikasi
Salah satu kunci sukses recurring transaction adalah pemberian informasi yang jujur dan lengkap. Pelanggan harus tahu jelas apa yang mereka bayar, kapan dibayar, dan bagaimana kebijakan perusahaan jika terjadi masalah.
Informasi penting yang harus disampaikan:
- Jadwal penagihan
- Nominal tagihan dan apakah bisa berubah
- Syarat dan ketentuan pembatalan langganan atau pengembalian dana
- Pengingat sebelum tagihan dilakukan
4. Sediakan opsi berhenti berlangganan
Jika pelanggan mudah untuk berlangganan, jangan mempersulit pelanggan untuk keluar dari langganan juga. Justru dengan menyediakan fitur cancel yang mudah, bisnis kamu akan mendapat kepercayaan lebih tinggi dari pelanggan.
Demikian informasi tentang recurring payment. Ini adalah sistem pembayaran berulang yang memudahkan pelanggan untuk membayar tagihan setiap periodenya dan pemilik bisnis untuk melancarkan proses bisnisnya.