Dalam manajemen stok dan inventaris, memakai metode penilaian yang tepat dapat memengaruhi laporan keuangan, strategi pajak, dan bahkan keputusan bisnis jangka panjang. Dua metode penilaian yang paling umum digunakan adalah FIFO dan LIFO. Memahami perbedaan FIFO dan LIFO penting bagi pelaku bisnis, terutama di sektor ritel, manufaktur, dan distribusi yang mengandalkan pengelolaan inventaris secara efisien.

Dalam artikel ini, Paper.id ini akan membahas definisi masing-masing metode, aspek-aspek yang membedakan keduanya, serta bagaimana penerapannya bisa memengaruhi kondisi keuangan bisnis.

Definisi FIFO

FIFO adalah singkatan dari First In, First Out. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli atau diproduksi akan menjadi barang pertama yang dijual atau digunakan. Dalam konteks penilaian persediaan, ini berarti biaya barang lama (dan umumnya lebih murah) dicatat terlebih dahulu dalam laporan laba rugi sebagai cost of goods sold (COGS).

Melansir Investopedia, FIFO banyak digunakan dalam industri yang menjual barang dengan masa simpan terbatas seperti makanan, kosmetik, atau farmasi, di mana penting untuk mengeluarkan stok lama lebih dulu agar tidak kedaluwarsa.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Inventory Barang untuk Bisnis!

Definisi LIFO

LIFO adalah singkatan dari Last In, First Out. Metode ini mengasumsikan bahwa barang terakhir yang masuk ke gudang akan menjadi barang pertama yang keluar atau dijual. Dengan demikian, masih mengutip Investopedia, biaya persediaan terbaru (dan biasanya lebih tinggi dalam kondisi inflasi) akan dicatat sebagai COGS.

Metode ini lebih jarang digunakan, terutama karena tidak diizinkan oleh standar IFRS (International Financial Reporting Standards) yang berlaku di Indonesia. Namun, masih digunakan dalam sistem akuntansi berbasis GAAP di Amerika Serikat, khususnya oleh perusahaan yang ingin menurunkan beban pajak selama periode inflasi.

Perbedaan FIFO dan LIFO

Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang membedakan metode FIFO dan LIFO, dilansir dari FreshBooks:

1. Biaya barang terjual (COGS)

FIFO: Menggunakan harga pokok barang lama. Saat inflasi, COGS cenderung lebih rendah.

LIFO: Menggunakan harga pokok barang terbaru. Saat inflasi, COGS cenderung lebih tinggi.

2. Laba bersih

FIFO: Laba cenderung lebih tinggi karena COGS lebih rendah.

LIFO: Laba lebih kecil karena COGS lebih tinggi, yang dapat membantu mengurangi pajak.

3. Nilai persediaan di neraca

FIFO: Persediaan akhir mencerminkan harga terbaru (lebih relevan dan realistis).

LIFO: Persediaan akhir mencerminkan harga lama (kurang akurat dalam kondisi inflasi).

4. Penerimaan oleh standar akuntansi

FIFO: Diakui oleh IFRS dan GAAP, sehingga lebih fleksibel secara global.

LIFO: Hanya diizinkan oleh GAAP (Amerika) dan tidak diperbolehkan dalam IFRS.

5. Kompleksitas proses administrasi

FIFO: Umumnya lebih mudah diimplementasikan dan dipahami.

LIFO: Lebih rumit dan membutuhkan sistem pencatatan lebih ketat.

Baca Juga: Warehouse Management System: Pengertian, Manfaat, Hingga Fiturnya

Pentingnya FIFO dan LIFO untuk Bisnis

Mengetahui perbedaan FIFO dan LIFO membantu pemilik bisnis untuk memilih metode penilaian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan strategi keuangan perusahaan.

Dalam situasi ekonomi tertentu, seperti inflasi tinggi, LIFO bisa menawarkan keuntungan dari sisi pajak, sementara FIFO memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai persediaan dan profitabilitas.

Pemilihan metode ini juga akan memengaruhi cara investor dan pemangku kepentingan perusahaan menilai kinerja dan kesehatan keuangan bisnis. Oleh karena itu, metode penilaian persediaan bukan hanya soal teknis akuntansi, tapi juga bagian dari strategi manajemen bisnis.

Dapat disimpulkan, penting bagi bisnis untuk memahami karakteristik serta perbedaan FIFO dan LIFO. Setiap metode memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri.

FIFO lebih sesuai untuk bisnis yang membutuhkan pengelolaan stok yang cepat dan akurat, sedangkan LIFO bisa memberikan keuntungan fiskal dalam kondisi tertentu. Evaluasi strategi dan kebutuhan bisnis akan membantu menentukan pilihan terbaik.

Nah, untuk memastikan proses manajemen inventaris bisnis berjalan praktis dan efisien, yuk, pakai aplikasi stok barang dari Paper.id! Kamu bisa pantau stok di gudang secara real-time dan update otomatis berdasarkan invoice transaksi.

Wujudkan manajemen inventaris yang efektif dan profesional bersama Paper.id, sekarang!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia