Sebagai pemilik bisnis, kamu pasti sering mendengar istilah Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Pokok Penjualan (HPPJ), tetapi apakah kamu benar-benar tahu perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan? Kedua konsep akuntansi tersebut memiliki perbedaan mendasar dalam perhitungan waktu, komponen biaya, dan tujuan laporan keuangannya.
Harga Pokok Produksi mencakup seluruh biaya untuk menghasilkan barang dalam periode tertentu, sementara Harga Pokok Penjualan hanya menghitung biaya barang sudah terjual kepada konsumen.
Perbedaan lainnya terletak pada treatment inventory, di mana HPP masih termasuk stok belum terjual sedangkan HPPJ tidak memasukkannya.
Mari kita bahas lebih detail mengenai kedua konsep penting dalam laporan keuangan tersebut agar kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih efektif dan akurat!
Pengertian Harga Pokok Produksi dan Cara Menghitungnya
Harga Pokok Produksi atau HPP adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam periode tertentu.
Konsep akuntansi tersebut mencakup seluruh pembiayaan yang dibebankan pada produk dan jasa dapat diukur dalam bentuk uang.
Bagi kamu sebagai pemilik bisnis, mengetahui HPP akan membantu dalam menentukan harga jual produk secara tepat dan mengukur efisiensi operasional perusahaan.
Terdapat tiga unsur penting dalam menghitung HPP. Pertama adalah biaya bahan baku langsung yang mencakup seluruh material diperlukan untuk proses produksi.
Kedua adalah biaya tenaga kerja langsung yang berupa upah atau gaji staff yang terlibat langsung dalam pembuatan produk.
Ketiga adalah biaya overhead pabrik yang meliputi pemeliharaan peralatan, listrik, depresiasi, dan biaya operasional lainnya.
Cara menghitung Harga Pokok Produksi
Proses perhitungan HPP dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah menghitung bahan baku terpakai. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
Tahap kedua adalah menghitung total biaya produksi dengan menjumlahkan bahan baku terpakai, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi.
Rumus untuk menghitung HPP final adalah sebagai berikut:
HPP = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang Dalam Proses – Saldo Akhir Persediaan Barang Dalam Proses
Rumus tersebut akan membantu mendapatkan angka yang akurat untuk menentukan harga jual produk.
Dengan menguasai perhitungan HPP, kamu dapat membuat keputusan bisnis lebih baik dan mengoptimalkan profitabilitas perusahaan.
Namun, menghitung HPP secara manual bisa memakan waktu dan berisiko terjadi kesalahan pencatatan. Untungnya, sekarang kamu bisa menggunakan cara yang jauh lebih praktis dan akurat.
Gunakan Software Akuntansi Cloud Accurate Online yang mampu mencatat dan menghitung HPP secara otomatis berdasarkan data pembelian, produksi, hingga persediaan barang.
Dengan sistem terintegrasi, kamu tidak perlu lagi repot menghitung satu per satu secara manual.
Semua proses pencatatan biaya produksi, tenaga kerja langsung, hingga overhead bisa ditangani secara otomatis dan real-time.
Jadi, kamu bisa fokus menjalankan strategi bisnis tanpa harus khawatir tentang akurasi data keuangan.
Baca Juga: Rumus HPP PKWU dan Contoh Perhitungannya
Pengertian Harga Pokok Penjualan dan Cara Menghitungnya
Harga Pokok Penjualan atau HPPJ merupakan total biaya dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual kepada konsumen.
Konsep akuntansi tersebut mencakup seluruh pengeluaran dan beban secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi dan penjualan.
Bagi kamu sebagai pemilik bisnis, HPPJ menjadi dasar perhitungan laba kotor dan penentuan harga jual produk secara tepat.
HPPJ terdiri dari beberapa elemen penting dalam perhitungannya. Komponen utamanya adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya pengiriman barang, diskon, retur, dan pengembalian produk.
Biaya-biaya tersebut berkaitan langsung dengan proses produksi dan berpengaruh pada kualitas serta kuantitas produk dihasilkan.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Untuk menghitungnya sendiri, kita bisa menggunakan rumus berikut:
HPPJ = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
Persediaan awal merupakan stok barang yang tersedia di awal periode akuntansi, sedangkan persediaan akhir adalah jumlah barang masih tersisa pada akhir periode.
Sedangkan untuk menghitung pembelian bersih, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Pembelian Bersih = Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – Retur Pembelian – Potongan Pembelian
Komponen tersebut mencakup seluruh pembelian barang dagangan secara tunai atau kredit, ditambah biaya langsung seperti ongkos angkut.
Baca Juga: Rumus HPP Produksi dan Contoh Perhitungannya
Hubungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Hubungan antara harga pokok produksi dan harga pokok penjualan sangat erat dalam operasional bisnis. Kedua konsep akuntansi tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam proses penentuan harga jual produk.
Harga pokok produksi menjadi dasar perhitungan untuk mendapatkan harga pokok penjualan, sehingga tanpa mengetahui HPP, kamu tidak bisa menghitung HPPJ dengan akurat.
1. Harga pokok produksi sebagai fondasi perhitungan
Harga pokok produksi merupakan komponen utama dalam perhitungan harga pokok penjualan. HPP sendiri mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dikeluarkan selama proses produksi.
Angka tersebut kemudian menjadi dasar untuk menghitung total biaya penjualan produk kepada konsumen.
2. Transformasi dari produksi ke penjualan
Proses transformasi dari harga pokok produksi menjadi harga pokok penjualan melibatkan penambahan berbagai biaya tambahan.
Biaya distribusi, administrasi penjualan, dan promosi perlu ditambahkan pada HPP untuk mendapatkan HPPJ. Rumus sederhananya adalah:
HPPJ = HPP + biaya distribusi + biaya administrasi penjualan.
3. Ketergantungan dalam penentuan harga jual
Kedua komponen biaya tersebut memiliki ketergantungan langsung dalam menentukan harga jual produk. Tanpa mengetahui harga pokok produksi, perusahaan tidak dapat menghitung harga pokok penjualan secara tepat.
Sebaliknya, tanpa HPPJ, kamu tidak dapat menentukan harga jual menguntungkan bagi bisnis.
Hubungan tersebut menunjukkan bahwa harga pokok produksi dan harga pokok penjualan merupakan dua tahap berurutan dalam proses kalkulasi biaya.
HPP fokus pada biaya internal produksi, sedangkan HPPJ mencakup seluruh biaya hingga produk sampai ke tangan pelanggan.
Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Berikut perbedaan mendasar antara Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan:
1. Fokus biaya
Harga pokok produksi hanya mencakup biaya yang terkait langsung dengan proses produksi barang atau jasa. Komponen tersebut mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik seperti listrik dapur atau penyusutan mesin produksi.
Sebaliknya, harga pokok penjualan mencakup semua biaya dikeluarkan sejak awal produksi hingga barang sampai ke tangan pelanggan.
2. Komponen tambahan dalam Harga Pokok penjualan
Harga pokok penjualan memiliki komponen yang lebih luas dibandingkan harga pokok produksi. Selain biaya produksi, HPPJ juga memasukkan biaya distribusi, biaya promosi, dan biaya administrasi penjualan.
Contohnya, biaya pengiriman produk ke pelanggan, biaya iklan, dan gaji staf penjualan menjadi bagian dari perhitungan HPPJ.
3. Tujuan Perhitungan untuk Masing-Masing Konsep
Harga pokok produksi digunakan untuk menentukan biaya produksi per unit barang atau jasa dihasilkan. Sementara harga pokok penjualan bertujuan untuk menentukan total biaya dikeluarkan untuk menjual satu unit produk kepada konsumen.
HPP menjadi dasar dalam menentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan.
4. Hubungan Saling Ketergantungan
Kedua konsep tersebut memiliki hubungan saling ketergantungan dalam operasional bisnis. Tanpa menghitung harga pokok produksi terlebih dahulu, kamu tidak dapat menentukan harga pokok penjualan secara akurat.
HPP menjadi fondasi perhitungan HPPJ dengan menambah berbagai biaya tambahan terkait aktivitas penjualan dan distribusi produk.
Baca Juga: Rumus HPP Penjualan dan Contoh Perhitungannya
Jadi, perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan terletak pada cakupan biaya dan tujuan perhitungannya.
HPP fokus pada biaya produksi internal seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Sementara HPPJ mencakup seluruh biaya dari produksi hingga produk sampai ke pelanggan, termasuk biaya distribusi dan administrasi penjualan.
Kedua konsep akuntansi tersebut memiliki hubungan saling ketergantungan dalam operasional bisnis. HPP menjadi dasar perhitungan HPPJ dengan penambahan berbagai biaya tambahan terkait aktivitas penjualan. Tanpa menghitung HPP terlebih dahulu, kamu tidak dapat menentukan HPPJ secara akurat.
Untuk mengelola perhitungan HPP dan HPPJ dengan lebih efisien, kamu memerlukan sistem akuntansi terpercaya seperti Accurate Online.
Software akuntansi tersebut dapat mengotomatisasi perhitungan biaya produksi dan penjualan secara real-time. Accurate Online telah terintegrasi dengan aplikasi kasir digital Accurate POS untuk transaksi penjualan dan program loyalitas pelanggan Bliss untuk meningkatkan retensi konsumen.
Dengan fitur lengkap dan integrasi menyeluruh, Accurate Online siap membantumu mengelola keuangan bisnis lebih efektif.
*Artikel ini hasil kerja sama Paper.id dan Accurate
- Biaya Overhead Adalah: Pengertian, Jenis, Rumus dan Cara Perhitungannya - Agustus 1, 2025
- 4 Cara Mencari Supplier Tangan Pertama dan Terpercaya untuk Bisnis - Agustus 1, 2025
- Impor Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya untuk Bisnis - Agustus 1, 2025